36. Menyerah lalu berpisah

385 46 6
                                    

Shuhua telah sampai di alamat yang ia tuju,
Didepan rumah  besar yang terlihat sangat mewah. Renjun tidak ada disana tetapi kata pria misterius itu Renjun berada dibelakang rumah besar dan mewah itu tepatnya disebuah gudang.

Ia pergi ke samping rumah itu dimana terdapat jalan setapak, itu mungkin jalan menuju gudang lagi pula tidak ada jalan lagi.

Saat berjalan dijalan setapak itu Shuhua bisa melihat kearah halaman depan rumah, garasi rumah itu bersebelahan dengan jalan setapak yang sedang ia lewati,hanya dihalangi oleh tembok. Eh tunggu...

Disana ada mobil yang tak asing, sepertinya ia pernah melihat mobil itu.

Berjalan pelan sembari tak berpaling dari mobil itu, ia baru ingat bahwa mobil itu adalah mobil yang sama dengan ayahnya, Suho.mobil itu sama persis dengan mobil yang didepan rumahnya pada saat Suho datang.

Apa mungkin ini semua ada kaitannya dengan Ayah kandungnya, Suho?

Ia menutup mulut lalu bersembunyi dibalik tembok, Ayah kandungnya Suho muncul dari rumah itu.

Segera ia menuju gudang yang dituju, disana terdapat beberapa orang dengan pakaian serba hitam.

Mereka pasti menunggu kedatangan Shuhua. Tanpa berlama-lama lagi ia mencoba memasuki gudang itu dibantu oleh orang-orang tadi, rasanya benar-benar takut tetapi apa boleh buat mungkin dirinyalah penyebab semua ini hingga membuat lelaki kesayangan nya mengalami hal buruk.

Ia sampai, terlihat Renjun tergeletak di bawah tak berdaya dengan luka lebam. Air matanya jatuh seketika, apa salah Renjun?

Berlari kecil lalu memeluk Renjun yang tak sadarkan diri lalu menangis pelan.

"Akhirnya kamu datang demi lelaki ini"

Terdengar suara seseorang berjalan mendekat, Shuhua pastikan itu suara Ayahnya sendiri

Dan benar, Ayah kandungnya lah dalang dari semua ini. Apa mau nya?

"Hhh sudah Shasa duga pasti kau dasar bajingan"

"Tidak sopan sekali kamu pada Ayahmu sendiri"

"Ayah? Hahh apa pria didepanku ini pantas disebut Ayah setelah menyakiti ibu kandungku, dan sekarang orang yang ku sayang? Memangnya apa mau mu? "

Shuhua marah dan menangis ketika mengingat nasib ibunya.

"Tentang ibumu, Ayah menyesal dan tidak pernah akan memaafkan diri sendiri nak. Kamu ikut Ayah ya,setidaknya agar rasa bersalah Ayah pada ibumu berkurang. Selama hidup Ayah hidup dalam penyesalan"

"Itukan penyesalanmu bukan penyesalanku tanggung sendirilah" ucap Shuhua, Ayahnya udah serius ni anak malah mancing esmosi

"Tak sopan! " Suho berteriak, bisa-bisanya Shuhua berkata seperti itu "cepat ikut Ayah kita hidup bersama, apa gunanya keras kepala seperti itu hah?" kali ini Suho berteriak yang sukses membuat Shuhua menelan salivanya, Suho kalo marah bikin takut

"Ga"

Shuhua nih keknya emang beneran nolak ikut sama Ayahnya tapi nolaknya ala cewek cuek tapi bikin ngakak, bisa-bisanya padahal lagi serius

"Oke kalo itu mau mu, Taeyong tembak laki-laki itu" Suho memerintahkan Taeyong agar menembakkan peluru pada Renjun, Shuhua ketakutan ia segera mendekati Renjun namun yang terjadi..

"Tangan kosong lu kalo berani!!"

Bukan ucap Shuhua, tetapi itu Renjun.

Renjun tiba-tiba bangun lalu merebut pistol yang dipegang Taeyong dan melempar nya kesembarang tempat. Renjun ingin menghajar Taeyong tetapi Shuhua mencegahnya

Maybe I Love You | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang