"Hoammmmm.. sayang ini masih terlalu pagi, ayam saja belum berkokok.. kita malah sudah di rumah sakit begini !?!" Gerutu Lee Min Ho dengan tangan penuh dengan bingkisan.
"Ish.. oppa pagi apanya ? Matahari saja sudah terbit, jika tidak sepagi ini aku pasti akan di suruh pergi dengan Changwook oppa kesini, jadi daripada dengannya lebih baik pergi sepagi ini kan denganmu" balas Yoona yang melangkah dengan riang menyusuri lorong demi lorong.
"Iya sih, beruntunglah kau punya koneksi untuk bisa diberikan jam besuk sepagi ini.. jika tidak, kita juga pasti akan percuma juga datang ke sini pagi-pagi"
Yoona tersenyum bangga, "beruntunglah Leeteuk oppa yang menjadi direktur utama di Rumah sakit ini, jadi aku hanya perlu menghubungi Taeyeon eonnie" bangganya yang lalu menarik tangan sang kekasih untuk lebih cepat berjalan dengannya.
Hingga tepat ketika telah sampai di persimpangan lobi yang akan mempertemukannya dengan sebuah kamar yang memang sedang di carinya, suatu pemandangan langka mengejutkannya.
"Ommo.." kaget Yoona yang lalu membekap mulut Minho dan menariknya kencang untuk bersembunyi dengannya.
"Ada apa ?" Tanya Minho setelah mulutnya tak lagi di bekap yang tanpa sadar juga menjatuhkan seluruh bingkisan yang dibawanya.
"Sssttt.. jangan berisik" bisik Yoona seraya mengintip takut jikalau dirinya ketahuan.
Minho mengerutkan dahinya.
"Disana ada Hyunbin Samchon" ungkap Yoona yang memasang wajah waspada.
"Siapa ?"
"Aishhh.. Appanya Changwook Oppa"
"Ah.." paham Minho mengangguk.
"Tapi.."
"Tapi apa ?"
"Kata Suster tadi hanya ada satu ruangan di lorong itu, dan aku yakin itu hanya ruangan inap Seohyun-ie.. jadi apa mungkin ?" Bingung Yoona termenung.
"Mungkin ?" Bingung Minho.
"Hyunbin Samchon menjenguk Seohyun-ie sepagi ini"
"Mungkin mereka saling mengenal"
"Apa benar ?" Bingung Yoona. "Ada hubungan apa memangnya ? Sampai bos besar sepertinya mau dengan kerelaan hati repot-repot menjenguk sepagi ini ?"
"Rekan bisnis mungkin ?" Tebak Minho asal.
"Aku bekerja sama dengan Kyuhyun oppa maupun Yunho Samchon sudah sejak lama, dan setahuku hubungan perusahaan kami dengan perusahaannya tidak sedekat sampai sejauh ini, dan lagi Seohyun mana mungkin juga mengenal dia"
"Yaa.. siapa yang tau kan ?" Ucap Minho dengan mengendikkan bahunya, lagipula mana mungkin dirinya tau juga kan.. dan lagi untuk apa juga kekasih cantiknya ini sampai se-kepo itu.
Baru akan membalas suara seseorang yang belakangan ini cukup tidak asing bagi Yoona sekejap mengejutkannya.
"Aku tidak tau bahwa ada seorang bos besar sepertimu mau datang pagi-pagi seperti ini ke rumah sakit hanya untuk menjenguk seseorang"
Berupaya sepelan mungkin, Yoonapun mencoba mengintip. "Aigoo.. Sehun-ie ?" Ucapnya kaget yang langsung menutup mulutnya.
"Oppa.. oppa.. itu Sehun-ie" heboh Yoona dengan suara bisik-bisiknya.
Minho membulatkan kedua matanya semakin tidak paham dengan keadaan yang ada. "Adikmu yang baru kan ? Lalu untuk apa dia disini ? Atau mungkin kedua orangtuamu juga ada disini ?" Tanya beruntun Minho.
"Tidak mungkin, bahkan eomma saja masih tertidur pulas tadi.. jadi ada apa Sehun sepagi ini ada disini ?" Yoonapun diam, buntu untuk tau ada apa sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Dream
FanfictionSeorang gadis biasa yang tidak ingin terlibat dalam hal apapun yang akan menyulitkannya, secara tiba-tiba harus terlibat dalam kehidupan yang tidak pernah diharapkannya. Bisakah ia beradaptasi atau mungkin dirinya lebih memilih mengakhiri ?