24.Laskar II

396 44 11
                                    



Dua minggu berlalu setelah hari dimana Shasa dan Yuqi bertemu membicarakan Guanlin dan Renjun. Pagi ini Shasa sudah hadir di sekolah karena hari ini adalah hari yang ia tunggu, yaitu lomba di salah satu sekolah di bogor, dan nama lomba tersebut "Laskar II 2019".

"Sha jaket nya pake, angin nya lumayan gede" kata Renjun membawa Jaket atribut sekolah, pagi ini memang udaranya cukup dingin karena semalam sempat hujan.

Renjun memakaikan jaket itu, tentu dibantu oleh Shasa. Bagi Shasa dirinya sudah cukup membuat Renjun repot.

"Oh iya Sha ini aku bawa bekal, kalo pun kamu udah sarapan ini dimakan aja ya buat siang nih sama minumnya juga" Renjun memberikan totebag lucu berwarna coklat berisikan kotak bekal sama tumbler.

"Makasih banyak ya, maaf pasti ngerepotin apalagi sampe bikin bekal. Shasa jadi gak enak padahal Injun juga capek" kata Shasa memegang telapak tangan Renjun yang dingin.

"Gapapa kamu jangan ngerasa gak enak gitu, lagian ini mama aku kok yang masak soalnya tau kamu ikutan buat lomba"

"Wahh kalo gitu makasih banyak ya, Jan lupa bilangin ke mana"

"Iya Sha, ayo naik ke bus, yang lain udah pada masuk"
.
.
.
.
.

Diperjalanan Shasa sangat ketakutan dan gugup, ia tak bisa tenang sekarang. Rasanya ingin bercerita bahwa dirinya sedang merasa takut namun apalah daya teman terdekat nya tak ikut dalam lomba ini. Ada beberapa orang yang ia kenal namun ia bukan tipikal orang yang mudah membuka pembicaraan terlebih dahulu.

Kegelisahaan Shasa hilang begitu saja setelah melihat Renjun berjalan ke arah nya dan duduk di kursi disebelahnya.

"Kamu kenapa Sha aku liat liat kamu kayak cemas gitu?"

Shasa memandangi Renjun, dan benar laki laki itu terlihat khawatir. Seketika itu ia merasa bersalah karena membuat Renjun datang padanya padahal laki laki itu sibuk bersama panitia lain di belakang.

"Gapapa Injun, Shasa cuma takut kalo nanti pas lomba gak bisa maksimal karena Shasa tuh suka tiba tiba gak pede"

Shasa tersenyum tipis namun menundukkan pandangannya. Renjun yang memperhatikan itu rasanya ingin memeluknya tapi tidak bisa.

"Kamu harus percaya diri Sha buktiin kalo kamu itu mampu buat mereka terinspirasi oleh keberanian kamu, gak semua orang punya keberanian maju kedepan banyak orang loh"

"Soal menang atau kalah itu hal biasa Sha, kalo kamu nuntut harus menang dalam perlombaan dan ternyata kamu kalah maka kamu pasti bakal kecewa. Coba kamu niatnya buat nambah pengalaman jadi hasil yang kamu dapat gabakal kecewa kalo pun menang kamu pasti gak bakalan sombong atas kemenangan kamu.... Iya kan?"

"Hehe iya Injun nanti Shasa bakal nurutin deh apa kata Injun"

Renjun tersenyum mengacak rambut Shuhua gemas. Pacarnya ini emang penurut tapi gak mau nurut kalo disuruh berenti makan pedas. Dasar boncel
.
.
.
.
.
.
Setelah perjalanan panjang akhirnya mereka sampai juga ditempat lomba. Disana udah lumayan banyak orang yang sedang mempersiapkan diri.
Lomba akan dimulai sekitar 1 jam lagi jadi mereka diperbolehkan istirahat.

"Sha lomba nya dimulai sejam lagi terus katanya kalo lomba tari yang paling terakhir" kata Renjun. Mereka duduk di kursi yang berada di ruangan mereka.

"Berarti bakalan diliatin banyak orang dong?" Kata Shasa terkejut

"aku kurang tau juga Sha, kalo gitu kamu sama tim tari aja ya jangan kemana mana dulu ikuti aja arahan panitia" kata Renjun, laki laki itu berdiri bersiap bersama pembimbing lain. "Aku sama pembimbing lain mau ke ruang lomba lain"

Maybe I Love You | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang