ㅡ19

378 51 28
                                    

Setahun setelah kelulusan, Choi Sungmin pindah ke Seoul. Dia kerja di salah satu perusahaan perdagangan. Cowo itu baru aja beli rumah, gak gede-gede banget sih cuma cukup lah kalo buat tinggal berdua.

Kalau Yena, dia ngekos dideket kampus barunya, Seoul National University sambil kerja paruh waktu di salah satu restoran cepat saji.

"Permisi! Saya mau pesen satu paket lagi." Yena ngangguk, "Tunggu sebentar ya."

"Ayam paket 1, order meja nomor 12."

Lonceng dibunyikan, tanda pertukaran ship karyawan.

"Gue ada kelas siang soalnya, Sorry..." kata Yena dengan nada merasa bersalah cowo itu cuma senyum. "Santai aja, lagian mau tukeran ship sampe kapan juga gua jabanin." Yena nyopot apronnya, "Duluan ya, Hoon."

"Hati-hati, Yen."

Yang ini namanya Park Jihoon, dia gak kuliah. Cuma fokus kerja di dua tempat. Kenal Yena pas Yena mulai kerja disini. Pengunjung suka dibikin klepek-klepek sama tingkahnya yang soft, atau tiba-tiba wink. Bikin modyaaar.

Yena lari keluar restoran, dia ngiket rambutnya asal terus nungguin bis di halte.

###

"Gua ganyangka lo berani balik juga."

"Kalo bukan demi Yena, gua gabakal punya keberanian. Appa kaya belum puas bikin gua sakit berhari-hari cuma buat latihan doang."

Udah pada tau kan? Kenapa Yohan pergi dari Yena. Dia gak lagi ngedrama karena chat berupa ancaman dari Jaehyun. Tapi emang ayahnya sendiri yang nyuruh doi buat pulang dan mempersiapkan kegiatan taekwondo Yohan di luar negeri. ㅡKalau harus sampe ganti ponsel dan nomorㅡ itu sih kebegoan Yohan aja. Sekarang dia kangen berat sama Yena.

"Kalo lo?" Hangyul benerin rambutnya di kaca spion, "Gua megang usaha eomma dulu, lumayan kan hasilnya bisa gua beliin mobil sama buat biaya kuliah."

"Lah, kuliah? Kuliah dimana lo?"

"Universitas Korea."

"Gua juga kuliah, di Seoul National University."

"Demi? Anjir. Deket itu dari restoran eomma. Pulang ngampus mampirlah kali-kali."

"Yoi."

Pas mobil Hangyul ngelewatin halte, Yohan yakin dia gasalah liat.

Dia liat, itu Choi Yena.

"Gyul....Gyul....gua liat Yena." Yohan nepuk-nepuk lengan Hangyul.

"Hah? Dimana?" Hangyul lirik kanan kiri tapi gak nemu.

"Ituㅡah udah naik bis."

"Lah ngapa jadi kesel lo?"

"Lo sih kelamaan."

"Gua yang punya mobil anjing."

"Ga ngaca lo dulu yang suka minjem barang ama gua."

"Itupan dulu, masa-masa kelam Lee Hangyul. Asssooyyy."

"Alay bet dih. Temen sape sih lo?"

"Kaga ngapa kaga di akui juga gua mah ah."

"Yeuuu, baperan."

Akhirnya mereka ketawa-ketiwi.

"Udah lama kaga begini, kangen juga gua ama lo, Han."

"Najis lo kangen-kangenan." Geli aja gitu Yohan denger Hangyul ngomong begitu.

[5] Precious | Yena YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang