12. Porak poranda

705 88 9
                                    


Shasa dan Renjun berjalan melewati lorong sekolah dengan keadaan Renjun yang tetap memegang tangan yang kotor itu. Setelah tadi Renjun mendengar bahwa Nagyung berulah lagi ia pergi melihat keadaan, dan ternyata yang menjadi korban adalah Shasa

Sebenarnya sudah ia duga akan terjadi hal seperti ini, sebab pernah ada seseorang yang mengungkapkan perasaan suka pada dirinya, lalu Nagyung berulah layaknya kejadian beberapa menit yang lalu.

Cewek Gila.

Ia merasa bersalah sebab permasalahan ini diakibatkan olehnya, selalu seperti itu.

"Maaf"

Satu kata yang diucapkan oleh Renjun membuat langkah mereka terhenti. Shasa mengerti.

"Shasa ngerti, gapapa. Kak Nagyung cewek gila haha"

Tertawa hambar, Shasa mencoba melontarkan kalimat yang membuat Renjun setidaknya tidak merasa tertekan.

"Gue merasa bersalah Sha semuanya ini karena gue, Winwin kalo tau pasti marah" memegang pelipisnya, laki-laki terlihat frustasi.

"Kak Winwin kalo marah pasti langsung ke kak Nagyung, tenang Shasa bisa jamin!" Seru Shasa "lagian Shasa gak luka berat kok, memar dikit mah gampang besok juga sembuh"

Mencerna perkataan Shasa, Renjun menurunkan pundaknya. Atensi nya tertuju pada memar ditangan gadis itu, ah ia baru menyadari nya

"Iya Sha, nanti gue juga pasti bakal ngomong sama Nagyung, Sha mau ke UKS dulu gak?atau ke kantin. Ijin aja gapapa"

"Kemana aja kak" Shasa tersenyum tipis.

"Kalo gitu gue bawain makan"

Sejenak ia teringat ucapan Somi yang dikatakannya beberapa waktu lalu, yang katanya Renjun itu lebih banyak diam, jarang bergaul tetapi lihatlah sekarang bagaimana laki-laki di hadapannya itu begitu khawatir akan keadaannya.

Saat berjalan beriringan menuju UKS pun Shasa masih terpikirkan hal itu, dan ada percakapan antara dirinya dengan Somi yang paling diingat.

"Kenapa kita jadi di pasang pasangin dah" Somi Heran "enak nya kan kita nikmatin pertemanan kita aja Sha"

"Tapi perasaan gak bisa bohong Somi"

Benar juga

"Tapi gimana dengan Lo sendiri? Posisi Lo sama aja deh kek gue"

Terdiam sejenak, Shasa tak tahu harus seperti apa. Lagi pula Somi dan Haechan dekat menuju pacaran, berbeda dengan dirinya dengan Renjun yang hanya sebatas teman, tak lebih. Bisa bisanya Somi berpikir dirinya menjalin hubungan dengan Renjun

"Denger gue Sha" Somi memajukan dirinya agar lebih dekat dengan Shasa
"Posisi Lo dan gue itu sama, yang beda tipe orangnya. Haechan emang terang terangan ke gue tapi gak menutup kemungkinan ke cewek lain juga kek gitu, walaupun kita belum lama kenal tuh orang tapi kita semua tau sifat dia"

Berhenti sejenak, Somi kembali menatap Shasa "Sedangkan Kak Renjun kebalikannya. Dia dikenal gak terlalu banyak ngomong apalagi ke cewek, sifatnya kek bodo amatan tapi ke Lo? Dia beda Sha"

Menepuk pundak temannya itu, Shasa termenung sejenak, memang benar semua yang dikatakan Somi itu fakta tetapi Shasa melihat jika Haechan beneran suka Somi, tapi Somi menutup mata.

"Dan yang paling beruntung kayaknya Lo deh Sha" jelas Somi

"Somi Jan kek gitu lah, jangan menutup mata dulu kita gak tau isi pikiran seseorang kan"

Kalimat Shasa mampu membuat dirinya tenang, setidaknya yang dikatakan Shasa bisa saja benar.

Seketika senyum Shasa nampak tak mengenakan. Somi heran.

Maybe I Love You | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang