14. Terima Kasih

10.5K 598 42
                                    

@: xxxbucin

......

Jika Tuhan mentakdirkan aku dengan seseorang, maka kamulah orangnya. Kamu yang sedang tersenyum saat ini.

-Bebby Adistia-


Suara peluit terdengar ketika bola yang Bebby lempar terpantul di lantai lawan. Bebby bertos ria di denga temannya, karena ia mencetak point lagi untuk timnya. Point pertandingan saat ini adalah 15 point untuk tim SMA Mahardika, dan 18 point untuk tim SMA Padjajaran. Hanya butuh 7 point lagi untuk Padjajaran agar memenangkan lomba.

Pada babak pertama tadi. SMA Padjajaran berhasil mengalahkan SMA Mahardika dengan point 17:25, dan jika pada pertandingan babak kedua SMA Padjajaran menang lagi, sudah dipastikan SMA Padjajaran lah pemenangnya.

Mata Bebby tidak sengaja melihat Atarick dan teman-temannya yang sedang menonton saat ia melakukan pergantian pemain. Senyum Bebby mengembang saat teman-teman Atarick melambaikan tangannya sembari meneriaki namanya agar semangat. Sedangkan Atarick hanya tersenyum saat matanya dan mata Bebby saling beradu.

"Makasih udah nonton, Rick," gumam Bebby lalu meminum air dingin pemberian Pak Dea.

Bebby menganggukan kepala saat Pak Dea mengarahkan strategi kepadanya.

"Semangat Bebby," ucap Pak Dea sambil menepuk bahu Bebby.

Bebby mengangguk, lalu kembali masuk ke dalam lapangan menggantikan Fanna. Dia berbaur dengan timnya, mengucapkan kalimat semangat untuk memenangkan lomba yang hanya membutuhkan 2 point lagi.

"VOLPAD BISA!!" seru Bebby dan teman-temannya. Volpad adalah nama perkumpulan voli putri di SMA Padjajaran. Volpad sendiri memiliki arti yaitu; voli Padjajaran.

Bebby dan teman-temannya kembali diposisi masing-masing. Bebby berada di depan yang bertugas sebagai spiker atau smash.

Peluit lagi-lagi berbunyi, membuat Bebby yang sedang memegang bola melempar bola itu ke atas, lalu melakukan servis atas. Saling melempar bola terjadi saat itu juga. Pertandingan semakin sengit, apalagi dari SMA Padjajaran yang lebih agresif dari pertandingan sebelumnya.

"Padjajaran mainnya semakin agresif ya?" kata Bayu.

Haris mengangguk. "Tinggal 1 point lagi Padjajaran menang," sambung Haris.

"Bebby mainnya hebat. Salut gue," kata Rakha tanpa memalingkan wajahnya dari lapangan.

"Ngomong-ngomong tentang salut, laper gue, kantin yuk?" ajak Trita.

"Yeeeh, dasar perut gentong! Orang lagi enak-enak nonton, masih aja inget yang namanya laper," kata Gilang geleng-geleng kepala.

"Ck, orang laper mah teu kenal waktu. Adik gue yang tidur nyinyak aja langsung bangun kalo lagi laper," bela Trita.

"Ke kantin sama gue yuk, Ta," ajak Bayu. Trita mengangguk, lalu bangkit dari duduknya begitupun dengan Bayu. "Ada yang mau ikut nggak?"

"Gue," jawab Haris, Rakha, dan Gilang seraya berdiri.

Trita menatap Gilang tajam. "Ujung-ujungnya lo ikut juga, kan?" Gilang menyengir. "Lo jelek kalo kayak gitu, kayak orang gila di depan komplek gue. Bahkan jauh lebih ganteng dia daripada lo," hina Trita.

"Mati aja lo sono!" Gilang meninju lengan kiri Trita.

Setelah itu mereka berlima pergi meninggalkan area lapangan, dan dua temannya; Atarick dan Panji.

ATARICK [OFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang