03. Pulang Sekolah

16K 761 24
                                    

Kita bertemu lagi. Bertatap muka yang sama. Namun, tidak saling menyapa.

-Bebby Adistia-

Bel sekolah berbunyi.
Hal sederhana yang mampu membuat mood para siswa SMA Salakanagara dan Padjajaran kembali semangat.

Apalagi di kelas 11 MIPA 2 yang dari jam kedelapan hingga jam kesepuluh diam mendengarkan suara Pak Dedi yang asik bicara di depan dengan suara yang kecil.

Bebby memasukan buku dan balpoint-nya ke dalam tas ransel biru langitnya. Keadaan kelas masih dalam keadaan ramai karena Pak Dedi baru saja pergi tepat saat bel berbunyi.

"Ke gerbangnya bareng ya?" kata Kanaya yang masih menyapu kelas.

"Iya, Nay. Nggak bakal kita tinggalin kok," jawab Alvi yang sudah menggendong tas ransel merah mudanya.

Alvi, Kanaya, dan Puspa adalah nama-nama teman baru Bebby. Mereka bertiga yang datang menanyakan nama Bebby dan Adelia dipertemuan pertama mereka. Dan mungkin, mereka akan menjadi teman baik.

Lima menit berlalu. Kanaya sudah selesai menyapu lantai kelasnya, hari ini jadwal ia piket kelas. Kelas pun sudah sepi, hanya ada Bebby, Alvi, Kanaya, Adelia dan Puspa saja di kelas.

"Pulang, yuk!" Kanaya menggendong tas hitamnya, lalu berjalan meninggalkan teman-temannya yang duduk di meja sambil memainkan ponsel mereka masing-masing.

"Ditungguin, malah ninggalin! Fucek!" umpat Puspa kesal. Dia sudah menunggu Kanaya dari tadi, sedangkan orang yang mereka tunggu malah ninggalin.

"Temen nggak tau diri! Yuk, balik!" Keempat cewek itu berdiri dan mengejar Kanaya. Mereka berjalan bersama menuju gerbang, melewati koridor-koridor yang sepi.

"Gue duluan ya, guys! Udah di jemput," pamit Puspa saat ia melihat mobil kakanya sudah menunggu di depan gerbang.

Mereka mengangguk. "Hati-hati, Pus," nasihat Bebby. Puspa tersenyum, lalu mengangguk, dan ia pergi menghampiri kakaknya.

"Kita juga duluan ya, Beb, Del. Udah di jemput sama nyokap," kata Alvi. Alvi dan Kanaya itu sepupuan.

Bebby dan Adelia mengangguk. "Hati-hati, ya," kata Adelia.

Alvi dan Kanaya mengangguk, lalu pergi menuju mobil avanza hitam ibunya Alvi yang sudah menunggu di halte dekat gerbang.

Kini tinggallah Bebby dan Adelia yang ada di sana. Mereka berdua bercerita tentang banyak hal sampai suara klakson motor terdengar di telinga mereka. Saat mereka menoleh, mereka melihat ibunya Adelia yang tersenyum kepadanya dari atas motor NMAX putihnya.

"Yaaa, gue nggak bisa nungguin lo nunggu angkot, Beb," kata Adelia menatap Bebby menyesal. Pasalnya Adelia berjanji akan menemani Bebby sampai angkot datang, tapi ternyata dia sudah di jemput terlebih dahulu oleh ibunya.

Bebby tersenyum. "Nggak pa-pa, Del. Lo hati-hati ya," kata Bebby.

Adelia mengembuskan napasnya. "Gue pulang dulu, ya. Lo hati-hati," kata Adelia menepuk bahu kiri Bebby, lalu berjalan me ibunya.

"Bebby, kita duluan ya," kata ibunya Adelia saat anaknya sudah duduk di atas motornya.

Bebby tersenyum, lalu mengangguk. "Hati-hati ya, Tan!" Ibunya Adelia mengangguk, lalu menjalankan motornya meninggalkan Bebby.

ATARICK [OFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang