"Ndut?"
Si rambut pirang mengerutkan keningnya bingung ketika selesai mandi, buntalan gendutnya ternyata sudah tidak ada di kamar. Bahkan mainan wortel dan roti, juga kasur mini uwu milik buntalan itu pun tidak ada ditempatnya.
Ia cepat cepat berpakaian. Ini kalau kelincinya kabur kan nggak lucu.
Kenapa Yeonjun menyimpulkan kalau kelinci bulat itu kabur?
Karena biasanya, jika manusia kabur, ia akan membawa barang barangnya seperti baju, uang, dompet, kartu kartu berharga.
Nah sementara buntalan menggemaskannya ini kelinci, dan sepertinya barang barang yang ia hak miliki adalah mainan wortel, mainan bread, dan juga kasur mini uwu itu.
Hm. Nggak mirip orang yang mau kabur sih sebenarnya.
'Laip itu simpel. Selama ada mainan bread, wortel wortelan, dan kasur untuk rebahan' - ddubin, 2k20
Seenggaknya itu yang dipikirkan Yeonjun sebagai motivasi buntalan itu untuk melarikan diri.
Yeonjun tau pikirannya ini random. Toh kelinci bulat itu nggak akan sanggup membawa semua barang barang yang notabenenya seukuran dan juga lebih besar dari tubuhnya. Tapi nggak ada salahnya buat waspada kan?
Banyak yang sudah menyiapkan karung untuk menculik buntalan menggemaskannya itu. Dan, Yeonjun akan selalu siap sedia berada dilini depan untuk melindunginya sambil mengatakan, "Langkahin dulu mayat Beomgyu kalau mau ngambil buntalan gue"
Disuatu tempat sana, Beomgyu bersin.
Si rambut pirang terus melanjutkan langkahnya sampai akhirnya, bernapas lega karena buntalan itu tidak kabur.
Ini bisa disebut kabur sih. Iya, kabur ke depan televisi.
Bak seseorang yang baru saja pindahan, bisa Yeonjun lihat buntalan menggemaskannya sedang merapikan mainan wortel dan mainan rotinya untuk disimpan di samping kasurnya. Setelahnya, kelinci bulat itu memutari tempat tidurnya sekilas sebelum kemudian loncat ke kasur mininya dan menyamankan diri disana.
Oh, ada remote televisi juga. Pantas saja saat Yeonjun keluar kamar tadi, televisinya sudah menyala. Ternyata ulah kelinci bulat itu ya.
Yeonjun menghampiri kelinci bercorak putih-coklatnya, mendudukan diri disampingnya yang baru saja 'pindahan'. Si rambut pirang mengangkat buntalan menggemaskannya, menguyel uyelnya sebentar kemudian menggigiti tubuh bulat itu gemas.
Bisa Yeonjun rasakan buntalan itu memberontak dalam genggamannya. Eit. Tidak semudah itu, ferguso.
Setelah puas menyalurkan perasaan gregetnya dengan menggigiti tubuh buntal kelinci bulat itu, Yeonjun menaruh Ddubin dipangkuannya.
"Bikin jantungan aja sih, Bin. Aku pikir kamu kabur, tau nggak. Kalau jantung aku sampai resign dari tempatnya gimana?" Yeonjun ngomel sementara buntalan itu sedang menggoyang goyangkan badannya, meratakan bulu bulu halusnya yang acak acakan karena digigiti Yeonjun.
"Nggak bakal ada yang ngurus kamu lagi loh. Soalnya nggak ada yang mau ngurus buntelan gendut, banyak makan, bandel, dan manja kayak kamu selain aku, tau" lanjutnya dan kali ini, disambut tatapan marah oleh oknum penyebutannya tadi.
"Iya iya, nggak. Galak banget"
Buntalan itu turun dari pangkuan Yeonjun menuju singgasana dadakannya (read : kasur) setelah sebelumnya menggigit jari Yeonjun terlebih dahulu.
Haduh. Si Ddubin ini ya, suka banget gigit gigit. Kalau ada Hyunjin, dia bakalan bilang, "Nggak sekalian gigit yang bawah aja, Bin?"
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, ddubin! - yeonbin
FanficYeonjun tidak pernah tahu, kalau kelinci yang dia bawa dari tempat penampungan hewan itu bukan kelinci 'yang sebenarnya' *** "Hai, Ddubin. Semoga kita bisa jadi temen baik ya" Kelinci putih dengan sedikit corak coklat itu memiringkan kepalanya lucu...