#19

888 120 5
                                    


Hai,

Maaf banget karena kemarin Hiatus terlalu lama :(

Aku ngga janji tapi aku berusaha buat lebih rajin update.

Terimakasih buat kalian yang bersedia buat mampir dan memberi dukungan buat tulisan ku, jangan bosen ya, kalau bisa sering-sering komen, biar aku seneng hehe!!!

Btw

Happy reading 💜



***


Kabur lagi, itulah yang di lakukan Chaeyoung, ah sebenernya bukan kabur, ia hanya pergi dengan terburu-buru saat Jungkook masih terlelap dalam tidurnya, Chaeyoung harus pulang, ia harus memastikan banyak hal tentang wanita yang ia temui semalam, ngomong-ngomong Jungkook tidak bertanya mengapa ia menangis dan bersedih semalaman, Chaeyoung yakin kekasihnya itu berfikir bahwa ia menangis karena perjodohan Jungkook dengan Lalisa padahal ada alasan lain yang membuat gadis itu semakin sedih dan berakhir dengan menangis semalam.

Sayang, aku harus pulang..
Ada sesuatu yang harus aku selesaikan, maaf tidak membangunkan mu.

Love, chaeng.

Chaeyoung menaruh kertas berisi pesan untuk Jungkook di atas nakas, mengecup pelan pipi lelaki itu kemudian berlalu pergi dengan hati-hati agar tidak membangunkan kekasihnya itu.

Gadis itu menaiki taksi menuju rumahnya, ia ingin memastikan alasan kenapa ibunya ada bersama Lalisa, ya.. wanita yang bersama Lalisa kemarin adalah ibu kandungnya, wanita yang pergi entah kemana meninggalkan ia dan Sooyoung beserta ayah mereka.

Chaeyoung turun dari taksi dan terburu-buru masuk ke dalam rumah, ia berjalan ke arah kamar kemudian membuka laci meja belajarnya mengeluarkan tumpukan surat yang memang ia simpan disana, gadis itu membuka setiap surat dan mulai membaca dalam diam hingga di surat terakhir yang di terimanya dari bibi Yangim, dalam amplop itu terdapat foto dimana ada ibunya yang berdiri di samping Lalisa beserta seorang lelaki.

Chaeng-ah..

Bagaimana kabarmu?
Ibu baru saja tiba di Seoul bersama keluarga baru ibu, dan oh ya gadis yang berdiri di sampingku bernama Lalisa dia seusiamu, dia anak yang baik, Lalisa bilang ia ingin sekolah di sekolah yang sama denganmu setelah ibu mengatakan padanya kalau ibu mempunyai putri yang seusia dengannya, ibu menyetujui itu, karena ibu pikir akan bagus jika kalian menjadi teman baik.

Kemarin Lalisa bilang kalau ayahmu sakit, jujur itu menghancurkan perasaan ibu, karena bagaimanapun ibu masih mencintai kalian, ibu ingin sekali menemanimu dan Sooyoung dan merawat ayah kalian, tapi ibu tau itu tidak akan pernah bisa terjadi.

Chaeng-ah..
Kalau kau sudah membaca surat ini, maukah kau menemuiku?

Chaeyoung merobek kertas di tangannya, jujur ia sangat kesal, dan marah, ia kesal karena ibunya menikah lagi, ia kesal karena kemarin memberi kesempatan pada Lalisa untuk menjadi temannya, dan ia marah karena ibunya bahkan menceritakan keluarga barunya seolah lupa bahwa disini ada tiga hati yang sangat terluka karenanya, wanita itu bahkan ingin bertemu dengannya, demi tuhan Chaeyoung tidak mengerti kenapa ibunya tidak punya malu sekali, dan ia kesal karenanya.

"Apa-apaan, jadi selama ini uang yang ia beri adalah uang suami barunya? Ya tuhan.."

Orang lain mungkin akan mengatakan bahwa ia adalah anak yang tidak baik, atau bahkan mungkin mereka akan menyebutnya durhaka, karena mengatakan hal buruk seperti itu, tapi sekali lagi orang lain hanya bisa menilai kan, mereka bahkan tidak benar-benar mengalami banyak kesulitan yang telah ia lewati.

HOPE NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang