32.hilang

397 43 9
                                    

3 hari Setelah kejadian itu, Shuhua lebih banyak berpikir dan diam. Apa yang ada dalam pikirannya adalah tentang kejadian itu.

Seperti sekarang ini ia sedang terdiam dibalkon kamarnya memikirkan hal yang sama seperti hari² sebelumnya, sampai ia lupa mengabari Renjun pacarnya. Bagaimana bisa ia melupakan Renjun karena terlalu banyak pikiran.

Namun, laki-laki itu juga tidak mengabarinya. Shuhua jadi penasaran kenapa Renjun tidak menghubungi nya. Terakhir kali mereka bertemu saat pulang sekolah dimana Renjun bilang bahwa ada urusan.

Shuhua memutuskan untuk pergi saja kerumah Renjun untuk menemuinya. Lagi pula sudah lama ia tak pergi kerumah Renjun dan bertemu kak Saeron.

Saat sudah bersiap pergi ia malah dihadang dengan kedatangan Hendery. Laki-laki itu terlihat bingung.

"Sha mau kemana malem² gini? " Tanya Hendery.

"Mau kerumah Injun"jawabnya lalu memakai sepatu. Ini baru jam 7 malam, baginya tidak terlalu larut.

"Ngapain? "Tanya nya lagi

"Ya Shasa bingung kenapa Injun gak ngehubungin Shasa, mending langsung aja kerumahnya".

"Mungkin Winwin ngasih tau Renjun tentang kondisi lo Sha, Renjun tau ia harus ngebiarin lo sendiri dulu makanya ia gak ngasih kabar. Mending besok ajalah ya" ucap Hendery, laki-laki itu mungkin benar.

Mendengar itu, Shuhua nampak berpikir. Yang dikatakan Hendery ada benarnya juga. Tetapi tetap saja ia penasaran, setidaknya Renjun mengiriminya pesan. Entahlah Shuhua pusing.

"Yaudah deh besok ajalah kerumahnya, ntar Shasa chat" finalnya. Shuhua nampak lesu.

"Oke,, dari pada gabut mending ikut gue yu ke pasar malam ditraktir deh kasian liat lo ngurung mulu".

Shuhua berbalik menatap Hendery"beneran? Shasa udah siap ayok pergi".ucapnya lalu pergi duluan keluar.

"Yeuu dasar boncel giliran ditraktir gercep" ucap Hendery, Heran dengan mood Shuhua yang gampang berubah.

Hendery mengetahui sesuatu.
.
.
.
.

    Benar saja, Hendery mengajak Shuhua pergi ke pasar malam. Mentraktir makanan sekaligus main permainan yang ada disana, seperti bianglala, komedi putar, dan masih banyak lagi

"Kak Hendery" ucap Shuhua sambil ngemilin permen kapas

Hendery menoleh

"Bisa pegangin ini gak, Shasa mau ke toilet"

Shuhua berjalan ke toilet dengan tergesa-gesa.

Sampai ia tak sadar telah bertubrukan dengan seorang laki-laki tinggi.

"M-aaf pak Shasa lagi buru-buru, jadi ..." Shuhua mendongakkan kepalanya, ternyata Guanlin.

"Loh Guanlin ada di sini? " tanyanya.

"Iya Sha".
"Sha gue mau ngomong sama lo, ini perintah Renjun" ucap Guanlin. Laki-laki bertubuh tinggi itu menatap Shuhua "besok dia pengen ketemu sama lo ada yang perlu dibicarain".

Shuhua bingung, Renjun ingin bertemu dengannya?
Ia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi sepertinya ini hal penting

"Oke, Shasa besok bakal nemuin Injun",ucapnya "tapi kenapa dia akhir² ga ngasih kabar ya tapi Shasa juga ga ngasih kabar sih".

Mendengar itu, Guanlin tersenyum
tipis. "Kalo lo mau tau tentang itu, biar Renjun yang jelasin"

Pasrah, Shuhua hanya bisa menunggu sampai besok.

"Yaudah sana pergi " ucap Guanlin membuat Shuhua menoleh bingung.

"Apa? "Ucap Shuhua penasaran

"Katanya buru-buru "

"Lahh iya" Ia teringat sesuatu,namun sebelum ia beranjak Shuhua melontarkan pertanyaan"Guanlin sama Renjun ada hubungan apa?"

"Oh itu, Gue sama Renjun sepupu, kita deket udah kayak adek kakak"

Shuhua ber'o' ria lalu berlari menuju toilet umum.

Membuang napasnya dengan berat, Guanlin merasa Renjun beruntung memiliki pacar seperti Shuhua.

Saat ingin beranjak, Guanlin dihadang oleh Hendery yang sedari tadi memperhatikan percakapan nya dengan Shuhua.

"Lo temennya Shuhua? "

"Iya" jawab Guanlin dengan wajah tenang

"Kayaknya tadi ngomongin perihal Renjun ya? "

Diam sejenak, Guanlin memerhatikan Hendery dengan lamat

"Lo siapa? "Tanya Guanlin

"Gue sepupunya Shuhua, tentang Renjun gue udah tau dari Winwin. Makanya gue bawa dia kesini soalnya tadi dia mau kerumah Renjun"

"Oke,,, sekarang bawa dia pulang, Renjun ada disekitar sini jadi dia gaboleh ketemu sebelum besok"

"Oke"

Guanlin lalu pergi dari sana.

Setelah Shuhua pergi dari toilet, ia berencana membeli permen kapas. Ia memang sangat suka dengan permen kapas. Saat berjalan menuju kedai permen kapas, ia melihat seorang laki-laki memakai topi. Dari siluet nya terlihat seperti.... Renjun?

Ia merasa yakin itu adalah Renjun

"Itu Injun kan? "Shuhua mencoba mengikuti laki-laki yang ia rasa itu Renjun.

Namun, kerumunan orang menghalangi nya untuk mengejar laki-laki itu.

Saat berusaha mengejarnya, Shuhua dipanggil oleh Hendery.

"Udah jam 9 mending pulang" ujar Hendery

Shuhua tidak menjawab, ia lebih tertarik untuk mengetahui laki-laki itu. Tapi sayang ia kehilangan jejaknya.

Ia pun hanya bisa pasrah, lalu pulang dengan perasaan yang campur aduk itu.
.
.
.
.
.
Setelah pulang dari pasar malam, Shuhua bersiap untuk tidur. Dan membersihkan kamarnya yang agak berantakan lalu ia mengambil Hpnya yang berada diatas nakas.

Dilihatnya pesan untuk Renjun,lalu raut wajah nya terlihat tak menyenangkan. Pesannya tidak dilihat, ditelepon pun tidak aktif

Injun, Shasa kangen❣️|

Injun lagi marah sama Shasa?|

Kalo iya Shasa mau minta maaf,besok Shasa mau kerumah Injun ya

Shasa sayang Injun❤️|

Begitulah isi pesan Shuhua pada Renjun.

-----------------------------------------------------------

Jum'at, 01 januari  2021

Dari Author mau ngucapin selamat tahun baru guys🎉  semoga yang disemogakan tersemogakan 🍃

Maybe I Love You | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang