5. Rumah Renjun

968 106 4
                                    

Mereka berjalan di pekarangan rumah yang luas,banyak sekali tanaman hias yang cantik lalu ia hanya diam memperhatikan rumah itu,rumah yang begitu besar dan mewah.

"Kak shasa pengen pulang aja"

"Gak..lo diem dulu disini"

'idih' ia menggerutu. Bukan apa, ia hanya malu saja jika harus bertemu orang-orang di rumah Renjun,apalagi sepertinya Renjun adalah orang berada

"Hmm yaudah..eeh ka Winwin nanti gimana?" Tanya Shasa

"Nanti gue kasih tau...lagian si Winwin lagi ke rumah si Mark kerja kelompok"

"Hmm" Shasa sambil terdiam karena tiba-tiba ada seorang wanita cantik bak seorang model, Mama Krystal

"Njun ini siapa?pacar kamu?cantik banget" mama Renjun sambil menatap Shasa dengan tersenyum.

Shasa menyalami Mama Renjun sembari tersenyum hangat. Ia sedikit salah tingkah dikira pacar Renjun

"Ini temen Renjun adiknya si winwin. Bukan pacar Renjun" jawab Renjun.

"Ohh kirain pacar kamu..yasudah kamu ajak dia ke kamar tamu terus ganti bajunya..oh iya pake baju punya Saeron aja njun"

"Iya ma"

Berjalan melewati anak tangga yang cukup panjang, Tangga di rumah Renjun aja cantik dan aesthetic.

"Kamar tamu disana, buat baju Hoodie sama celana kebetulan ada beberapa di sana, pilih aja kalo gak ada bilang aja"

"Iya kak"

Saat di lemari, ia menemukan Hoodie oversize pink, lalu celana panjang warna hitam, syukurlah ada. Mungkin milik kakaknya atau siapa tadi yang Mama Renjun bilang, Shasa lupa.

Ia tak lupa membersihkan diri terlebih dahulu.

"Dia kenapa sih ngajak Shasa kesini kesannya kek ngenalin aku ke Mamanya" katanya sembari menyisir di depan cermin,sadar dengan ucapan nya, ia menepuk pipi nya "heh ngaco"

Shasa berpikir seperti itu, apa dia ngarep ya?

Saat keluar dari kamar mandi Shasa melihat Renjun tiduran di sofa, bingung mau duduk dimana, kalo di kasur kan segan. Tapi gapapa lah Shasa udah kelewat letih pengen tidur juga.

"Makasih kak baju nya juga pas"

"Hmm"

"Kak Shasa pengen tidur"

Gimana ya cara membuat Renjun keluar dari kamar ini

"Ya tidur aja" saut Renjun tanpa menoleh, dia tetap memainkan ponselnya.

Sadar Shasa diam saja, laki-laki ini paham

"Gw keluar"

Beranjak menuju pintu, tetapi laki-laki itu mendekati Shasa. Menyentuh dahi mulus itu tanpa ragu, panas.

"Lo panas, efek kehujanan" kata Renjun.

"Istirahat disini" kata Renjun lalu diikuti anggukan oleh Shasa. Renjun pergi dari kamar ini meninggalkan Shasa seorang. Pipi gadis itu menimbulkan rona merah layaknya diberi polesan blush on

Diam terkejut, kakak kelas nya itu sungguh membuatnya tak habis pikir. Tanpa sadar dirinya mengulas senyum tipis,salah tingkah.

Menjatuhkan diri pada kasur lembut itu, ia benar-benar lelah dan mengantuk.

Menatap langit-langit kamar yang, warna abu-abu hitam dan putih sangat mendominasi menambah kesan elegan.

"Renjun temen kamu dimana?kok kamu gak bawa dia kesini makan bareng"

Maybe I Love You | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang