Mysterious Man
♡
♡
Rated 18+
.
Sorry for typo(s)
.
Enjoy!"Park Jimin."
"..."
"Park Jimin."
"..."
Guru Min mendongak, meletakkan buku daftar hadir di meja begitu tak mendengar sahutan apapun atas panggilannya. Mata guru Min langsung tertuju pada kursi tak berpenghuni di pojok kelas, tak ada Jimin disana.
"Dimana Park Jimin?" tanyanya.
Semuanya menggeleng, tak tau kemana perginya si misterius. "Yak Jeon Jungkook, kemana perginya sahabat berandalmu itu?" tanya guru Min lagi pada Jungkook yang tampak cuek, pemuda berhidung besar itu bersandar santai pada kerangka kursi sembari mengunyah permen karet.
"Mana ku tau. Dan juga, aku bukan sahabatnya, najis sekali." balas Jungkook.
"Eiii jangan bicara seperti itu, kita semua tau kalian dulu lengket sekali, seperti surat dengan perangko hahaha." sahut Mingyu kemudian tertawa meledek. Jungkook melirik sinis si Kim satu itu dan gerombolannya yang ikut menertawainya.
"Jangan sok tau. Aku tidak pernah punya sahabat seperti si bodoh Park itu, tak sudi. Cih." balas Jungkook lagi, wajahnya sudah tampak kesal. Mereka tertawa lagi. "Tidak mau mengakui, huh?" Mingyu menaikkan satu alisnya main-main.
"Ck. Diam kau kedelai hitam."
"Aigo...apa sulitnya mengakui sih?"
BRAK
"Kubilang diam brengsek!"
Teriak Jungkook marah setelah menggebrak mejanya keras. Menatap Mingyu dan kawanannya nyalang. Ia tak suka saat dirinya dikait-kaitkan dengan Jimin, sangat tak suka.
"YAK! APA-APAAN KALIAN INI HUH?" seru guru Min keluar dari mejanya, kini berdiri dengan mata melotot di tengah kelas, menatap Jungkook yang masih tampak berapi-api dan Mingyu yang santai dengan senyum miringnya.
"Ssaem tak menyuruh kalian bertengkar! Yak Kim Mingyu, hentikan ekspresi mengejekmu itu! Aish—aku bisa gila lama-lama di sekolah ini!" ujar guru Min mengurut dahi dengan kerutan tipis miliknya frustasi. Tekanan batin mengajar di sekolah ini seriusan, tiada hari tenang, pasti ada saja anak yang bertingkah dan membuat kepalanya hampir pecah.
Memilih tak perduli dan menyudahi hal itu sampai disini, guru Min tak mau lagi menambah beban di kepalanya. Cukup sudah. Maka guru berusia kisaran kepala tiga itu kembali ke mejanya, kemudian duduk dengan tenang.
"Kim Mi Rae, apa Park Jimin tidak menitipkan surat izin padamu?" tanya guru Min pada sekertaris kelas, butuh jawaban yang jelas untuk dapat mengisi kolom daftar hadir siswa badung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Man || Park Jimin ||
TerrorMenghindari pergaulan, menyendiri ditemani angin lalu, sikap juga tatapan sedingin es. Pria misterius; hidup dengan teka-teki tak terpecahkan. Menampilkan banyak pertanyaan dari lingkup sekitar, tidak perduli dengan perkataan orang mengenainya. Mis...