#7

1.2K 135 24
                                    

"Hyunnie ayooo temani eonniemu, please" mohon Yoona ketika tepat berhadapan dengan gadis baik nan lugu yang juga tentu saja sepupu iparnya, Cho Joo Hyun.

"Hmmm apa tidak apa-apa ?"

"Siapa yang melarangmu hm ? Lagipula tadi kau yang bilang kan kalau hari ini tidak ada jadwal kuliah, jadi yasudah temani aku saja untuk mempersiapkan pesta ulang tahunku.. benar kan ?"

Seohyun tertunduk, benar.. memang tidak ada yang melarangnya tadi tapi sejujurnya Seohyun minder jikalau harus berjalan berdua dengan gadis yang sangat cantik ini, beruntung saja jika hanya ke tempat biasa yang sepi tapi ini kan pasti ke tempat-tempat yang katakan lah untuk kalangan atas, nah ia bagaimana ? Yang bagaikan upik abu ini, apa gadis cantik ini tidak malu ya ?

"Eonnie aku.."

"Nah aku anggap itu setuju yasudah ayo" semangat Yoona yang membulatkan mata Seohyun.

'Padahal aku ingin menolaknya bagaimana ini ?' batin Seohyun menyeru cemas.

~~~***~~~

"Eonnie kenapa kita kesini ?" Bingung Seohyun menatap pos satpam yang tidak lama kemudian menampilkan gedung megah nan mewah yang sudah sangat dihafalnya.

Yoona yang sedang mengemudikan mobilnya menatap Seohyun sekilas yang tepat terduduk disebelahnya. "Jika kau ingin marah maka marahilah suamimu itu yang seenak jidatnya menyuruhku kesini hanya untuk menandatangani berkas, sudah tau aku cuti masih saja menyuruhku seperti ini aishhhh" gerutu Yoona dengan menatap sebal gedung yang baru dimasukinya.

Seohyun mengangguk paham.

Setelah memarkirkan mobilnya, keduanya pun segera menuju ruangan terbesar yang ada di gedung tersebut, yaa.. ruangan Cho Kyu Hyun tentu saja.

Seohyun menundukkan wajahnya seraya mengikuti langkah panjang Yoona di depannya. Bisik-bisik disekitarnya tak luput dari pendengarannya.

'Dia itu kan Cinderellanya'

'Enaknya.. dari hanya sekedar seorang cleaning service langsung naik jabatan jadi istri direktur, mimpi apa dia ?'

'Bahkan tubuhku lebih seksi darinya'

Itulah segelintir kalimat yang didengar Seohyun, Yoona pun tak tuli untuk mendengarnya. Hanya saja ia tau tempat untuk bisa bersikap profesional, beruntung jika di negaranya ini tidak ada hukum untuk bisa berlaku seenaknya namun sayang jika sebagai manusia harus dapat memanusiakan manusia, meskipun sejujurnya kalimat yang mereka katakan itu pun bukanlah kalimat dari seorang manusia yang memiliki hati.

"Jangan dengarkan mereka, akupun juga sering berada diposisi mu" ujar Yoona tepat ketika telah memasuki lift.

"Mana mungkin.."

Yoona tersenyum, "hanya bermodalkan wajah dan keluarga kaya, itulah yang sering mereka katakan tentangku bahkan tanpa sungkan juga mereka melakukan kekerasan fisik terhadapku"

"Mungkin itu karena mereka iri denganmu eonnie"

Yoona kembali tersenyum, "itu juga yang sedang kau alami saat ini Hyun, mereka iri denganmu makanya mereka begitu.. benarkan ?"

Pintu lift terbuka tepat pada lantai yang mereka inginkan, keduanya pun segera lanjutkan langkah mereka.

Yoona hentikan langkahnya begitu dengan Seohyun dibelakangnya.

Not My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang