#7

1K 143 9
                                    

Hai,vote dong biar aku seneng!




***




Sudah sore, keadaan sekolah juga sudah sepi saat Chaeyoung keluar dari ruang administrasi,tadi dirinya diminta untuk datang ke ruang administrasi sekolah karna ia sudah tiga bulan menunggak uang iuran bulanan.

Gadis dengan rambut hitam yang tergerai indah itu, berjalan menuju gerbang sekolah,tapi dirinya malah tidak sengaja berpapasan dengan Jaehyun yang tampak berkeringat menandakan bahwa pemuda tampan itu baru selesai bermain sepak bola yang merupakan hobinya, Jaehyun berdiri tepat didepan Chaeyoung, memasang senyuman manisnya "kau, um.... Belum pulang?"

"..." Chaeyoung tidak menjawab dan memilih untuk bergeser dan melanjutkan langkahnya tapi lengannya malah di tahan Jaehyun.

Chaeyoung membeku.

"Aku.... Bolehkah kita bicara sebentar."

"Aku harus pulang." Chaeyoung mengatakan itu tanpa menengokan wajahnya,ia melepaskan tangan Jaehyun yang menahannya kemudian berlalu membiarkan lelaki yang pernah sangat ia cintai menatap kepergian nya dengan jutaan perasaan bersalah.

Jika seseorang menganggap hidupnya sangat sulit,mereka pasti belum tahu bagaimana Chaeyoung menjalani kehidupannya, sekarang di waktu ini kalau bisa Chaeyoung ingin pergi saja ke luar angkasa,atau bersembunyi di balik awan di atas langit,ia lelah sungguh lelah, rasanya semua yang ada di hidupnya benar-benar sulit.

Gadis itu kini hanya berjalan tidak tentu arah, tadinya ia ingin langsung pulang ke rumah,tapi setelah bertemu dengan Jaehyun, rasanya jika diam di rumah sendirian malah akan membuat ia mengingat lukanya lagi.

Ia juga tidak berniat datang ke rumah sakit,ia tidak tahu akan jadi apa hatinya jika menatap keadaan ayahnya setelah tadi ia merasakan sakit yang dulu di tinggalkan oleh Jung Jaehyun.

Bugh!

Chaeyoung terkejut saat tidak sengaja menabrak seorang gadis,ia merapikan pakaiannya kemudian menatap gadis di depannya, Chaeyoung buru-buru meminta maaf dengan sopan.

"Maaf,aku tadi melamun."

"Ah,tidak..... Oh, Chaeyoung?" Gadis dengan kacamata hitam itu berseru ceria saat mengenali orang yang tidak sengaja menabrak nya.

Chaeyoung menyernyitkan dahi saat gadis di depannya menyebutkan namanya.

"Ah,kau pasti tidak mengenali ku." Gadis itu melepaskan kacamata hitamnya lalu tersenyum "aku,Jihyo."

Chaeyoung membulatkan matanya "ah,kau berubah sekali." Ia terkekeh pelan setelah menyadari kalau itu adalah teman sebangkunya saat masih SMP dulu.

"Benarkah?ah berarti perawatan yang aku lakukan berhasil. Eh, bagaimana kabarmu?"

"Ah,aku... Sedikit kurang baik."

"Kenapa?ah lebih baik kita mencari tempat untuk mengobrol,ayo ikut aku." Jihyo menarik lengan Chaeyoung menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mereka berdua, Chaeyoung menutup mulutnya terkejut melihat mobil mewah berwarna hitam milik Jihyo,seingatnya gadis itu tidak sekaya itu,dahulu saja Jihyo selalu pergi ke sekolah dengan sepeda,sedangkan ia sering di antar jemput menggunakan mobil,apa hidup semudah itu berbalik, Chaeyoung menggeleng pelan karna heran.

"Ayo,masuklah." Jihyo membuka pintu mobilnya seraya meminta Chaeyoung untuk segera masuk.

***

Jihyo memeluk Chaeyoung setelah mendengar semua cerita dari teman lamanya itu "sabar ya."

Sekarang mereka berdua berada di sebuah cafe yang Jihyo bilang kalau ini adalah tempat favoritnya.

Dahulu, Chaeyoung dan Jihyo sangat dekat mereka selalu pergi bersama kemanapun,tapi setelah lulus SMP Jihyo menghilang tanpa berpamitan dengan Chaeyoung,tapi tak disangka mereka malah bertemu secara tidak sengaja, tentu Chaeyoung senang bisa bertemu teman lamanya ini.

"Entahlah, semuanya sangat sulit."  Chaeyoung menyandarkan kepalanya di bahu Jihyo.

"Aku..." Jihyo tidak melanjutkan perkataannya.

"Kenapa?"

"Chaeng-ah.... Aku mungkin bisa membantu mu tapi...." Jihyo berhenti berbicara dan malah sibuk memainkan jarinya terlihat gugup.

Chaeyoung kemudian menatap Jihyo "wae?"

"Ah, baiklah aku mungkin bisa membantu mu mendapatkan banyak uang dengan cepat." Jihyo menatap kedua mata Chaeyoung kemudian mengigit bibirnya "sebentar."

Gadis dengan mata bulat itu bangkit berdiri mengambil ponsel dan pergi keluar setelah menempelkan benda pipih itu di telinganya,dari kaca cafe bisa Chaeyoung lihat kalau Jihyo sedang menghubungi seseorang dengan wajah yang terlihat serius, membuat Chaeyoung semakin penasaran dengan maksud dari perkataan Jihyo yang katanya bisa membantunya mendapatkan banyak uang.

Jihyo telah selesai menelpon dan kini kembali memasuki cafe dan duduk di depan Chaeyoung gadis itu menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskan perlahan, memasang wajah serius "Chaeng-ah temanku ingin berkencan dengan gadis yang masih perawan,ia akan membayar 5juta won,kau mau kan melakukannya?"

Chaeyoung diam,ia masih berusaha mencerna perkataan gadis dihadapannya "kau gila?"

Jihyo menghela nafas "sudah ku duga respon mu pasti begini."

Chaeyoung menggeleng pelan tidak paham dengan saran yang di berikan Jihyo.

"Dengarkan aku,aku tidak peduli apa pandangan mu terhadapku,tapi aku sekarang adalah gadis simpanan seorang pengusaha,mobil itu... Itu pemberian darinya dan... Hanya ini satu-satunya cara mudah mendapatkan uang dengan cepat,apalagi kau sedang dalam keadaan seperti ini, terserah padamu kau mau atau tidak.... Yang harus kau tau ia akan memberi 10 kali lipat jika kau sesuai dengan apa yang dia inginkan." Jihyo berbicara panjang lebar ia sudah tidak peduli tentang fakta yang barusan ia katakan,ia hanya ingin membantu Chaeyoung.

Chaeyoung berdiri "aku harus pulang."

Jihyo menahan tangan Chaeyoung "ku harap kau mau memikirkan nya dulu,dan jika kau sudah membuat keputusan.... Kau,kau bisa menghubungi aku." Jihyo mengeluarkan kartu namanya menaruh nya pada genggaman tangan Chaeyoung.

Chaeyoung hanya mengangguk singkat kemudian pergi meninggalkan Jihyo,sungguh suasana hatinya sedang tidak baik,satu hari ini sangat berat baginya.

Setelah menemukan halte bis, Chaeyoung duduk dan melamun,ia sedang memikirkan saran dari Jihyo,ia bingung apa yang harus ia lakukan,ia sangat butuh uang,tapi akan jadi apa jika Sooyoung tahu caranya mendapatkan uang, bisa-bisa kakaknya itu menggantungnya di depan pintu.

Dari pada pulang ke rumah, Chaeyoung memilih langsung ke rumah sakit untuk mengunjungi ayahnya,siapa tahu dengan melihat ayahnya ia jadi bisa berfikir jernih dan tidak memilih menuruti saran dari Jihyo.

Ia menaiki bis, menatap kosong keluar kaca "apa hidup memang sesulit ini?"


***



Please vote dan komentar ya,biar aku rajin update ^^

HOPE NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang