26.Tak Terduga

410 37 19
                                    



Kepulangan mereka dari perlombaan sekitar pukul 8 malam dan untuk pengumuman pemenang akan diumumkan besok.

Shasa diantar pulang oleh Renjun yang untung saja laki laki itu membawa motor nya. Sebenarnya laki laki itu agak menyesal tidak membawa mobil sebab angin malam ini sangat kencang apalagi melihat Shasa kasihan badan nya sudah lemas.

Selama diperjalanan mereka diam. Renjun dengan pikirannya yang berantakan begitu pula dengan Shasa, namun gadis itu mencoba untuk terlihat seceria mungkin walau kelelahan.

"Injun Shasa capek banget tapi tadi seru sih" Shasa berucap agak kencang mengingat ia sedang berada di motor yang melaju.

"Iya seru, maaf ya aku gak bawa mobil kamu pasti kelelahan kalo pake motor"

"Nggak njun justru Shasa seneng kena angin jadi seger"

"Abis ini kamu mandi langsung tidur ya"

"Siapp"

Sesampainya di depan pagar rumah Shasa, terlihat Winwin yang sedang menerima pesanan makanan. Tak ada Shasa yang memasak ya gitu beli sendiri atau mungkin dia memang sedang mager.

"Waduh barpul nih, njun mau ke rumah dulu?" Tanya Winwin dengan tangan kanannya yang menenteng keresek putih.

"Nggak gw langsung pulang aja" kata Renjun

"Injun hati hati ya, kalo gitu Shasa masuk dulu"

Shasa bergegas pergi menuju pintu yang terbuka itu, seharian beraktivitas membuat dirinya lelah dan ingin segera membersihkan diri. Sementara itu Winwin terlihat heran melihat kejadian itu.

"Tumben gak ngobrol dulu biasanya juga basa basi" kata Winwin pada Renjun

"Shasa kek nya bener bener capek, gw juga sih. Dah ah gw mau balik" Renjun menyalakan motor nya lagi

"Hooh hati hati lo" final Winwin. Melupakan hal yang dirasa janggal, ia kemudian melirik tangannya yang memegang kantong keresek lalu berjalan menuju pintu seperti anak anak yang kegirangan.

•••••

Pagi jam 5 Renjun bangun dari tidurnya. Tak langsung beranjak ia malah lanjut rebahan layaknya remaja pada umumnya. Katanya enak banget mana selimut tebel makin betah lah Renjun di kasur. Apalagi semalam dia tidur lebih larut karena ia selalu mengingat kejadian kemarin saat bertemu Jane.

Lagi lagi perempuan itu membuatnya terus kepikiran tapi lebih kepikiran bagaimana jika Shasa tahu tentang Jane dan membuat Shasa sedih.

Karena melamun sebentar ia tak sadar HP nya berdering. Ia berjalan gontai ke arah meja belajarnya.

"Siapa sih pagi pagi dah nelfon" katanya Sembari memegang HP dengan lemas layaknya nyawa yang belum terkumpul semua.

Namun saat melihat nama yang terlihat di Lockscreen nya ia refleks terkejut.

Shasa pagi pagi sekali menelfon, tak biasanya.

Di angkatnya telfon itu dengan suara khas orang bangun tidur "iya Sha ada apa pagi pagi nelfon? Ada sesuatu?"

"Ini gw Jun"

Tanpa menyebutkan nama pun Renjun tahu suara siapa yang berada di seberang sana.

"Loh kok elu, btw ada perlu apakah bapak Winwin nelepon saya pake Hp Shasa? "Tanya Renjun so formal

"Si Shasa ga bakal sekolah, kena demam "

"Beneran Win? Yaudah ntar sore gue kesana ok" Renjun cemas, apakah karena kecapean dan masuk angin karena pulang malam?. "Btw kenapa pagi pagi gini lo ngasih tau gw?"

Maybe I Love You | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang