"Tidak ada bantahan kita pulang sekarang!" Titah Kyuhyun tegas tepat ketika mobilnya telah sampai di pelataran parkir kampus Seohyun.
Awalnya Kyuhyun bersikap santai dengan kondisi sang isteri, tapi sepanjang perjalanan menuju kampus Seohyun kenyataannya ia disuguhi keadaan Seohyun yang sudah membuatnya benar-benar tidak dapat mentolerir permintaan wanita cantik itu.
Muntah dan terus muntah disepanjang perjalanan bahkan lihatlah sepertinya tubuh kurus itu juga sudah sangat lemah sampai tidak lagi berdaya. Malah saat ini Seohyun hanya mampu bersandar lemas dibangkunya dengan tangan yang sejak tadi terus memijat pelipisnya yang sangat Kyuhyun yakini sedang menahan pening saat ini. Kyuhyun tentu juga tidak tinggal diam, sejak tadi dengan telatennya sesekali ia pijati leher Seohyun dengan lembut seraya sebelah tangan yang tetap memegang kendali kemudi mobilnya.
"Aku sudah mengirim pesan ke Se Yeon kalau kau izin hari ini, sekarang kita ke rumah sakit ya" ajak Kyuhyun yang akan kembali menginjak pedal gasnya.
Seohyun menolehkan wajahnya ke samping berujar pelan "Aku rasa aku hanya perlu beristirahat di rumah, minum obat yang ada di kotak p3k lalu beristirahat, sore juga pasti sudah sembuh"
"Tidak sayang.. bibirmu sudah sangat pucat, tidurlah dalam hitungan menit kita akan sampai rumah sakit"
"Tapi oppa.."
"Sssttt.. tidurlah.."
Seohyun diam tidak lagi menjawab padahal ia yakin sakitnya ini hanya sakit biasa, biasanya juga ia hanya perlu beli obat di warung lalu beristirahat saja dan dalam beberapa jam pun pasti sudah sembuh. Apa memang begini ya orang kaya yang selalu mempersoalkan hal sepele menjadi rumit ?- fikir Seohyun.
"Aku ingin ke rumah sakit Yul eonnie"
"Apa ?"
"Rumah sakit tempat Yuri eonnie bekerja"
"Itu agak jauh dari sini Hyun.." Ujar Kyuhyun mencoba memberi pengertian, pasalnya waktu yang dimiliki Kyuhyun pun tidak banyak. Ia harus segera menuju kantornya apalagi dirinyapun baru saja diangkat sebagai Direktur baru. Bisa ditaruh dimana wajahnya bila baru sehari saja ia sudah sangat terlambat datang.
"Aku tidak mau tau pokonya aku hanya mau diperiksa oleh Yul eonnie" kekeh Seohyun dengan mempoutkan bibirnya lucu.
Kyuhyun membulatkan kedua matanya sejujurnya ia sangat gemas dengan istri cantiknya ini, tapi rasa herannya lebih mendominasi sekarang.
Sejak kapan isteri cantiknya yang ia tau sangat cuek padanya ini dapat merajuk seperti itu ?
Bahkan dapat Kyuhyun lihat tangan putih nan halus itu sedang berkacak pinggang padanya sekarang layaknya seorang anak kecil yang sedang ngambek minta mainan.
Kalau bukan karena ia ingat sedang menyetir sudah habis di ciumi wajah cantik wanita yang sedang merajuk itu sekarang.
"Untuk sekarang periksa di rumah sakit yang lain dulu ya Hyun, oppa berjanji akan membawamu bertemu dengan Yuri Sabtu nanti" tawar Kyuhyun.
Seohyun menggelengkan kepalanya kekeh. "Ya sudah langsung pulang saja aku tidak mau ke rumah sakit ataupun diperiksa oleh siapapun" ujar Seohyun kesal dengan menjatuhkan kasar tubuhnya pada bangku mobil lalu membelakangi Kyuhyun.
Kyuhyun memijat pelipisnya, sepertinya ia ikut pusing sekarang.
"Aku tidak mau bersama dengan oppa, turunkan aku disini aku pulang naik taxi saja" rajuk Seohyun lagi yang akan membuka pintu mobil di sebelahnya, yang tentu saja secepat kilat Kyuhyun gagalkan dari tempatnya terduduk.
"Mengertilah Hyun, oppa harus ke kantor sekarang" melas Kyuhyun.
"Ya kan aku bilang turunkan saja disini biar aku naik taxi, bereskan ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Dream
FanfictionSeorang gadis biasa yang tidak ingin terlibat dalam hal apapun yang akan menyulitkannya, secara tiba-tiba harus terlibat dalam kehidupan yang tidak pernah diharapkannya. Bisakah ia beradaptasi atau mungkin dirinya lebih memilih mengakhiri ?