Ada rindu disini.
Setiap kaki melintas kembali disana,
Kenanganmu berlalu lalang tak henti.
Remuk redam nurani.
Pipi yang basah adalah bukti aku telah benar kehilangan.
Waktu memang berlalu,
Tapi ada yang tetap menetap lekat disini.
Meski diammu sudah membekukan jari-jariku untuk mengirim pesan "apa kabar?",
Tapi lidah sanubari tak pernah putus mendoakan kebahagianmu.
Kau adalah alasan aku sulit memejamkan mata,
Saat jangkrik bahkan sudah menguasai kesunyian malam,
Selalu saja mengenaimu terngingang-ngiang dalam benakku,
Dan menolak untuk dipejamkan.
Ada rindu disini.
Dibalik ucapan "semoga berbahagia" dariku kemarin,
Selalu berhasil membuatku terisak di sepertiga malam-malamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang tak pernah usai
ŞiirAku mengetik jutaan pesan yang tak pernah terkirim padamu. Aku menuliskan begitu banyak puisi yang mungkin tak akan kau baca. Puisiku tak indah sajak-sajaknya. Tapi ku ingin rinduku mengukir sendiri jejak-jejaknya. Semoga kita bahagia, meski kini ma...