Untuk menghasilkan cerita bagus, maka diperlukan riset, supaya cerita yang dibuat semakin berkualitas agar menjadi seperti nyata.
Inilah yang sedang aku lakukan. Semoga riset ini memperkuat elemen fiksi yang mau kugarap nantinya.
Written by: Eka B...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Topik Riset batch 2 Raws Community 2. Gaya pengasuhan / Parenting
•••
Apa, sih, parenting?
Parenting adalah proses pembelajaran atau pengasuhan interaksi antara orang tua dan anak, meliputi aktivitas memberi petunjuk, memberi makan, memberi pakaian, melindungi anak ketika mereka tumbuh berkembang.
Kalau toxic parents, apa?
Nah, kalau toxic parent adalah orang tua yang memiliki perilaku buruk, seperti melakukan kekerasan fisik atau verbal.
Dalam istilah psikologi, orang tua dengan karakteristik demikian dinamakan sebagai toxic parents (orang tua yang beracun).
Penyebab toxic parents karena pola asuh yang dipicu oleh gangguan mental atau kecanduan yang serius. Selain itu, tentu ada beberapa pemicu lain yang perlu diwaspadai. Misalnya, jika masih kecil orang tua memiliki traumatis, membawa luka akibat pengasuhan yang tidak benar atau disfungsional dalam keluarga, maka toxic parents bisa saja terjadi.
Ketika luka lama itu belum sembuh, orang tua dapat melukai anak dengan cara yang sama seperti dulu pernah dialaminya. Meskipun orang tua berdalih semua yang dilakukan karena cinta dan kasih sayang, tapi pola asuh toxic parents tidak lazim dilakukan. Anak akan terluka secara mental dan emosional sehingga berdampak buruk bagi kesehatan jiwa anak.
Tidak sedikit anak-anak memiliki orang tua yang cenderung destruktif, yang terparah adalah meracuni pemikiran anak. Pengertian racun sendiri, mengacu pada kamus besar Bahasa indonesia berarti; zat yang dapat menyebabkan kesakitan dan bisa berujung pada kematian. Racun dalam konteks pengasuhan ini adalah sesuatu yang ditimbulkan dari orang tua kepada anak yang dilakukan secara terus menerus baik sadar ataupun tidak sadar. Misalnya, penilaian atau perlakuan negatif dari orang tua kepada anak.
Sering, lho, kita temui orang tua yang suka berbicara kasar dengan buah hatinya, bahkan tanpa mereka sadari melakukannya di tempat umum. Dari segi penampilan mereka terlihat baik-baik saja sebagai orang tua. Misalnya, seluruh kebutuhan sang anak selalu terpenuhi, dari memberi pakaian, makanan, bahkan berupaya memberikan yang terbaik yang diminta oleh anak, orang tua penuhi. Seperti ponsel dan kendaraan agar anak senang. Namun, tidak pernah disangka, ada beberapa dari perilaku orang tua yang secara tidak disadari justru menjadi ‘racun’ dalam pribadi anak-anak.
Tentu saja tidak ada orang tua yang secara sengaja ingin membuat anaknya menderita atau berlaku kejam pada anaknya. Akan tetapi orang tua juga manusia. Terkadang mereka juga bisa berbuat salah tanpa disadari bisa menjadi racun dalam diri anak. Mungkin, kita pun tanpa disadari telah menjadi korban toxic parents dari pola asuh atau perilaku dari orang tua kita dulu.
Sebagai contoh, secara tidak sengaja ketika aku pulang ke rumah. Di persimpangan jalan bertemu dengan seorang bapak sambil membawa sepotong ranting kecil menemui anaknya sedang bermain bersama teman-teman. Ketika itu hari sudah menjelang sore memasuki ba’da magrib. Mengetahui bapaknya datang, alih-alih kabur malah si anak berdiri tegak sambil menatap bapaknya. Orang tua itu memarahi anaknya di depan orang banyak lantas sabetan ranting menyentuh betisnya. Kata orang tua, “Sudah mau magrib bukannya pergi ke mesjid, solat. Kamu malah main terus sampai lupa waktu.” Si anak menjawab,” Kenapa harus pergi ke mesjid? Bapak sendiri enggak pernah solat, apalagi pergi ke mesjid.” Sebelum mendapat sabetan yang kedua, si anak lari terbirit-birit.