Chapter 18

922 68 9
                                    

Seokjin pov

Perasaanku tidak tenang malam ini, yang kulakukan hanya berjalan mondar mandir di dalam kamar. Sebaiknya aku mencoba untuk tidur. Aku pun menaiki kasur dan memakai selimut berusaha untuk tidur dengan tenang.

"Oppa....oppa..." Panggil seseorang dengan suara lembut.

"Eugh, siapa?" Tanyaku sambil mencoba bangun.

"Oppa...bangun." Ucap suara itu lagi.

"Dimana aku?" Gumamku heran, semuanya berubah menjadi putih.

"Oppaaa." Panggil seorang yeoja yang sangat ku kenal.

"Jisoo? Jisoo-ya apa itu kau?" Tanyaku yang sangat kaget melihatnya.

"Oppa kesini." Ucap Jisoo yang berada di ujung sana.

"Sebentar tunggu aku." Ucapku sambil berlari mengejarnya.

Kami pun berjalan bersama dan sampai ke tepi sebuah danau yang membeku.

"Oppa kenapa wajahmu pucat sekali?" Tanya Jisoo yang memegang wajahku.

"Itu karna kamu pergi meninggalkan aku." Ucapku kesal namun ada kesedihan di dalamnya.

"Aku selalu berada di sampingmu oppa." Kata Jisoo dengan senyum manisnya.

"Oppa aku ada satu permintaan." Pinta Jisoo yang menatapku dalam.

"Apa itu?" Tanyaku.

"Maafkan lah tuan jeon, aku sudah tenang, dan dendam berlarut larut itu tidak baik." Kata Jisoo yang mengelus pipiku.

"Tapi mereka tega merenggut nyawamu dariku dan dari anak kita." Kataku yang tidak terima.

"Oppa kejahatan tidak baik dibalas dengan kejahatan." Ucap Jisoo sambil memelukku.

"Tae dan jennie juga pasti sedih melihat oppa seperti ini." Kata Jisoo lagi sambil mengelus punggungku.

"Bogoshipda..hikss...bogoshipda Jisoo-ya." Tangisku pecah dan membalas pelukan Jisoo dengan erat.

"Ingat oppa aku selalu bersamamu, dan anak kita, penuhi lah permintaanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingat oppa aku selalu bersamamu, dan anak kita, penuhi lah permintaanku." Ucap Jisoo.

Semakin lama pelukan itu semakin hilang dan Jisoo sudah tidak berada lagi dihadapanku.

Jungkook pov

Sudah 3 hari appa dirawat di rumah sakit, dan eomma bersih keras untuk tetap menunggu apa tidak mau beristirahat di rumah.

"Eomma bisa sakit kalo begini terus, biar aku saja yang menjaga appa." Ucapku yang mulai kesal.

"Aniyo, eomma akan menjaga appa sampai sembuh." Tolak eomma keras kepala.

"Eugh, ya Jeon Hara anakmu itu benar kau harus istirahat terlebih dahulu." Ucap appa sambil memegang tangan eomma.

"Kalian berdua ini keras kepala." Ucap eomma yang cemberut.

White Love (Jennie × Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang