ㅡ16

405 58 37
                                    

Yena udah siuman, walaupun sayang banget waktu seminggunya di habisin buat pemulihan di rumah sakit.

Sekarang Hangyul lagi gegitaran di sofa sambil nyanyi-nyanyi. Yena ceritanya masih bete sama Hangyul jadinya cowo itu gak di tanya sama sekali sampe sekarang.

"Walau keriput di pipimu terlihat tak akan goyahkan cintaku yang begitu kuat~"

"Oh sukanya nenek-nenek." Celetuk Yena sambil mainin kukunya.

Akhirnya, Yena ngomong juga sama Hangyul. Seminggu dicuekin coy....gimana gak ketar ketir Hangyul.

"Maksudnya gak gitu, bebek."

Sejak kapan Hangyul tau panggilan bebek???

"Gue manusia."

"Bodo, bebek gemesin."

"Dih????"

"Lo gacape apa nyuekin gua seminggu, giliran udah ngomong malah berantem?"

"Gatau ah."

Ngerti banget Hangyul, Yena masih sakit hati sama sohibnya. Kalian juga bisa bayangin kan gimana perasaan Yena sekarang. Jadi, Hangyul gaakan ngusik Yohan dulu takut Yena ada apa-apa.

"Lo gak sekolah? Lagi?" Hangyul nyengir.

Tuhkan, ini gak bisa ini. Masa Yena dijadiin bahan buat Hangyul bolos sih??

"Gaboleh gyul, lo itu udah mau ujian."

"Gua belajar kok di asrama, lo aja yang gatau." Jawab Hangyul sekenanya. Bener sih belajar di asrama, tapi yang ngerjain tetep Yohan.

Yena ancang-ancang mau berdiri, "Ettt...mau kemana? Gua anter."

"Apaan sih orang mau pipis juga." Yena bingung kenapa si senior bacotnya ini bawel dan overprotektif???

"Yeu...kirain."

Abis Yena pipis dia balik ke ranjang terus cemberut.

"Mau gua nyanyiin ga? Lagi bae nih." Tawar Hangyul. Doi masih metik-metikin senar gitar.

"Ga."

Hangyul naro gitarnya di sofa terus jalan ke depan Yena, "Kenapa lagi si Yen?"

"Gue pengen pulang." Rengek Yena. Selain ke abangnya Yena manja sama Hangyul. Maklum, udah di anggap sebagai abang sendiri soalnya. Kek udah nyaman banget.

"Ntar kalo udah dibolehin ama dokter."

"Hadeuh...orang tua gue gatau kan?" Takutnya Hangyul cepu gitu.

"Mana gua tau. Gua kan kaga kenal ama mereka."

"Iya juga sih." Masuk akal. Yena lega deh kalo Hangyul gak cepu.

Suster masuk ke kamar Yena, "Selamat siang Yena, gimana kondisinya sekarang?"

"Udah baikan, sus. Aduh sus Yena pengen pulang cepet." Yena mohon-mohon sambil guncangin tangan suster.

"Yena bisa pulang kalau sudah di ijinkan dokter." Balas suster. Hadeuh. Pengen kabur aja rasanya.

"Yaudah suster pergi dulu ya. Lekas sembuh Yena."

"Makasih sus."

"Mas pacar di jagain ya Yena. Suka agak bandel hehehe." Goda suster.

"Siap sus." Jawab Hangyul haha hehe.

Dih? Kenapa harus mas pacar manggilnya deh. Cringe banget iw.

"Bukan pacar Yena sus, senior...senior..." Susternya ketawa, "Suster tau kok."

[5] Precious | Yena YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang