"Yeonjun"
"I-iya"
Kelinci berwujud manusianya itu membuka-menutup mulutnya beberapa kali. "Mamamamamamam"
Posisi mereka masih sama. Yeonjun masih terlentang dengan Ddubin versi manusia yang menindih dan memeluknya.
"L-lapar?"
Dia mengangguk. "Eueum"
Dia bangkit kemudian menoleh ke kiri kanannya, seperti mencari sesuatu.
"Ddubin Ddubin" dia bergumam pelan kemudian turun kebawah, ke tempat dimana kandang kelinci Yeonjun berada.
Ia memiringkan kepalanya, mensejajarkan badannya dengan pintu masuk kandang dan mendorong tubuhnya masuk—yang pastinya tidak akan muat.
Tidak sadar badan memang. Mohon dimaklumi.
Dia berdiri lagi, menatap Yeonjun dengan kedua alis mengerut kesal. "Yeonjun! Ddubin mamamamamamam!"
Yeonjun balik menatap orang yang sedang mengoceh tidak jelas itu. Kalau dilihat lihat, laki laki itu memang mirip dengan kelincinya, Ddubin.
Tapi, dia manusia. Dan tiba tiba fokus Yeonjun beralih ke bandul perak yang masih menggantung dilehernya. "Soobin?" panggilnya ragu ragu.
"Eung? Soobin! Soobin!"
Yeonjun mengerjapkan matanya saat orang yang dipanggil menyahut dengan riangnya. Mungkin, tulisan 'Soobin' yang terukir dibandul perak itu adalah namanya. Nama sebenarnya.
"Yeonjun. Soobin mamamamamamam"
Yeonjun menatap kembali Ddubin—maksudnya Soobin yang sekarang menarik bajunya sambil menunjuk nunjuk kandangnya tempat makanannya biasa berada. Rumput hay.
"Soobin kan sekarang......manusia. Jadi makannya bukan rumput. Mau....nyoba makanan manusia?"
Mulut dengan bibir tipis itu terbuka membentuk huruf O, kemudian ia mengangguk ribut.
Yeonjun bangkit. Ia keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur. Diikuti Soobin dibelakangnya dengan kedua telinga kelincinya yang bergerak gerak senang.
"Yeonjun"
Panggilan itu membuat Yeonjun menoleh. Ia melihat manusia jadi jadian itu diam di pintu dapur.
"Kenapa?"
"Soobin, dapur. Boleh?"
Yeonjun mengerutkan keningnya, bingung. Tapi pada akhirnya dia mengangguk juga.
"Yeay!"
Setelah bersorak, Soobin memasuki dapur. Ia langsung berkeliling melihat lihat, juga dengan kedua tangannya yang ribut memegang benda benda yang dilihatnya.
"Wah"
"Wow"
"Uwahh"
"Woah"
"Uwahhhhh"
Yeonjun menggelengkan kepala melihat Soobin yang terkagum kagum melihat benda benda yang ada di dapur. Seperti microwave, oven, sendok, garpu, spatula, dan benda benda mengkilap lainnya.
Yeonjun menaruh sosis dan telur yang digorengnya ke atas piring berisi nasi. Sebuah makanan yang sederhana. Tapi Yeonjun membuatnya dengan cinta jadi rasanya pasti enak—menurut Yeonjun sendiri.
"Bin, makan dulu"
Yeonjun menoleh ketika tidak mendapatkan jawaban dari orang yang dipanggilnya itu. "Bin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, ddubin! - yeonbin
FanficYeonjun tidak pernah tahu, kalau kelinci yang dia bawa dari tempat penampungan hewan itu bukan kelinci 'yang sebenarnya' *** "Hai, Ddubin. Semoga kita bisa jadi temen baik ya" Kelinci putih dengan sedikit corak coklat itu memiringkan kepalanya lucu...