"Kenapa juga aku harus ikut denganmu sih oppa ?" Rajuk Seohyun menatap ke sekeliling ruang tunggu VIP airport bersama Kyuhyun yang tepat terduduk di sofa sebelahnya.
Kyuhyun tersenyum seraya mengelus pelan puncak kepala Seohyun, "Aku rasa membawamu ikut ke perjalanan bisnisku sekarang akan sangat baik, nanti disana kita bisa sekalian berlibur"
"Tapi aku sedang tidak ingin berlibur, apalagi aku juga baru masuk kuliah.. bukankah tidak baik jik terus menerus mengajukan izin tidak masuk ?"
Kyuhyun kembali tersenyum, "Yuri mengatakan padaku sakitmu kemarin sangat mungkin terjadi karena dirimu yang suntuk di rumah terus, jadi ya.. aku membawamu hari ini, masalah kuliah.. kau tidak perlu khawatir aku sudah mengurusnya dan aku menjamin nilaimu tidak akan turun sedikitpun, percayalah.."
Seohyun terdiam sejenak, "Tapi bagaimana dengan pesta Yoona eonnie ?"
"Pestanya akan diadakan tiga hari lagi, Yoona eomma langsung yang memberitahuku.. jadi kau tenang saja kita masih sempat ko untuk ke sana"
Seohyunpun pada akhirnya mengangguk paham.
Tidak lama kemudian..
"Maaf membuat kalian menunggu, kita tidak ketinggalan pesawat kan ?" Interupsi seorang wanita yang tepat berada di belakang sofa yang Seohyun duduki.
"Tak apa Jiyeon-ie, masih ada waktu 10 menit lagi untuk kita masuk pesawat.. benarkan ?" Jawab Kyuhyun dengan meminta tanggapan rekannya yang lain, dan dapat diliat Seohyun wajah itu nampak lebih sumringah dari sebelumnya. Ini hanya perasaannya saja atau memang begitu ?
"Nona Seo berhati-hati lah, sainganmu bahkan terlihat lebih diatasmu.. jika kau tidak ingin salah saing ada baiknya untukmu merubah diri" bisik salah satu staff wanita Kyuhyun ke arah Seohyun tepat ketika Kyuhyun tengah serius membicarakan sesuatu ke arah rekannya yang lain.
"Pakaianmu.. tidakkah ada yang lain yang lebih pantas untuk dikenakan ? Bahkan aku yakin Presdir pasti tidak akan pernah segan untuk merogoh dalam koceknya hanya untuk istrinya sendiri.." lanjut bisik staff wanita lainnya yang turut mendekat ke arah wanita yang sejujurnya membuatnya muak karena begitu beruntung melebihi dirinya.
Seohyun pandangi bajunya, sejujurnya ini juga bukan keinginannya.. tapi.. tapi akhir-akhir ini ia selalu merasa takut kalau apa yang ditutupinya diketahui oleh orang lain terutama oleh pria yang sejak tadi sedikit curi-curi pandang ke arahnya. Menjadikannya semakin merapatkan mantelnya meski cuaca hari ini terasa hangat.
Seohyun diam tanpa minat ingin membalas perkataan para staff wanita bertubuh semampai bermuka tebal didekatnya ini.
'Menutupinya lebih penting ketimbang mempertahankan hubunganku dengannya, benar.. karena sampai kapanpun itik tidak akan pernah dapat bersatu dengan angsa' batin Seohyun tertunduk.
"Ayo sayang" ajak Kyuhyun dengan meraih tangan Seohyun untuk digenggamnya.
Membuat beberapa pasang mata menatap iri ke arahnya.
Berbeda dengan yang lain, dari balik kaca mata hitamnya Jiyeon memandang sinis.
~~~***~~~
Kyuhyun kecupi berulang kali tangan Seohyun yang tepat terduduk di bangku pesawat sebelahnya, saat ini pesawat telah lepas landas untuk membawa mereka ke pulau Jeju. Tidak Kyuhyun hiraukan pandangan iri orang-orang disekitarnya yang mencuri-curi pandang ke arahnya.
"Jadi menu apa yang kau inginkan hm ?" Tanya Kyuhyun yang saat ini sedang membolak-balikan buku menu.
"Tidak perlu, hanya sejam perjalanan kan ? Tidak akan membuatku lapar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Dream
FanfictionSeorang gadis biasa yang tidak ingin terlibat dalam hal apapun yang akan menyulitkannya, secara tiba-tiba harus terlibat dalam kehidupan yang tidak pernah diharapkannya. Bisakah ia beradaptasi atau mungkin dirinya lebih memilih mengakhiri ?