Topik riset batch 2 Raws Com
3. Penyakit•••
Di bab 3 riset Raws, artikel untuk projek fiksi yang akan aku bahas kali ini adalah tentang penyakit autoimun. Salah satu karakter di ceritaku nanti ada yang mengidap penyakit ini. Untuk mengetahui, ayo deh, kumulai membahasannya.
Dalam dunia kesehatan, penyakit yang berkaitan dengan sistem imun sering disebut sebagai penyakit autoimun. Alih-alih melindungi tubuh, sistem kekebalan tubuh justru menyerang tubuh sendiri ketika seseorang mengidap penyakit autoimun. Padahal dalam keadaan normal, sistem imun ini bertugas menjaga tubuh dari serangan organisme asing.
Aku perjelas lagi, ya. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Sedangkan sistem kekebalan tubuh, seharusnya berfungsi melindungi tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti bakteri maupun virus. Banyak dampak yang akan timbul jika tubuh terserang penyakit autoimun.
Imunologi merupakan sebuah studi yang berkaitan dengan sistem kekebalan, merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran dan biologi yang sangat penting untuk kehidupan. Alasannya simpel, sistem kekebalan tersebut dapat melindungi tubuh seseorang dari berbagai infeksi dengan sebuah pertahanan.
Apabila sistem kekebalan tidak berfungsi dengan normal, maka berbagai penyakit akan bermunculan. Seperti alergi, autoimunitas, dan kanker. Maka dari itu, sistem imun sangat berkontribusi pada pertahanan tubuh dari berbagai macam gangguan yang merugikan tubuh.
Bahkan telah tercatat bahwa terdapat 80 jenis penyakit autoimun yang menunjukkan gejala yang sama. Hal tersebut menimbulkan kesulitan apakah seseorang mengidap gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang mana. Sementara itu, penyakit autoimun belum dapat dipastikan penyebabnya.
Sampai saat ini para ahli di bidang kesehatan belum bisa menemukan penyebab pasti dari penyakit autoimun. Namun, terdapat beragam faktor yang menyebabkan seseorang berisiko untuk mengidap penyakit autoimun, seperti :
~ Genetik atau keturunan
Faktor genetik merupakan faktor risiko utama yang bisa menimbulkan penyakit autoimun. Meski demikian, faktor ini bukanlah satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.
~ Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang memicu timbulnya penyakit autoimun. Faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu, seperti abes, merkuri, perak, dan emas. Didukung juga dengan pola hidup yang berantakan serta pola makan yang kurang sehat.
~ Perubahan hormon
Perubahan hormon menjadi salah satu penyebab penyakit autoimun. Seperti contohnya, penyakit autoimun sering menyerang ibu setelah melahirkan. Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa perubahan hormon memiliki korelasi dengan penyakit autoimun, misalkan ketika seorang wanita hamil, melahirkan anak, atau ketika mengalami menopause.
~ Infeksi
Umumnya, penyakit autoimun sering dikaitkan dengan terjadinya gejala infeksi. Hal tersebut dianggap wajar karena gejala penyakit autoimun sebagian besar diperburuk oleh infeksi tertentu.
Gejala penyakit Autoimun
Diantara kerabatku, ada salah satunya yang terkena penyakit ini. Dia memberitahu padaku tentang awal gejala sampai di vonis oleh dokter mengidap autoimun. Namun, meski sudah melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat lebih dari 80 penyakit yang digolongkan sebagai penyakit autoimun. Kerabatku belum diketahui masuk kategori penyakit autoimun yang mana. Masih butuh pemeriksaan lanjut dan lebih detail lagi.
Jadi curhat, oke, gejala awal yang dialaminya adalah :
~ Nyeri di seluruh tubuh.
Nyeri ini seperti ditusuk-tusuk anggota badannya sampai melakukan aktifivitas jadi terhambat gara-gara timbul nyeri di tubuh.~ Ruam atau lebam
Secara acak sering timbul lebam, seperti terkena benturan tapi bukan. Lebam ini timbul saat tubuh terasa letih, lemas, dan kecapaian membuat energi tubuh seperti terkuras habis. Bahkan untuk mengangkat badan dari tempat tidur saja terasa berat.~ Nyeri sendi.
Bagian sendi yang paling sering diserang adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Nyeri yang dibarengi pembengkakan, seperti kekakuan atau kebas sehingga terasa sakit apabila digerakkan.~ Demam tinggi.
Bila dahinya disentuh oleh orang lain akan terasa hangat. Namun, ketika diperiksa dengan termometer suhunya normal. Sekitar 37,4-37,5 celcius.~ Rambut banyak yang rontok
~ sering sariawan
~ Brain fog
Disebut demikian, karena dia sering tidak ingat nama-nama orang yang pernah dekat dengannya, suka gagal fokus maupun konsentrasi. Dipaksakan untuk mengingat, kepala akan sakit.Itulah beberapa gejala yang dialami kerabatku ketika belum tahu penyakit yang diidapnya.
Sebagian besar penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, tetapi gejala yang timbul bisa dijaga dan ditekan agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diidap, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Pengidap juga dapat mengkonsumsi obat untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit kepala.
Ternyata, penyakit autoimun diketahui lebih sering menyerang perempuan ketimbang laki-laki. Sebagian besar kasusnya terjadi pada mereka di usia 20-40 tahun. Lho, kok bisa?
Penyakit autoimun seringkali berhubungan dengan hormonal, khususnya hormon estrogen. Nah, beruntunglah kaum adam, sebab pada dasarnya perempuan memang lebih banyak memiliki hormon estrogen dalam tubuhnya.
Hormon estrogen sendiri berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta reproduksi. Tak cuma itu, fungsinya mengatur fungsi organ dan sel, hingga mengatur perkembangan dan metabolisme.
Banyak penyakit autoimun yang cenderung membaik dan memburuk seiring dengan fluktuasi hormon wanita. Misalnya, ketika mereka hamil, menggunakan kontrasepsi oral, ataupun sejalan dengan siklus menstruasi. Hal inilah yang mengindikasikan kalau hormon seksual mungkin berperan dalam banyak penyakit autoimun.
Sumber :
1. Foto dari pinterest2. https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-autoimun
3. https://www.halodoc.com/kenali-lebih-jauh-tentang-penyakit-autoimun
Bangka Barat,
19.03.20Salam literasi,
Eka Belta
KAMU SEDANG MEMBACA
Love To Be Creative (Completed)
Literatura faktuUntuk menghasilkan cerita bagus, maka diperlukan riset, supaya cerita yang dibuat semakin berkualitas agar menjadi seperti nyata. Inilah yang sedang aku lakukan. Semoga riset ini memperkuat elemen fiksi yang mau kugarap nantinya. Written by: Eka B...