Setelah cek-cok akhirnya mereka berdua masuk juga ke dalem rumah Seongyoun. Soalnya dua duanya udah laper juga. Hehe.
Seongyoun turun dari tangga siap-siap cengin Hangyul yang lagi jalan sama Chaeyeon, "Aduuh baru aja ketemu udah touch touch aja." Hangyul melototin Seongyoun. Tengsin woe.
"Tau nih kenal juga engga." Eh disautin sama Chaeyeon. Makin malu oknum Lee Hangyul.
"Dahlah gua laper." Hangyul langsung nyamperin Yohan. Lama-lama sama Seongyoun abis dia diledekin.
"Yen...." Yohan udah siaga soalnya Yena nyentuh alat bakar.
"Iya engga, aku cuma bantuin Sihyun doaaaang." Jawab Yena. Panik.
Sihyun senyum, "Pacar lo posesif banget."
"Tangan gue pernah kena alat bakar karena gak hati-hati, terus pernah keiris piso juga. Ah banyak deh. Makanya dia gamau gue ikut-ikutan yang katanya tugas laki itu." Papar Yena. Beruntung banget Yena punya cowo yang super perhatian kaya Yohan. Sihyun juga pengen huhu.
Alat yang lagi Sihyun pegang direbut sama Seongyoun, "Gua aja yang panggang. Ini tugas laki."
Yena langsung auto, "Ciyeeeeeee. Perhatian banget sih Cho." Sihyun juga malu. Dia mukul pelan lengan Yena.
Hei, kerusuhan akan segera tiba.
"Spadaaaaa spidiiiii Hangyul yang tampan dataaaaanggg." Pas lagi ngomong sambil teriak tiba-tiba Chaeyeon muncul terus nubruk Hangyul. "Berisik banget sih kek di pasar malem aja."
"Berantem terooos." Sahut Seongyoun yang lagi manggang.
Yohan ngeliat ke Yena. Minta jawaban. Tapi Yena malah mandang bingung juga. Gatau jawabannya.
"Wih, Hangyul udah punya cewek aja." Goda Yohan.
"Gue temen Yena, sorry. Bukan pacar kingkong ini." Chaeyeon sebel. Dia gamau dijodoh-jodohin. Apalagi sama siapa tadi namanya Hangyul?
"Kan awalnya temenan dulu. Gua sama Yena juga dulu gitu, ya kan yang?" Kata Yohan. Yena ngangguk terus senyum.
"Yena najis so imut banget." Masih kesel ya Chaeyeon ini.
"Hahahaha, kalem Yeon. Lo harus damai-damai lah sama Hangyul." Kata Yena.
Sihyun cuma nyimak. Taukan kalo orang yang pendiem cuma jadi pengamat aja.
Diem-diem Seongyoun ngeliatin Sihyun. Cakep juga booorrrr.
Chaeyeon bodo amat, dia nyamperin Yena terus ngebantuin cewe itu nyiapin beberapa makanan.
"Yang, appa nelpon nih. Nanya kabar kamu." Yena yang lagi nusukin sosis langsung cuci tangan terus nerima ponsel Yohan.
"Selamat malam appa, iya ini Yena."
"Kalian sedang apa disana?"
"Makan-makan aja. Appa sama eomma mau ikutan juga?"
"Kalau ada Hangyul appa tidak mau. Dia berisik."
Yena ngeliat Hangyul terus ketawa.
"Apa lo Yen liat-liat gua? demen?" balas dendam. Hangyul pengen liat Yena salting ternyata ENGGAK BISA.
"Iya appa, Hangyul emang berisik. Disini aja kerjaannya ngerusuh."
"Yohan masih sehat-sehat? tolong rawat dia Yena, appa mau kirim Yohan ke kejuaraan selanjutnya nanti."
"Sehat kok appa. Jangan khawatir pokoknya Yena jagain Yohan disini."
"Baiklah appa jadi tenang. Appa menyampaikan ini dari eommanya Yohan, dia lebih khawatir dari appa. Yasudah bersenang-senang saja Yena. Appa tutup ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Precious | Yena Yohan
Fanfiction[Completed] Setelah terjebak dalam lubang kesedihan berkali-kali, Yena jadi lupa bagaimana rasanya jadi seseorang yang berharga. Started : 23. 01. 2020 Ended : 29. 03. 2020 Rank #1 in choiyena (06 Maret 2020) #1 in produce101s1 (11 Maret 2020) #1 i...