EPS 4: MEET

3.7K 486 274
                                    

Sebenarnya, apa yang sedang terjadi sekarang benar-benar membuat Seulgi terkejut dengan perlakuan lelaki di depannya yang mengaku sebagai atasan dari perusahaan yang dia lamar. Seulgi bahkan terdiam saat pria itu terlihat seperti mengenalnya. Seulgi bingung, padahal dia merasa tak pernah bertemu dengan pria itu.

Demi apa pun, dia tak punya teman se-tampan pria itu dan seorang pimpinan dari perusahaan besar, apa Seulgi melupakan sesuatu?

"Masih Ingat padaku?"

Tapi sungguh, Seulgi tak bisa melupakan tatapan mengerikan itu yang entah kenapa terlihat menyeramkan. Mungkin jika kalian berada di sini, kalian ingin cepat pergi dan keluar.

"Mm... m-maaf aku mencoba mengingat, tapi aku lup--,"

"Benarkah?" Dan pandangannya semakin membuat seulgi bergidik saat pria itu bahkan memotong pembicaraannya dan tersenyum lagi. Dia tersenyum, tapi bukan senyum ramah seperti itu.

Demi apa pun, ini terlihat menakutkan sekaligus aneh.

"Ya, aku benar-benar--,"

"Kacamata tebal, pria culun dan tidak terkenal?"
Sampai di sana, Seulgi tiba-tiba mengubah raut wajahnya.

Kacamata tebal, pria culun, dan tak terkenal?

Tunggu, Seulgi perlu membongkar isi kepalanya.

Kacamata tebal... pria culun... tak terkenal?

"Oh biar aku ingatkan." Setelah itu, Seulgi yang masih terdiam kini melihat pria itu tiba-tiba mengeluarkan selembar kertas berwarna hijau yang super kusut dan begitu lusuh. Kertas yang entah apa dengan tulisan yang sudah mengabur.

Seulgi masih mencoba mengingat, dia menunggu gerak gerik pria itu. Tapi ... lama berada di posisi itu, seulgi yang berpikir tiba-tiba menyadari sesuatu.

Kertas hijau...

Sampai tiba-tiba Seulgi membeku di tempatnya.

January 2014

"KANG SEULGI! AKU MENCINTAIMU!"

Riuh tepuk tangan dan teriakan beberapa pria begitu jelas terdengar setelah penampilan gadis cantik yang masih tersenyum di atas panggung itu selesai. Dia baru saja selesai mempersembahkan sebuah lagu yang membuat semua penonton bertepuk tangan takjub.

Kurang apa dia? Mungkin dia salah satu gadis yang paling tak punya celah di kampus ini.
Cantik, baik, pintar, dan berbakat. Oh sungguh, pria mana yang tak suka? Dia bahkan dipuja-puja oleh semua pria di sini. Bahkan tak ada yang bisa menolak kecantikannya meskipun ada gadis-gadis lain yang tak kalah cantik. Tapi tetap saja, Kang Seulgi yang paling menarik. Ya, itu namanya.

Dan kini dia terlihat lelah setelah penampilannya tadi. Dengan ditemani temannya, dia duduk di ruangan aula dekat panggung yang menjadi tempat dia bernyanyi tadi.

"Ah lelah sekali."

"Istirahat Seul, ini minum." Ujar temannya yang meyodorkan sebotol minuman untuk gadis itu.

"Terimakasih." Gadis itupun menerimanya.

"Pasti melelahkan sekali."

"Ya begitulah, semua orang berteriak padaku dan memujiku. Kau tahu? Jadi cantik itu
kadang melelahkan." Ujarnya membuat temannya tersenyum memaklumi. Benar, Seulgi memang cantik.

"Kau harus bersyukur karena Tuhan memberikanmu segalanya."

"Tentu saja, kau tak lihat tadi mereka berteriak paling depan? Aku bertaruh sebentar lagi pasti akan ada kiriman bunga untukku." Ujarnya percaya diri.

[DITERBITKAN] XANNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang