06. Duel

13K 684 25
                                    

Orang yang selalu membenci kita akan selalu ada. Mereka adalah pembuktian bahwa kita tidak sempurna, dan harus menjadi lebih baik lagi.

-Daud Antonius-

Atarick masuk ke dalam rumah dua lantainya. Cowok itu berjalan dengan tas ransel yang tersampir di sebelah pundaknya, kedua tangan yang di masukan di dalam saku celana hitamnya. Dan, dengan wajah yang datar.

"Ngapain?" tanya Atarick saat ia melihat adik perempuannya sedang rebahan di lantai ruang tamu.

Atarick itu memiliki satu adik perempuan. Namun Aura Farra Madhyapada, kelas tiga SMP. Umur Atarick dan Aura itu terpaut dua tahun. Dan, tepat tanggal 23 Maret nanti umur Atarick tepat 17 tahun.

"Bang Arick! Jangan ngagetin bisa?" tanya Aura kesal kepada kakaknya yang membuat jantungnya berdegup cepat, karena kaget.

"Ngapain di sini?" tanya Atarick ulang, tidak mau mendengarkan omelan Aura tadi.

"Lagi rebahan, nyari sulosi," jawab Aura.

Kening Atarick mengernyit. "Sulosi?"

Aura mengangguk. "Sulosi buat bujuk Bunda sama Ayah biar ngizinin Aura les dance" jawab Aura.

"Sampai monyet lebaran pun mereka nggak bakal ngizinin," ucap Atarick sambil melanjutkan kembali langkahnya menuju kamarnya.

Aura memanyunkan bibir. "Emang kenapa sih, Bang?" tanya Aura. Membuat Atarick berhenti.

"Nggak tau." Atarick mengangkat bahunya acuh, lalu kembali melangkah.

Aura mengembuskan napasnya. Kakaknya yang lahir lebih dulu saja tidak tahu kenapa orang tuanya melarangnya untuk dance, apalagi dia yang masih bocah lahir 15 tahun yang lalu. Emang bocah bisa apa?

0_0

Sampainya Atarick di kamar.
Cowok itu membuang tasnya ke sofa, dan merebahkan tubuhnya di atas keranjangnya.

Kamar Atarick saja seperti kamar laki-laki pada umumnya. Cat abu-abu, dan ada lukisan lambang Gester di tembok belakang tempat tidurnya.

Drrt! Drrt!

Ponsel Atarick selalu bergetar di dalam saku celana hitamnya. Dengan sangat bermalas-malasan, Atarick mengambil ponselnya, melihat pesan di kirim oleh teman-temannya di grup Gester.

GESTER

Haris: Balapan jam berapa bos?

Panji: (2)

Trita: (3)

Bayu: (10)

Rakha: (100+)

Haris: Anjir! Jiplak mulu kerjaan kalian! Mati aja sono!

Gilang: Yeh, kasar!

Panji: Sensian amat lo jadi cowok, Ris!

Bayu: Kayak cewek lo!

Haris: Silakan hujat gue sesuka hati kalian! Gue nggak peduli!

ATARICK [OFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang