Mereka berseteru tatap dalam beberapa waktu hingga celana yang di tangan Seungcheol meluncur jatuh ke atas westafel.
Jeda waktu itu menjadi permainan tanpa sadar dari pergerakan mereka. Jeonghan sudah berteriak disusul oleh Seungcheol menciptakan harmoni yang menggelegar.
Tangan Jeonghan lantas memegang kenop pintu kamar mandi secepat kilat, dan menutupnya keras-keras sampai suara debaman yang kuat dan Seungcheol terpentok papan pintu saat mencoba medekati Omega-nya.
"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!?" Jeonghan histeris kemudian berhenti sejenak. Ia menyadari bahwa bagian bawahnya terasa sejuk oleh sentuhan angin. Ia pun saat itu semakin histeris ketika mendapati ia masih belum menggunakan celananya saat tatap mata mesum orang kurang ajar itu di depannya.
Tanpa celana ? Tenaga yang pulih sehabis heat? Ruangan yang dirapihkan? Lelaki yang ia hindari berada di dalam kamar mandinya?
Sebuah koneksi super aneh yang membuat Jeonghan bergidik ketakutan.
Apakah mungkin...
"Jangan pernah berpikir kalau aku menidurimu! Bahkan menyentuhmu saja aku tidak boleh!" Seungcheol berteriak dari ruangan lainnya. Efek penciumannya yang dapat menerjemahkan feromon Jeonghan dalam bahasanya, ia tahu bahwa Jeonghan sedang khawatir akan kesan-kesan kotor di malam itu.
Meskipun Jeonghan melewatkan dugaan tentang kejadian 'aksi vulgar' yang dengan senang hati ia pamerkan pada Seungcheol. Tapi Seungcheol akan bungkam, kalau tidak mau dikunci dari luar kamar mandi seperti korban penculikan.
"Lalu kenapa kau disini!? Kenapa kau bisa di wilayah heat ku!? Kenapa kau setengah telanjang!? Kenapa kau pakai celana dalamku!?"
Seungcheol pusing untuk menjawab pertanyaan mana dulu agar Jeonghan merasa puas dengan pernyataanya.
"Keluarkan aku dulu. Bisa kita bicarakan ini baik-baik."
"Apa jaminan bahwa kau tak akan menyerangku setelah aku mengeluarkan kau?!"
"Aku tidak punya jaminan apapun selain mengetahui bahwa jadwal heatmu telah berakhir. Feromonmu masih tercium, tapi dosisnya tidak mempengaruhiku."
Jeonghan menegak air ludahnya.
"Kalau kau tak mengeluarkanku, aku akan berteriak. Sekarang pun, kasus Alpha diperkosa Omega juga sudah banyak."
Tanpa berpikir panjang, Jeonghan pun membiarkan kenop pintu itu bisa terbuka. Namun ia sudah berlari ke ujung kamarnya sambil membawa tongkat basebal nya. Pose siap siaga itu membuat Seungcheol lekas memberi jarak karena petuah tidak tersirat itu dilemparkan kepadanya.
Seungcheol telah memakai pakaiannya sedia kala, Jeonghan juga sudah siap dengan kenaannya. Mereka berakhir duduk berhadapan dengan jarak terpaut kontras.
"Ceritakan semuanya."
Seungcheol menghela napas. Mata Jeonghan yang terus berkerut galak padanya sudah menghilangkan rasa manis yang kemarin diecap. Jeonghan yang seperti kucing pemarah telah kembali. "Aku persingkat saja. Kau mengalami heat. Tengah malam kau mengirimkan pesan padaku untuk datang. Jadi aku datang dengan beberapa persiapan agar aku tidak terpengaruh heatmu. Kemudian-" Seungcheol mengusap lehernya tidak enak. Ia mengingat malam panjang itu cukup menantang untuknya, tapi beberapa bait harus ditelannya dikarenakan tatap Jeonghan yang menghunus atau tongkat basebalnya itu semakin membungkamnya. "Kau tertidur."
Jeonghan kaget di detik Seungcheol mengungkap 'kau mengirimkan pesan padaku'. "AKU TIDAK MUNGKIN-" ia mendadak terdiam. Ingatannya begitu samar, nyaris melupakan. Namun jika ia terus membentaki Seungcheol pun tidak ada gunanya. Lalu ia pun segera meraih HP nya dan mencoba mencari petunjuk soal kecerobohannya itu. Ia tak mungkin yang memanggil Seungcheol kemari, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
IN SETTING ; JC [√]
Fanfiction[SEVENTEEN's FF : Omegaverse Ver] ** Di dunia ini, omega - alpha - dan beta saja tidak cukup. Dunia ini lebih kompleks dari itu. Lebih banyak derita dan cerita dengan settingan gila dan tidak dapat diekspektasi. Contohnya saja ketika omega dan alph...