"Tak ada yang mencintaiku, mereka sama saja."
Mungkin diantara kalian pernah mendengar istilah "Tak akan pernah bisa memperbaiki gelas yang sudah pecah menjadi bentuk semula." Barang yang sudah rusak tak akan kembali sempurna seperti pertama kali dibuat. Sama halnya dengan manusia, tak akan pernah bisa memperbaiki jiwa seseorang setelah dirusak berkali-kali, setelah disakiti untuk kesekian kalinya. Mungkin ada yang berhasil keluar dari kesakitannya, tapi tak sedikit juga yang menggila. Berpikir bahwa mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa.
Jimin sudah terlalu kenyang dirusak berkali-kali oleh orang-orang berengsek di hidupnya. Mungkin dia memang dilahirkan untuk itu. Jauh sebelum orang-orang yang membully-nya, dari kecil dia sudah mendapatkan hal yang mengerikan. Jangan tanya kenapa, bahkan dia sendiri tak tahu. Dia sudah tak bisa mengetahui bagaimana caranya mempercayai orang saat dia menaruh rasa itu sedikit saja. Tak pernah, tak pernah ada orang yang bisa diandalkan di hidupnya. Semua orang terlalu jahat. Dan dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.
Bekerja siang malam dan bekerja keras untuk mengembangkan perusahaannya. Maksudnya, perusahaan ayah tirinya. Tak banyak yang tahu jika dia tak punya orang tua, entah kemana, karena dia dibesarkan di sebuah panti asuhan di daerah Busan. Tapi dibalik semua itu, Jimin sebenarnya bisa dikatakan pria yang cukup beruntung.
Memang dia tak tahu siapa orang tuanya, tapi dia pria jenius, dari kecil bahkan dia bisa mengerjakan soal yang tak bisa teman-teman seumurannya kerjakan. Dia juga punya pemikiran diluar nalar sehingga membuat teman-temannya tak mengerti bahkan menjauhinya. Dia dianggap aneh, tak ada yang mau menemaninya.
Sampai harapannya sedikit tinggi saat seorang konglomerat kota Seoul bernama Park Myungsoo datang dan tiba-tiba ingin mengangkatnya menjadi anak. Pria 'baik' itu membawa Jimin dan membesarkannya. Tapi Jimin baru sadar jika semua manusia memang sama, tak ada yang benar-benar baik. Selalu ada alasan dibalik itu. Dan kini pria tua itu sudah mati. Jangan tanya kenapa, karena Jimin bahkan tak peduli.
Bicara soal orang-orang yang pernah menyakitinya, mungkin ada diantara kalian yang berpikir bahwa satu-satunya orang yang Jimin kejar hanyalah Seulgi. Seolah Seulgi yang paling menyakitinya dan menghancurkannya. Jimin membiarkan yang lain dan hanya mengincar Seulgi. Sebenarnya tak seperti itu. Dia bahkan sudah membuat list siapa saja yang menyakitinya. Hanya saja, tak ada yang tahu.
Tentu Jimin tak membiarkan orang-orang itu hidup tenang saat mereka senang sekali menghancurkannya waktu itu. Jangan bercanda, dia tak sebaik itu. Bahkan Jimin sudah selesai membuat mereka mendapatkan bayarannya, seperti:
KECELAKAN TUNGGAL SEBUAH SUV DI GANGNAM MENEWASKAN ANAK DARI PEMILIK HOTEL SKY AND MOON, KIM KAI.
OH SEHUN DAN AYAHNYA OH SEJIN, PEMILIK BRIXON BAR DITANGKAP ATAS KASUS PENYELUNDUPAN DAN PENJUALAN NARKOBA.
LEE TAEYONG, ANAK PEMILIK SAHAM TERBESAR SAMSUNG DITEMUKAN TEWAS BUNUH DIRI DI JEMBATAN MAPO.
ANAK DARI MODEL JUNG RAIN, JUNG JAEHYUN TERLIBAT KASUS PELECEHAN SEKSUAL.
Atau yang terakhir:
CEO MUDA PARK CHANYEOL TEWAS SETELAH DITUSUK ORANG TAK DIKENAL.
Kalian pikir berita-berita itu hanya kebetulan? Berita tentang mereka yang pernah menjadi orang-orang yang menyakitinya? Tidak, semuanya tak se-kebetulan itu. Semuanya mudah dengan uang dan Jimin punya segala cara untuk membuat mereka membayar semuanya. Jimin adalah alasan dari segala kehancuran mereka satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DITERBITKAN] XANNY
FanfictionJimin terobsesi pada gadis itu dari dulu. Meskipun dia membencinya, meskipun dia menganggap Jimin sampah. Tapi obsesi itu kini berubah menjadi dendam. Saat dirinya selalu dipandang rendah, kini keadaan sudah berbalik. Jimin masih ingin menghancurka...