Seohyun pandangi wajah Kyuhyun yang tertidur memeluknya saat ini. Tepat satu jam yang lalu Kyuhyun terhempas berbaring kelelahan setelah pergulatan panjang mereka. Ini masih sangat malam, bahkan jarum pendek jam kamarnya pun belum sedikitpun melewati angka dua. Tetapi tidak tau kenapa Seohyun hingga sampai saat ini masih belum mau memejamkan matanya, yang ada justru dirinya sejak tadi memainkan jarinya di wajah Kyuhyun.
Mulai dari dahi..
Turun ke hidung..
Memainkan dua pipi chubby nan putih itu.. hingga..
Seohyunpun memainkan benda kenyal berwarna merah yang tanpa sadar sangat membuatnya candu itu..
Bibir pria inilah yang setiap hari selalu memberikan sensasi aneh pada fikiran, perasaan bahkan tubuhnya.. yang jelas Seohyun sangat menyukai semua yang ada pada praupan wajah tampan pria di hadapannya ini.
Menaikkan sedikit selimut yang menutupi tubuh polosnya.
Seohyun termenung, sejujurnya ia sangat berbohong bila mengatakan tidak sedikitpun terperosok ke dalam pesona suami tampannya ini. Ia wanita normal tentu, apalagi pria dihadapannya ini bahkan jauh melebihi ekspektasi pria impiannya selama ini. Seohyun sangat menyukai sikap dan sifat Kyuhyun selama ini padanya meskipun agak sebal juga sih kalau sudah berlebihan.
Seohyun selalu berusaha untuk menekan hatinya agar tidak semakin terperosok terlalu dalam. Ia memang menyukai sosok Kyuhyun tetapi tidak dengan kehidupannya. Kenangan masala lalu nyatanya menjadi trauma sendiri bagi seorang Seo Joo Hyun, sikap appanya yang lebih memilih hartanya ketimbang ia dan sang eomma. Entah mengapa menjadi ketakutan tersendiri untuk Seohyun setiap kali ingin melangkah lebih jauh terhadap perasaan dan hidupnya.
Seohyun merupakan seorang yang sangat polos untuk mengetahui mana yang tulus ataupun tidak, usianya pun masih tergolong muda untuk paham keadaan disekitarnya. Tapi kembali lagi pengalaman telah mengajarkannya banyak hal. Seringkali Seohyun menaruh harap jika bisa suatu hari nanti Kyuhyun mau melepaskan semua yang dimilikinya lalu hidup sederhana bersama dengannya. Namun apa mungkin ? Bila kenyataannya, manusia manapun tak akan mungkin mau melepaskan kesenangan duniawinya hanya untuk suatu hal yang tidak berharga seperti dirinya ?
Dirinya tidak berharga ? Ah.. tentu saja, masih banyak bukan gadis-gadis diluar sana yang lebih cantik darinya ini ? Dan Seohyun tentu tidak ingin bertaruh untuk itu.
"Belum mengantuk eoh ?" Interupsi Kyuhyun yang dalam sekejap menghentikan lamunan Seohyun sejak tadi.
Seohyun termangu, yang sedetik kemudian menggelengkan kepalanya.
"Lalu ?"
"Tidak tau.." jawabnya polos, "aku hanya sedang ingin melihat wajah oppa"
Kyuhyun tersenyum, dengan tubuh polosnya yang tertutup selimut sebatas dada ia ubah posisinya menjadi menyamping untuk berhadapan dengan wajah sang isteri cantiknya.
"Tumben ? Kau sedang merindukanku ?"
Rindu ? Bahkan selama dua Minggu ini mereka selalu bersama, kalaupun keluar kota Kyuhyun akan turut serta membawanya meskipun ujungnya Seohyun akan dianggurkan juga karena Kyuhyun yang pasti akan lebih mengutamakan tugasnya. Tapi soal rindu itu, sudah pasti tidak bukan ?
"Apa ini benar bisa dikatakan rindu ?"
"Hmmm.. tergantung dari hatimu yang akan menganggapnya apa ?"
"Aku tidak tau definisi rindu yang sebenarnya itu seperti apa, tapi yang jelas aku.." ujar Seohyun menggantung yang lalu memeluk leher Kyuhyun erat untuk memperdekat jarak diantara keduanya. "Aku sedang ingin melakukan ini" lanjutnya yang lalu mengecupi berulang kali bibir Kyuhyun yang tepat berada di hadapan wajahnya yang saat inipun keduanya masih sama-sama berbaring menyamping berhadapan di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Dream
FanfictionSeorang gadis biasa yang tidak ingin terlibat dalam hal apapun yang akan menyulitkannya, secara tiba-tiba harus terlibat dalam kehidupan yang tidak pernah diharapkannya. Bisakah ia beradaptasi atau mungkin dirinya lebih memilih mengakhiri ?