Untuk menghasilkan cerita bagus, maka diperlukan riset, supaya cerita yang dibuat semakin berkualitas agar menjadi seperti nyata.
Inilah yang sedang aku lakukan. Semoga riset ini memperkuat elemen fiksi yang mau kugarap nantinya.
Written by: Eka B...
Topik riset batch 2 Raws Com 13. Profesi / pekerjaan
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Foto dari pinterest
•••
Hallo Raws Fighters!
Topik ini menindaklanjuti dari topik sebelumnya yang berhubungan dengan hobby si karakter dalam fiksi:Rhine Iflora. Hobbynya suka memotret dan sangat penasaran dengan dunia fotografi membuat dia pada akhirnya memutuskan untuk memilih jurusan seni rekam dan fotografi. Menjadikannya pekerjaan yang sangat disukai, selain menghasilkan uang.
Udah dapat menebak, kira-kira apa yang akan dibahas? Adalah fotografi jurnalistik. Cekidot!
Saat mendengar kata jurnalistik, apa yang terlintas di pikiranmu? Pasti kamu akan mengatakan seputar dunia pers / wartawan, media, berita dan lain sebagainya.
Nah, aku akan memberitahu kamu info tentang defenisi fotografi jurnalistik secara lebih jelas. Penasaran? Yuk simak lebih jelasnya.
Seorang fotografer yang baik enggak cuma asal jepret tetapi juga memiliki pesan yang akan disampaikan dalam setiap karyanya. Pekerjaan ini memiliki sudut pandang khusus untuk menentukan bagaimana cara menampilkan objek atau subjek dan pesan apa yang ingin disampaikan melalui gambar. Selain itu, pekerjaan ini memerlukan teknik khusus masing-masing tergantung pada genre seperti berita, iklan, dsbnya atau objek yang akan difoto.
Menurut Oscar Matulloh, seperti dikutip dari liputan6.com, untuk jadi seorang fotografer yang handal juga kredibel diperlukan disiplin dan konsisten dalam menjaga eksistensi di dunia fotografi.
Jadi, jika diartikan dari penggabungan katanya, jurnalis merupakan sebuah media berdasarkan kata. Sedangkan fotografi adalah media yang berdasar pada sekumpulan gambar. Jika digabungkan, maka foto Jurnalis adalah kombinasi antara medium verbal dan visual dalam komunikasi.
Beberapa ahli membandingkan foto Jurnalis ke dalam konsep oriental pada satu kesatuan, seperti makna dari filosofi China kuno “Yin dan Yang” yaitu dua elemen yang tak terpisahkan dan menjadi gabungan / padu satu sama lain.
Melukis suatu peristiwa yang sedang terjadi dengan kamera, tak semudah yang dibayangkan. Sekadar memotret tentu bisa. Namun, untuk menghasilkan pesan yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakat butuh usaha lebih besar.
Di situlah para Jurnalis foto bergerak untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Pesan tersebut didapat lewat jepretan kamera sang fotografer. Foto-foto itu menjadi medium untuk berkisah.
