intro

2.5K 204 50
                                    

Hola ola semua!  Setelah POLAR tamat, daku kembali dengan work baru tapi kali ini bukan Renryu ya 😁
Ini adalah salah 1 dari 3 project utama ku tahun ini (Let's Not Fall in Love – Renryu & satu lagi masih coming soon) Sisanya work sampingan, jadi update nya mungkin ga akan aku prioritasin gimana.

Oh, dan work kali ini sebenarnya adalah remake dari salah satu FF Anime Free! yang pernah kubaca dulu sekali. Kebetulan ceritanya dalam bahasa inggris dan aku juga uda minta izin sama author bersangkutan.

So, shout out to @confusedpandabear for being so kind by letting me to do a remake from their work, 'Remember Me' 🙏💚. The storyline was so great, I fell so hard once I read the first chapter back then.

Kalau teman-teman penasaran, silahkan bertamu ke lapak beliau dan kasih apresiasi ya berupa vote di ceritanya 😁. Kalau cerita versiku disini nanti, akan sedikit berbeda karena aku memceritakannya dengan caraku jadi ga tok cuman aku translate.

So, hope you enjoy!

–🌼–





"Nona, bertahanlah!"

"Kau bisa mendengar suaraku!?"

"Perempuan, 26 tahun, kecelakaan beruntun, pendarahan internal, luka parah di bagian kepala."

Suara sayup-sayup terus berseliweran seiring dengan kesadaran yang semakin menipis. Aroma pekat darah dan obat-obatan juga terhirup.

Lee Nakyung.

Ia tidak tahu mengapa ia bisa berakhir seperti ini. Semuanya buram, teriakan-teriakan tadi semakin tidak terdengar jelas. Bahkan, untuk menggerakan salah satu jarinya saja ia kesulitan.

"Pupil matanya melebar, dan ia mengalami palpitasi!"

"Cepat hubungi keluarga atau orang terdekatnya selagi ia ditangani!"

-🌼-




















Penyesalan, hanya itu yang tersisa.

Ketik semua sudah terjadi, yang bisa dilakukan hanya berandai-andai.

"Andai saja aku tidak membiarkannya pulang sendiri!"

"Harusnya aku mengantarnya!"

"Semua ini salahku!"

Huang Renjun.

Derap langkah terburu-buru miliknya seakan mewakili debar jantung tak tenangnya ketika mendengar bahwa istrinya mengalami kecelakaan.

Sudah tidak ada lagi ekspresi tenang yang selalu ia pasang di wajahnya. Sebaliknya, ia nampak kalut dan kacau.

"J-jaemin! Mana istriku!?" dokter muda yang baru saja keluar dari UGD itu segera ditanyai oleh Renjun.

-🌼-














"Nakyung sudah melewati masa kritis. Pendarahannya juga sudah berhenti, namun yang sekarang ku khawatirkan adalah kepalanya. Ia mengalami benturan keras. Efeknya belum bisa dipastikan, semoga saja tidak menganggu fungsi motorik Nakyung."

Tubuh Renjun melemas, tulang-tulangnya seakan lepas dari tubuh. Berita yang baru saja ia dengarkan terlalu mengejutkan. Rasa lega itu turut tercamour dengan rasa bersalah dalam dirinya.

"Renjun, kita tunggu sampai Nakyung sadar. Kemungkinan terburuknya, ia akan mengalami amnesia," Jaemin melanjutkan lagi penuturannya. Sebagai seorang dokter, ia harus kuat memberitahukan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada pihak keluarga pasien.

-🌼-



















Netra indahnya perlahan terbuka, sedikit sulit menyesuaikan cahaya silau di kamar tempatnya dirawat. Lagi-lagi aroma obat yang begitu khas kembali terhirup indera penciumannya.

"A-aw," nyeri pada luka di kepalanya membuat Nakhyung sedikig terpekik kecil. Ditambah beberapa bagian tubuhmya juga terasa amat lemas.

"S-syukurlah anda sudah sadar, saya akan memanggilkan dokter dulu," perawat yang kebetulan berada satu ruangan dengan Nakyung tersenyum lega.

Dengan ekspresi bingung dan linglung, Nakyung memerhatikan sekelilingnya.

"Kenapa aku bisa berakhir disini?" walau hanya bisikan lemah, Nakyung tetap bersyukur bisa mengeluarkan suaranya meski harus sedikit tersiksa mengingat tenggorokannya juga kering.

"Nona Huang, anda mengalami kecelakaan beruntun 3 hari yang lalu," jawab suster itu sesingkat dan sejelas yang bisa ia beritahu.

Mendengar sebuah panggilan asing yang suster itu gunakan padanya berhasil membuat Nakyung kembali mengernyitkan dahinya kebingungan.

"T-tunggu, tapi siapa Nona Huang yang kau maksud barusan?"

-🌼-






Takikardi / palpitasi: sebuah kondisi ketika denyut jantung lebih dari 100 beat per menit (BPM).
Sumber. Halodoc.com

REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang