19. "Aku Choi Hyunbae"

3.2K 288 33
                                    

"Hari ini sepertinya akan hujan"

Jeonghan merenung sejenak menatap keluar jendela apartemennya. Langit memang tampak sedikit gelap kala itu.  "Untung saja kita sudah kembali kemari."

"Ibu juga tidak mau ah lama lama di Rumah Sakit. Memangnya Ibu sakit kronis?"

Jeonghan terkekeh mendengar lanturan Ibunya dan segera duduk di samping Beliau ketika sedang duduk di sofa dan menyantap beberapa snack. Seperti biasa sedang menikmati drama kesukaannya.

Hari ini hari libur musim panas dan semua orang sedang menikmati waktu bersantai mereka.  Jeonghan juga layak menemukan waktu santai bersama Ibunya, apalagi setelah merawatnya di rumah sakit. 3 hari menangani perawatan, dan sisanya adalah tinggal di rumah. 

"Kamu ga bosan apa jagain Ibu terus semingguan ini?" Ibu mengangkat selimut dan menyelimuti mereka berdua. Saling merangkul dan menghangatkan diri sambil menonton drama kesukaan, Jeonghan rindu masa masa ini. Saat Ibunya di kampung, Jeonghan hanya melakukannya sendirian di apartemen usang ini.

"Maksud Ibu apa sih? Jeonghan seneng disini." Jeonghan mempererat rangkulan pada Ibunya. Mendusel kepalanya di lengan sang Ibu. "Aku senang kencan sama Ibu."

"Justru kamu itu harusnya kencan sama menantu Ibu!" Ibu menuding jidat Jeonghan. "Kamu sudah semingguan tidak ketemuan sama dia. Pasti dia kangen."

"Benar! Seharusnya kamu ajak kencan Seungcheol!"

 Kencan hari itu Jeonghan tidak hanya habiskan bersama Ibunya. Jisoo dan Seungkwan sebenarnya ikut bergabung, mereka baru sampai beberapa jam lalu untuk menjenguk sekaligus undangan sang Ibu untuk merayakan pertunangan Jeonghan yang baru saja terjadi seminggu lalu..  Jisoo datang dengan 3 mangkuk ramen hasil buatannya. Seungkwan mengekori sambil membawa senampan minuman. 

Lagipula hari libur nasional adalah waktu yang pas untuk menghabiskan waktu ketika ketiga sahabat ini sukar bertemu. Jisoo sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyiapkan essai beasiswa ke Universitas impiannya, dan Seungkwan sudah mendapat tambahan kerja sampingan selain di Cafe.

"Ini minumannya, Bibi!" Seungkwan dengan ceria mengantarkan senampan minuman racikannya. Tidak salah lagi kemampuan dari seorang barista, tangannya tetap apik meracik minuman dingin.

Jeonghan malah mengerucut bibir ketika disinggung 3 sahabatnya barusan.. 

Memang beberapa hari ini Jeonghan sengaja tidak mau ketemu Seungcheol dengan berbagai alasan. Lucunya, Seungcheol begitu patuh dengan apapun yang Jeonghan mau. Meski Seungcheol seringkali mengeluh rindu, Jeonghan tetap abai. Ia lebih suka menjadikan Seungcheol sebagai bahan keisengannya, itu sangat candu.

Setiap kali Seungcheol bersih keras ingin bertemu di hari anniversary Tantenya, atau ketika ia mau kabur dari ajakan pesta perpisahan yang diadakan satu kelas Alphanya, Jeonghan pasti langsung bertindak. Seungcheol memang kangen, sampai sampai lupa kalau semingguan ini ia juga sibuk dengan berbagai acaranya sendiri, sementara Jeonghan hanya santai memikirkan masalah Ibunya. Ia tak mau Seungcheol mengabaikan orang orang tersayangnya yang lain. Ia harus membiasakan Seungcheol untuk tidak keterlaluan memprioritaskan dirinya.

Tapi Jeonghan tidak bohong kalau ia suka dinomorsatukan...

"Seungcheol banyak acara juga, jadi susah ketemuan."

"Acara apa?"

Jeonghan menghitung dengan jari-jarinya. "Acara keluarga di Gangnam, di Daegu. Lalu ayahnya mengajak Seungcheol ikut rapat bisnisnya. Beberapa kali juga ia diundang ke pesta reuni dan pesta perpisahan kelas." Jeonghan terkekeh. "Musim panas ini dia banyak dapat undangan. Apalagi soal berita kami, mereka pasti tak lelah menyerbunya. Dia orang sibuk, dan juga calon pebisnis seperti ayahnya. Jadi dia harus banyak bersosialisasi."

IN SETTING ; JC [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang