Jennie pov
Aku seperti berada di sebuah hutan yang gelap. Dengan suara suara menakutkan. Dimana sekarang aku berada. Tiap langkah yang ku ambil tidak pasti, aku tak tau ini menuju kemana.
"Halooooo apa ada orang disekitar sini?" Tanyaku sambil berteriak, jujur aku sangat takut.
Badanku bergetar hebat seketika angin kencang berhembus. Aku panik dan berlari ke segala penjuru arah. Aku takut sekali, disini gelap dimana semua orang. Dimana appa, Tae oppa, dan Jungkook oppa.
Aku terus berlari sampai menemukan sebuah sungai. Sungguh gelap sekali disini. Angin berhembus dengan kencang, membuat tubuhku menggigil.
"Dimana semua orang....hiks..hiks." Tangisku sambil menutup muka.
"Jennie." Panggil seseorang yang terdengar familiar.
Aku menoleh ke segala penjuru arah, tidak ada siapa siapa.
"Jennie." Suara itu lagi tetapi lebih lembut.
"Siapa disana?" Tanyaku sambil berteriak.
Di sebrang sungai aku melihat sesosok wanita dengan pakaian putih. Dia memanggil namaku, raut wajahnya sedih dan dia menatapku nanar. Aku menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatanku.
"Eo...eomma, apa itu kau?" Tanyaku kepada wanita itu.
"Jennie-ya." Panggil eomma kepadaku.
"Eomma, Jennie rindu eommaaa." Teriakku dari sebrang sungai.
"Jennie-ya eomma mohon bertahan." Kata eomma dari sebrang.
"Maksud eomma apa?" Tanyaku yang bingung, aku baik baik saja.
"Jennie-ya eomma sangat menyayangimu." Ucap eomma, lama kelamaan bayangan eomma mulai menjauh.
"Eomma jangan pergi, jennie gak mau ditinggalin eomma, eommaaaa." Teriakku memanggil eomma, aku mencoba untuk menyebrangi sungai itu tapi aku merasa sejauh aku berjalan aku tidak pernah mendekat.
"Eomma jennie mau ikut." Teriakku, terakhir kali yang kulihat eomma tersenyum.
Rose pov
Sekarang aku berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan jennie. Benturan akibat balok dikepalanya cukup keras sehingga memungkinkan jennie mengalami gegar otak ringan.
"Jen please bertahan, kamu wanita yang kuat." Ucapku sambil mengambil alat alat kedokteran.
Sekitar beberapa jam aku mengambil tindakan pertama, bahwa jennie mengalami sedikit pendarahan di sekitar otaknya.
Author pov
Pintu UGD pun terbuka menampakkan Rose yang keluar dengan menggunakan jas dokter.
"Bagaimana Rose, gimana sama Jennie dia gpp kan?" Tanya Seokjin yang panik.
"Sebaikknya paman tenang dulu." Ucap Rose yang mencoba menenangkan Seokjin.
"Uhm jadi paman Jennie mengalami sedikit pendarahan di otaknya, yang membuat dia sekarang belum dapat sadarkan diri, walaupun pendarahannya sudah tidak ada namun sekarang Jennie kemungkinan akan mengalami koma sementara." Jelas Rose kepada Seokjin.
Seperti dihujam anak panah, Seokjin langsung terduduk lemas mendengar penjelasan Rose.
"Paman yang sabar ya aku yakin Jennie akan cepat sadarkan diri, kalau begitu aku cek pasien yang lain." Ucap Rose yang hendak berjalan meninggalkan mereka.
"Gomawo Chaeyeong-ah." Ucap Lisa ke Rose yang dibalas anggukan.
"Paman sekarang kita harus banyak berdoa agak unnie cepat siuman." Ucap Lisa yang membantu Seokjin berdiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/171992098-288-k175960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
White Love (Jennie × Jungkook)
RomanceWaktu terus berjalan, hari ke minggu, minggu ke bulan, bulan ke tahun, aku sadar rasa ini tidak akan hilang untukmu sayang - jungkook Aku menunggu, mengingat satu tangkai bunga putih yang kamu berikan padaku masih aku simpan dengan baik, kapan kamu...