Acara pesta ulang tahun Yoona mengusung konsep 'white elegant' menjadikan semua tamu yang datang mengenakan pakaian yang serba putih, begitu pula dengan Kyuhyun dan Seohyun beserta kedua orangtua Kyuhyun yang baru saja sampai ke tempat acara, merekapun mengenakan pakaian serba putih dengan aksen mewah.
Kyuhyun menyalami satu persatu orang yang menyapanya dengan Seohyun yang turut serta setia mendampinginya.
"Jiyeon-ie, Park Ji Yeon.. aigoo kau sudah kembali rupanya ?" Sapa Eunhye, eomma Kyuhyun ketika ada seorang gadis muda menyapanya. "Yeobo-ya lihat siapa ini ?" Tegur Eunhye ke arah Yunho, sang suami.
"Ah.. Kau rupanya Jiyeon-ie" sapa Yunho hangat.
Seohyun yang tidak berada jauh dari sana, memandang sendu keakraban yang terjalin antara gadis bernama Jiyeon itu dengan ibu mertuanya. Hingga tanpa sadar Seohyunpun tidak lagi merangkul Kyuhyun, dan justru lebih memilih sendirian di pojok ruangan.
"Dia sudah kembali rupanya" ucap Se Yeon yang lalu memilih semakin mendekati Seohyun. "Huft.. lagi-lagi aku harus mundur kalau begitu, menyebalkan" lanjutnya yang langsung ditatap Seohyun tak paham.
"Sejujurnya ketika Kyuhyun oppa menikahimu, sedikit pun aku tidak merasa ingin mundur untuk terus mendekatinya.. tapi jika dia.." gantung Se Yeon dengan menatap Kyuhyun yang menghampiri sang ibu dan gadis yang sedang dibicarakan olehnya. "Jangankan aku untuk bisa merebut hatinya.. bahkan dirimu saja aku tak yakin bisa kembali menaklukkannya" lanjut Se Yeon dengan tersenyum sinis.
"Dia ? Siapa ?" Dua kata yang sangat Se Yeon pahami arti pertanyaan Seohyun padanya.
Se Yeon tersenyum lalu memandang Seohyun kasihan. "Bisa dikatakan dia lah satu-satunya wanita yang berhasil menaklukkannya, jika kau ingin tau"
"Benarkah ? Pantas mereka terlihat serasi ?"
"Ah.. kau cukup tahu diri ternyata"
Seohyun tersenyum miris. "Apa menurutmu selama ini aku cukup bangga bersanding dengannya ?"
Se Yeon memandang Seohyun heran. "Kau wanita yang dipilihnya untuk menjadi isterinya, jika kau lupa nona Seo"
"Tetapi tidak menutup kemungkinan jika semua itu bisa saja berakhir kan ?"
"Kau ?" Kejut Se Yeon.
Seohyun memandang Se Yeon dengan senyuman penuh lukanya. "Bahkan sebelum kau mengatakan tentangnya padaku, aku sudah cukup tau diri bahwa apa yang aku dapatkan hari ini tidak akan bertahan lama"
Se Yeon membulatkan kedua matanya. "Apa katanya tadi ?" Gumam Se Yeon ketika Seohyun pergi meninggalkannya begitu saja seorang diri.
"Yakkk saeng-ah cepat bantu oppa untuk mengeluarkan hadiahnya!" Titah Changwook ke arah sang adik yang dilihatnya hanya terbengong di pojokan ruangan. "Ji Se Yeon.. Yakkk" panggil Changwook lagi ke arah sang adik.
"Ada apa ? Kalian ini" Tanya Ye Jin yang dikiranya kedua anaknya tersebut sedang bertengkar.
"Ini eomma, Se Yeon dari tadi hanya diam, padahal Yoona sebentar lagi akan naik ke atas panggung" Ujar Changwook kesal.
"Se Yeon.. cepat bantu oppamu nak, Se Yeon" titah Ye Jin yang lalu menyadarkan Se Yeon.
"Ne.. aigoo eomma oppa"
"Ishhh palli!" Kesal Changwook yang lalu menarik sang adik.
Ye Jin yang melihatnya hanya terkikik geli. "Lihat kedua anak kita Yeobo-ya aigoo"
Sang suami, Hyunbin hanya diam dengan tatapan mata menjurus tajam ke arah seorang gadis yang sejujurnya sedikit membuatnya iba.
"Hyun.. Hun.. aku memberikan penggalan nama itu untuk kedua anak kita yang aku ambil dari penggalan namamu oppa.. agar mereka bisa mewarisi sifatmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Dream
FanfictionSeorang gadis biasa yang tidak ingin terlibat dalam hal apapun yang akan menyulitkannya, secara tiba-tiba harus terlibat dalam kehidupan yang tidak pernah diharapkannya. Bisakah ia beradaptasi atau mungkin dirinya lebih memilih mengakhiri ?