Mistake | 6 ( 21+)

1.4K 15 0
                                    

Cerita ini hanya fiktif, jika tidak berkenan tolong buat di skip.
Terdapat adegan 21+

Semakin malam, suasana semakin ramai. Music DJ semakin kencang. Ellena melirik ponselnya sudah pukul 23.10
Dia harus segera pulang, kepalanya sudah agak berat, pening karena wine yang ia minum terlalu banyak. Dia melihat sekitar tak melihat Gita dan suaminya, atau mba Monic. Akhirnya Ellena menghubungi pak dayu.
'tuttt.tuttt.tut. tak ada jawaban.

Pikirannya sedikit terusik, apalagi mengingat kejadian 1jam yang lalu saat dia tanpa sengaja melihat Dave datang ke pesta ini berjalan keluar bersama wanita cantik yang menggenggam tangan Dave erat. Seperti takut sekali sang pria lepas dari genggamannya. Wanita bergaun merah sama dengan dirinya. Padahal Ellena dan Dave sempat saling kontak mata walau beberapa detik. Lalu Dave memutus kontak mata itu.

Ellen yakin dia pasti kekasih Dave yang sering diceritakan. Wanita itu yang sedang dibuatkan MARCH sebagai hadiah ulang tahunnya. Proyek yang ditangani Ellena.

Jacob merebut ponsel Ellen, lalu memasukannya ke saku celananya. "Kuantarkan saja. Ayo."
Merangkulnya erat. Ellen menurut karena sudah malam dan ingin segera pulang sebelum kepalanya tambah pening.

Selama di mobil Ellena memejamkan mata. Mencoba meredakan pening di kepalanya. Ellena sedikit mabuk. Mungkin dia terlalu banyak minum tadi. Bodoh, rutuknya dalam hati. Lalu dia terlelap tidur.

Saat membuka mata dia sudah di sebuah ranjang besar. Gelap dan dia rasa ini bukan ranjangnya. Benar ini bukan kamarnya. Bukan bau parfum kamarnya. Ada yang janggal. Dia mencoba bangun dari tidurnya. Lalu melihat sekeliling.

"Akhirnya kamu membuka mata indahmu sayang. Aku gak suka bermain sendiri. Aku lebih suka mendengar lawan mainku bersuara." Jacob tersenyum penuh dalam kegelapan kamar. Duduk di sofa depan ranjang Ellena tidur sambil memegang segelas minuman di tangannya. Bau alkohol tercium dari mulutnya.

Dia sudah tak memakai kemejanya. Hanya celana kainnya yang masih menempel. Membuat Ellena takut.

"Aku dimana?!! Aku mau pulang."
Ellen berusaha bangun dan pergi dari ranjang. Tapi Jacob mendorongnya lagi ke ranjang secara kasar. Lalu menindihnya. Mengekang tangan Ellena keatas kepala. Lalu memasang seringai licik. Membuat Ellena ketakutan.

"Kamu mau ngapain?!!! Aku mau pulang Jacob. Jangan bercanda. Ini gak lucu!!!!!" Gertak Ellena. Tanpa disangka Jacob menyingkir dari atas Ellena. Ellena langsung berlari kearah pintu. Tapi jacob langsung mencekal lengannya saat sebentar lagi tangan Ellena menggapai daun pintu.

Jacob menarik kasar gaun merah Ellena hingga robek. Ellena memberontak, menjerit ketakutan.

"Akhhhh. Jacob pleaseee. Jangan seperti ini. Lepasin aku. Sakit jacob. Kamu mau apa?!!" Meronta dan menangis. Ellena takut. Dia
sangat ketakutan.

Jacob menarik paksa Ellena dan menjatuhkannya ke ranjang lalu mengikat kedua tangan Ellena keatas dengan tali yang sudah disiapkan. "Dulu kamu begitu sombong sayang. Selama 3 tahun aku mencintaimu. Memujamu. Menjagamu selalu disisiku. Lalu kamu membuangku begitu saja. Mengabaikan pesanku. Permohonan maaf ku tak pernah kamu gubris. Sekarang kamu akan menerima pembalasanku. Menurutlah saja, maka kamu akan sangat puas." Bisik Jacob di telinga Ellena. Dan membuatnya merinding ketakutan.

Ellena kaget dengan sikap Jacob. Seingatnya Jacob memang posesif tapi tak pernah menunjukan dia pria jahat. Dulu dia selalu lembut memperlakukannya. Selama tiga tahun mereka bersama gak ada tabiat Jacob seorang pria jahat, dia hanya protektif. Itu yang dipikir Ellena dulu.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang