11. Malam Minggu

12.2K 647 64
                                    

"Bang, malam mingguan yuk!" ajak Bebby sambil menabrakan lengannya ke lengan Febrian.

Sudah satu jam Bebby meneror Febrian agar mau di ajak malam mingguan seperti remaja pada umumnya. Supaya tidak terlalu terlihat jomblo, padahal mereka berdua memang jomblo.

Febrian sama sekali tidak terusik oleh tingkah Bebby yang terus merajuk kepadanya. Ia malah asik dengan ponsel miringnya yang sedang menampilkan game online merebutkan Booyah!

Bebby mencebik kesal melihat Febrian yang setia bermain game online di ponselnya.

"Benar ya, kalau cowok udah main game, lupa sama dunia!" ketus Bebby. Membuat Febrian melirik melalui ekor matanya. "Jangan 'kan sama dunia! Sama adiknya sendiri aja lupa!"

"Emang gue peduli?" tanya Febrian tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

Bebby menatap Febrian kesal. Tangan cewek itu mengambil bantal sofa yang ada di pangkuannya, lalu memukul wajah Febrian dengan sofa itu.

"Mampus!" seru Bebby sambil memukul wajah Febrian dengan bantal sofa di tangannya.

Febrian mengaduh, melindungi wajahnya dengan lengannya, melupakan game-nya yang sudah mendapatkan Booyah.

"Aduh-aduh! Berhenti dong, Beb! Banyak debunya anjir," kata Febrian sambil berusaha mengambil bantal sofa di tangan Bebby.

"Lah bodo amat!" Bebby terus memukuli wajah Febrian dengan bantal di tangannya. Lagi-lagi, Febrian tidak bisa berbuat apa-apa selain melindungi wajahnya dari serangan Bebby itu. Sampai ketika ada debu yang masuk ke dalam lubang hidungnya, membuat ia bersin dan Bebby baru menghentikan pukulannya.

Hatchi
Hatchi
Hatchi

Febrian bersin sebanyak tiga kali, hidung cowok itu memerah, karena terlalu banyak bersin selama satu menit ini. Jika dihitung, mungkin Febrian sudah bersin sebanyak sepuluh kali dengan ini.

"Kena azab 'kan, lo! Durhaka sih sama adek," kata Bebby kesal.

"Ini juga gara-gara lo kali!" sewot Febrian sambil mengucek-ucek hidungnya.

"Ye-in biar cepat!" Beb bersedekap.

"Untung adek," gumam Febrian. Febrian merapatkan duduknya di samping Bebby, merangkul pundak cewek itu.

"Emang mau kemana sih ngajakin malming mulu?" tanya Febrian.

Bebby menatap Febrian dengan mata berbinar. "Ya kemana aja! Ke mall kek, Punclut kek, Cikole kek, Dusun Bambu kek, China Twon kek, Maribaya kek, Kota Mini kek, Fram House kek, sampe alun-alun Bandung juga nggak pa-pa," kata Bebby menyebutkan wisata kota Bandung yang ia ketahui.

Febrian memutar bola matanya. "Pilih salah satu aja, Bebby!"

Bebby menatap jam dingin di depannya, sedang berpikir ingin pergi kemana ia malam ini.

"Hmm, ke Punclut aja gimana?" tanya Bebby.

Febrian mengangkat bahunya, "Terserah," jawabnya sambil menatap Bebby.

Senyum Bebby mengembang,"Yaudah kita ke Punclut aja! Habis dari Punclut ke Gramedia, ya ya ya?" Bebby menaik turunkan kedua alisnya.

"Mau beli apa ke Gramedia?" tanya Febrian.

ATARICK [OFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang