Untuk menghasilkan cerita bagus, maka diperlukan riset, supaya cerita yang dibuat semakin berkualitas agar menjadi seperti nyata.
Inilah yang sedang aku lakukan. Semoga riset ini memperkuat elemen fiksi yang mau kugarap nantinya.
Written by: Eka B...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Topik riset batch 2 Raws Com 5. Keadaan psikologis
•••
Hidup di era tehnologi yang canggih, kecenderungan manusia mengalami gangguan jiwa atau psikologis sangat mungkin terjadi. Baik tehnologi yang membawa ke arah perubahan positif maupun negatif. Semakin kompleks saja permasalahannya.
Dengan menggunakan kecerdasan, manusia modern seharusnya bisa berpikir bijak dan arif. Sayang, dalam kenyataannya banyak manusia modern yang memiliki masalah, bahkan ketidakseimbangan diri. Mereka sangat mudah terserang gangguan-gangguan kejiwaan dan juga depresi ringan sampai tingkat stres yang tinggi. Jika dibandingkan dengan manusia zaman dahulu, kekuatan mental mereka terjaga dan tak tertandingi.
Jadi, gangguan psikologis adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective), dan perilaku (psychomotor).
Dari berbagai penelitian dapat dikatakan bahwa gangguan psikologis adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut dibagi ke dalam dua golongan yaitu gangguan saraf (neurosis) dan gangguan jiwa (psikosis).
Keabnormalan terlihat dalam berbagai macam gejala yang terpenting diantaranya adalah ketegangan (tension), rasa putus asa, murung, gelisah, cemas, perilaku kompulsif, histeria, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran negatif, dan sebagainya.
Ada lebih dari 3000 jenis penyakit psikologis atau penyakit kejiwaan yang telah terdeteksi lewat berbagai penelitian. Diantara banyaknya penyakit jiwa itu, banyak yang berawal dari gangguan dalam cara berpikir (cognitive).
Untuk mudah memahaminya para ahli mengelompokkan kognisi menjadi 6 bagian yaitu sensasi, persepsi, perhatian, ingatan, asosiasi pikiran kesadaran. Masing-masing memiliki kelainan yang beragam.
Contohnya, gangguan kognisi pada persepsi yaitu merasa mendengar bisikan untuk melakukan sesuatu atau halusinasi melihat hantu, sementara orang lain yang normal tidak melihatnya. Orang tradisional mungkin menyebutnya sebagai gangguan dari setan, tapi sebenarnya ini adalah gangguan psikologis.
Contoh lagi, gangguan kemauan yaitu pasien memiliki kemauan yang lemah, susah sekali membuat keputusan atau memulai tingkah laku. Seperti : susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau, dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan ini mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang bertentangan dengan yang diperintahkan.
Ada lagi contoh gangguan emosi yaitu si pasien merasa senang, gembira yang berlebihan. Pasien merasa sebagai orang penting, sebagai raja, pengusaha, orang kaya, titisan raja, dan sebagainya. Tetapi dilain waktu ia bisa merasa sangat sedih, menangis, tidak berdaya (depresi) sampai ada ide ingin mengakhiri hidupnya.
Terakhir contoh gangguan psikomotor yaitu hiperaktivitas, si pasien melakukan pergerakan yang berlebihan naik ke atas genteng, berlari, berjalan maju mundur, meloncat-loncat, melakukan apa-apa yang tidak disuruh atau menentang apa yang disuruh, diam lama tidak bergerak atau melakukan gerakan aneh. Berdasarkan gejala yang muncul.
Dari sekian banyak jenisnya, macam-macam gangguan jiwa psikologi, salah satu yang akan aku masukkan dalam riset bab 4 untuk fiksiku nantinya adalah gangguan psikologis kognitif yang terbilang aneh yaitu doromania.
Adakah diantara teman-teman yang tahu apa itu doromania? (melebarkan daun telinga) belum? Oh ... oke kalau begitu. Yang belum tahu, mari sama-sama membaca dan menyimak. Sutt ... tapi, aku membahasnya tidak terlalu banyak. Terpenting, maksud yang kutulis tersampaikan dan dimengerti oleh teman-teman.
Siapa dari kita yang tidak senang mendapatkan hadiah? Apa lagi hadiah itu datangnya dari orang yang sangat kita sayangi. Memberi hadiah kepada orang yang kita sayangi adalah salah satu bentuk ekspresi sayang kita padanya. Hal ini juga memberikan efek positif di mana seseorang akan semakin dekat secara emosional dengan orang yang mereka cintai.
Tapi gaes, pernahkah kamu menerima hadiah dari seseorang secara rutin alias terus menerus sehingga di dalam hatimu merasa ada yang aneh, walaupun pada saat itu bukan hari ulang tahun? Atau mungkin malah kamu tipe orang yang suka sekali memberi hadiah kepada orang lain, orang terdekat misalnya? Atau seseorang yang kamu sukai, tapi sama sekali orang itu tidak mengenalmu. Karena, ketika kamu menyukai sensasi di mana orang yang kamu beri hadiah merasa senang. Berarti itu gejala aneh. Jika iya, kamu patut waspada, nih! Mungkin kamu terkena doromania.
Doromania adalah dorongan dan kesenangan yang dianggap tidak wajar dan tidak normal untuk memberi hadiah.
Penderitanya terobsesi memilih dan memberi hadiah. Namun, bukan untuk hal baik ataupun hal yang sangat dermawan, melainkan karena hal lain yang lebih kompleks dan rumit.
Seseorang yang disebut mania adalah suatu kelainan psikologis. Kalau orang yang punya fobia cenderung menjauhi sesuatu, maka mania cenderung mendekati sesuatu yang bisa dibilang terobsesi. Itulah doromania.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebut saja dia Brown, yang aku ambil sebagai contoh kalau dia seorang doromania.
Ia suka sekali membeli dan rela mengeluarkan uang sangat banyak demi membeli barang-barang yang menarik untuk dijadikan kado atau hadiah buat orang terdekatnya. Apa pun, sampai nekat berutang dengan orang lain demi membeli hadiah.
Alasannya, karena dia terlalu suka, sayang pada seseorang. Sehingga dia menjeratnya dengan berbagai macam hadiah.
Gaes, semoga saja kamu bukan salah satu orang yang seperti Brown, ya. Karena, sesuatu hal yang berlebihan Allah tidak menyukainya.
Oke, sampai di sini saja pembahasannya. Terima kasih.