#15

962 132 9
                                    

Aku update untuk mengapresiasi pembaca yang sudah berbaik hati mau vote dan memberi aku semangat!


Ps: Part ini mengandung banyak bawang!




***





Chaeyoung sedang memilih buku di sebuah toko buku, ia sengaja datang untuk mencari beberapa novel untuk menemaninya di kala suntuk atau sedang sendirian di rumah, ia masih fokus membaca saat sebuah tangan menyentuh pundaknya pelan, Chaeyoung berbalik dan tersenyum kikuk "eonnie?"

"Kau dengan siapa kemari?"

"Dengan temanku, tapi um... Ia tadi pergi bersama temanku yang lain, entahlah aku tak tahu." Chaeyoung menyernyitkan dahi baru menyadari kalau Lalisa meninggalkan nya, ah sebenarnya tidak gadis itu tadi berpamitan pergi entah kemana bersama Mingyu tapi Chaeyoung tidak fokus mendengar kemana mereka pergi karena terlalu sibuk memilih novel.

"Sepertinya kita perlu bicara, bukankah ada yang harus kau jelaskan padaku?" Gadis di depannya menatap Chaeyoung dengan wajah serius, dan seperti biasa Kim Jennie selalu to the point kan?

Chaeyoung menggigit bibirnya pelan sepertinya ia tidak akan bisa kabur dari Jennie kali ini, dan lagi dari pada Sooyoung sebenarnya Chaeyoung lebih cenderung menceritakan banyak hal pada Jennie karena sekali lagi Chaeyoung tidak mau membebani kakaknya, sedangkan Jennie gadis yang merupakan anak tunggal di keluarganya itu selalu bersikap seperti seorang kakak yang akan selalu mencari tahu apapun yang Chaeyoung rahasiakan.

"Baiklah." Chaeyoung mengikuti Jennie yang berjalan meninggalkan toko buku menuju mini cafe di sampingnya.

"Jadi?" Jennie menyilangkan tangan di dada dengan mana menatap lurus ke arah Chaeyoung yang otomatis mengintimidasi gadis itu sepenuhnya.

Chaeyoung gugup, ia tidak tahu harus memulai darimana "aku.."

"Kau kenapa?"

"Jika aku bercerita padamu kau janji tidak akan menceritakan ini pada Sooyoung kan?" Chaeyoung menatap penuh harap pada Jennie berharap gadis itu mau merahasiakan hal ini dari Sooyoung.

Jennie mengangguk.

Chaeyoung menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan perlahan dan memulai semua ceritanya dari awal, cerita tentang biaya operasi ayahnya, cerita tentang tagihan bulanan sekolah, beserta cerita tentang Jeon Jungkook yang sekarang berstatus sebagai kekasihnya.

Dan semua cerita yang masuk ke telinga Jennie membuat gadis itu membeku, mencoba menelan setiap ucapan Chaeyoung, mencoba memahami situasi gadis itu, tapi respon yang bisa ia berikan adalah keterkejutan yang sangat kentara, ada sorot marah dan kecewa di mata gelapnya, dan Chaeyoung sadar Jennie marah dengan semua keputusan yang di ambil olehnya, sebagai seorang yang sudah menganggap dirinya sebagai adik bukankah wajar jika Jennie bereaksi seperti itu, Chaeyoung hanya dapat tertunduk ia merasa bersalah setelah membuat seseorang kecewa sekarang.

"Eonnie..." Chaeyoung mencoba meraih lengan Jennie yang dengan jelas mendapatkan penolakan dari gadis itu.

Jennie memejamkan matanya, mencoba meredam rasa kecewanya "kenapa tidak bercerita padaku sejak awal? Jika kau mengatakan nya aku akan berusaha membantumu sebisaku, kenapa melakukan hal sebodoh itu chaeng-ah."

"Mianhae.... Situasinya membuatku bingung, sekali lagi maafkan aku." Chaeyoung menangis, tidak sanggup menahan nya lagi.

Jennie menghela nafas kemudian menarik Chaeyoung kedalam pelukannya "maafkan aku, maafkan aku tidak mengerti situasi sulit yang harus kau hadapi sendiri, maafkan aku chaeng-ah." Meskipun kecewa Jennie tidak bisa mengalahkan Chaeyoung, gadis itu sudah terlalu banyak menanggung beban, toh Chaeyoung melakukannya demi keluarganya kan, Jennie mengusap lembut punggung Chaeyoung dan terisak bersama.

HOPE NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang