Mistake | 14

354 22 0
                                    

Malam ini kami dikejutkan oleh kedatangan tamu tak terduga. Pak Bagas, Papa Ellena. Beliau datang dengan raut muka yang kusut dan amarah muncul dari wajahnya. Mama memilih memberikan ruang pada sang tamu dan Papa agar leluasa berbicara.

"Wah ada apa ini. Baru kemarin lho kita bertamu ke rumahmu. Udah mau nentuin tanggal buat anak-anak?
Ayo silahkan duduk. Minum apa?" Merangkul pundak Papa Ellena dengan bahagia.

"Gak usah repot. Sebenarnya saya mau membicarakan tentang perjodohan anak kita. Saya langsung saja.
Maaf Wiro, kami harus membatalkannya. Maafkan kami Wiro." Ucapnya dengan raut muka yang sendu sekaligus marah.

"Sebentar Bagas, ada apa ini??! Kemarin kau menyetujuinya. Sekarang kau membatalkannya. Ada apa ini?" Tanya sang tuan rumah bingung.

Om Bagas menjelaskan pada Papa kejadian yang menimpa Ellena. Tampak terkejut juga marah. Serta prihatin. Tak menyangka jika hal buruk terjadi pada Ellena. Papa pilih diam dan menawarkan bantuan. Tapi om Bagas menolaknya.
"Tidak perlu Wiro. Saya akan mengurusnya sendiri. Dan membuat perhitungan!! Maaf jika seperti ini jadinya. Kita belum ditakdirkan berbesan.
Saya pamit dulu.. Salam buat istrimu. Sampaikan maaf keluargaku untuknya." Pamit Papa Ellena undur diri setelah membatalkan perjodohan kami.

Dibalik pintu kerja Papa, Mama memilih menguping pembicaraan mereka. Kaget dan tidak terima. Bagaimana waktunya bisa bersamaan. Kemarin malam saat Dave diberitahu tentang perjodohan itu, dia menolaknya dan mengklaim kalau sudah memiliki kekasih. Hari ini Mama bahkan belum sempat memberitahu Papa, tapi sekarang malah mendapat berita lebih mengejutkan. Dan yang lebih menyedihkan hatinya Ellena jadi korban.

Papa yang melihat Mama terdiam menangis langsung paham, jika istrinya pasti tadi menguping pembicaraan mereka.
"Ma, mama. Ayo duduk dulu. Jangan seperti ini. Apa mama mendengar semuanya.?"
Tak ada jawaban, hanya sebuah tangisan yang keluar dari mulut mama.

Dave turun ke lantai bawah dan melihat jika tamu mereka sudah pergi. Tetapi malah melihat sang Mama menangis terisak.
"Pa, mama kenapa menangis? Ada apa Ma?" Dave khawatir dengan kondisi mamanya.

"Gpp Dave. Papa antar mama ke kamar dulu. Ada yang perlu papa sampaikan ke kamu setelah ini." Papa menuntun Mama kembali ke kamar meninggalkan Dave yang bingung.

"Mama bisa sendiri Pa. Papa bicara saja sama anak kesayangan Papa!." Karina langsung pergi, dia enggan menatap Dave. Entah mengapa, Karina merasa ingin marah kepada anaknya.

Dave kaget reaksi mama kepadanya. Begitu dingin.
"Mama kenapa Pa?"

"Ini tentang perjodohanmu. Pak Bagas tadi kesini, membatalkan perjodohanmu dengan Ellena. Ada satu dan lain hal. Papa gak bisa jelasin ke kamu. Kamu gak masalah kan?" Papa menyembunyikan alasanya pada Dave karena sudah berjanji pada Bagas agar merahasiakannya.

"Karena itu Mama menangis?" Tanya dave heran.

"Iya, salah satunya karena pembatalan ini.
Sudah nak. Kamu bisa beristirahat." Papa menepuk pundak Dave lalu berlalu, untuk menemani istrinya.

Dave terkejut. Dia memang meminta Ellena membatalkan perjodohan itu. Tapi dia tidak menyangka kalau om Bagas yang datang langsung dan menemui orangtuanya. Bahkan Mama langsung sedih dan menangis karena pembatalan perjodohan konyol itu.

                           *****
Sepanjang malam, Ellena berusaha memejamkan matanya. Setelah mengatakan beberapa fakta ke keluarganya, itu memang sedkit mengurangi bebannya. Ya memang tidak semua kebenaran diungkap olehnya. Cukup Ellena yang tahu siapa ayah bayinya. Cukup dia yang tahu. Karena dia bisa merawatnya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang