Prev
"Kenapa aku harus membenci oppa?" Tanya Jennie lagi, sungguh aku bingung dengan situasi ini.
"Oppa adalah anak itu." Jawab Jungkook oppa.
Author pov
Saat ini Jennie kebingungan dengan penjelasan namjachingunya.
"Aku masih belum mengerti oppa?" Tanya Jennie kebingungan.
"Aku mohon jangan jauhi aku, setelah mendengar penjelasanku ini." Ucap Jungkook menggenggam tangan Jennie.
"Sebenarnya, oppa adalah anak dari pembunuh eommamu baby, appaku yang tidak sengaja menabrak eommamu ketika ia sedang mabuk, ketika aku mengetahuinya dari appa, appa langsung menyuruhku pindah ke Jepang dan menjauhimu." Jelas Jungkook dengan muka tertunduk.
"Mwo!!" Teriak Jennie kaget, ketika ia mengetahui selama ini namjachingunya adalah anak dari pembunuh eommanya sendiri, dan kejamnya Jungkook tidak memberitaunya.
"Aku mohon jangan jauhi aku baby, please." Mohon Jungkook sambil berlinang air mata menggenggam tangan Jennie.
Perasaan Jennie bercampur aduk jadi satu, antara kecewa, sedih, marah, tega sekali namjachingunya menyembunyikan hal sebesar ini darinya.
"Selamat malam." Ucap Jennie yang melepas genggaman Jungkook dan keluar dari mobil. Jennie langsung berlari ke dalam rumah dengan berlinang air mata.
"Jennie-yaaaa." Teriak Jungkook keluar dari mobil memanggil Jennie dengan tangisan. Hancur sudah hidupnya Jennie akan membencinya sekarang.
Jennie pov
Aku berlari masuk ke dalam rumah dengan air mata yang terus mengalir, aku sangat kecewa kenapa Jungkook oppa tega merahasiakan itu kepadaku. Aku langsung berlari masuk ke dalam kamar dan menguncinya.
Taehyung oppa kaget ketika aku masuk rumah dalam keadaan menangis.
"Yak, jennie-ya kenapa kamu nangis!!" Teriak Taehyung oppa memanggilku, tapi aku tidak menghiraukannya.
Di dalam kamar aku terduduk dilantai, tangisanku semakin menjadi.
"Eommaaaaa.....hiks....hiksss..hikss." Teriakku, aku menumpahkan semua kesedihanku.
"Eommaaaaaa." Tangisanku tidak berhenti, malah semakin keras.
Dari luar kamar aku mendengar Taehyung oppa mengetuk pintu.
"Jennie-ya, buka pintunya, kamu kenapa nangis." Ucap Taehyung oppa sambil mengetuk pintu kamarku.
Aku tidak mengubris Taehyung oppa yang masih mengetuk pintu kamarku.
Dirumah hanya ada aku, oppa, Bibi Hara dan Pak Kim. Appa sedang di luar negeri mengurus bisnisnya."Jennie-ya please buka pintunya, kamu kenapa, apa ini semua gara gara Jungkook?" Tanya Taehyung oppa lagi.
"Aku benci Jungkook oppa....hiks...hikss." Ucapku menutup mata dan air mataku.
Taehyung pov
"Aduh pening gw, mending gw telpon Jimin hyung sama Lisa." Ucap gw mengeluarkan smartphone.
"Halo hyung, ini gua." Ucap gw menelpon Jimin hyung.
"Aduh lu nelpon malem amat sih, gw ngantuk nih baru pulang rapat." Balas Jimin hyung agak kesal.
"Lu bisa ke rumah gak sama Lisa." Kata gw.
"Malem malem begini ngapain, Lisa juga udah tidur." Balas Jimin malas.
"Ini soal Jennie, hyung penting lu sama Lisa mesti kesini." Jelas gw.
"HAH!!." Teriak Jimin hyung kaget.
"Hyung telinga gw bisa budek lu teriak kayak gitu di telpon." Balas gw sambil megangin telinga, sumpah kenceng banget teriaknya.
"Jennie kenapa, lu apain sepupu gw." Omel Jimin hyung.
"Udah mending lu sama Lisa cepet kesini nanti gw jelasin, buruan." Jawab gw.
"Ok gw kesana sekarang." Balas Jimin hyung.
Gw pun mematikan telpon, gw masih bisa denger Jennie nangis dari luar.
"Awas lu Jungkook, kalo Jennie nangis gara gara lu, abis lu ditangan gw." Ucap gw sambil mengepalkan tangan.
Jungkook pov
Gua pun mengendarai mobil dengan cepat, perasaan gua hancur, Jennie pasti membenci gua sekarang. Air mata mengalir deras di wajah gua. Gua mengendarai mobil sampai ke sungai Han.
"AKHHHH." Teriak gw kencang sambil mengacak rambut.
"Please baby, maafkan aku." Ucap gw dengan derasnya air mata.
"Mianhae, Jennie-ya." Ucap gw lagi dengan lemah.
TBC
SORRY KALO PENDEK
GIMANA MASIH MAU LANJUT GAK
VOTE DAN COMENTS YA READERSCU
KAMSAHAMNIDA CHINGUDEUL
KAMU SEDANG MEMBACA
White Love (Jennie × Jungkook)
RomantizmWaktu terus berjalan, hari ke minggu, minggu ke bulan, bulan ke tahun, aku sadar rasa ini tidak akan hilang untukmu sayang - jungkook Aku menunggu, mengingat satu tangkai bunga putih yang kamu berikan padaku masih aku simpan dengan baik, kapan kamu...