**Udah nonton MV Left & Right!? Jangan lupa ditonton lagi habis baca ini, ya! Biar gembira lagi dari kegalauan :P **
**Kita kedatangan cast baru lagi!
-----------------------
Keesokan harinya, Jeonghan mendatangi tempat yang dimaksud. Ia tidak perlu memperlama niatnya untuk segera berkunjung pada alamat yang tertera di kertas tersebut. Ia hanya sempat heran, kenapa pula Seungcheol harus repot-repot menitipkan kertas kalau bisa langsung berkirim pesan kepadanya. Jeonghan kan rindu dengan pesan masuk darinya.
Jeonghan amati bahwa tempat itu tidak terlalu istimewa. Hanya perpustaakaan publik. Yang keluar masuk tidak jauh-jauh para mahasiswa dan pelajar. Beberapa masih utuh berseragam, lainnya berpakaian kasual. Sedangkan Jeonghan datang dengan penampilan hoodie sederhana. Sehabis sekolah langsung berganti pakaian, dan berniat datang ke alamat tersebut setelah sebentar tidur.
"Lalu aku harus ngapain?" Jeonghan berbicara kepada dirinya sendiri. Di dalam kertas hanya tertera sejumput alamat, tidak ada basa-basi lainnya. Ia jadi bertingkah bodoh karena hanya melihat keadaan sekitar perpus tanpa tahu tujuan lain.
Lebih baik dirinya pulang saja, dan menanyakan ini langsung ke Seungcheol.
"Jeonghan?"
Yang dipanggil tak jadi pergi. Ia menoleh pada sumber suara yang memanggilnya. Pemuda tinggi berperawak oriental mendekatinya. Coat panjang menyertainya, dan kacamata lingkar besar perak dikenakan di muka tirus. Ia tampak mencolok di antara deretan para pelajar yang punya tujuan hanya untuk belajar di Perpus publik. Orang mondar-mandir sesekali mencuri pandang padanya.
Jeonghan samar mengenali. Apakah laki-laki ini model? Siapapun yang kenal Jeonghan pastilah siswa di sekolahnya, atau teman satu kerja. Dari semua siswa yang ia kenal di Sekolah, yang satu ini hampir jarang tak ia jumpai. Tapi entah kenapa, ia merasa orang ini sangat penting kalau sampai tak dikenal Jeonghan.
Tak lama Jeonghan terpekik.
"Minghao!?"
Pemuda itu mengerut dahi. Memandang Jeonghan seperti melihat mahluk alien. Ngapain berteriak histeris begitu?
Tentu saja Jeonghan akan tercengang, karena Jeonghan berpapasan dengan omega paling dibicarakan di penjuru Sekolahnya. Juga salah satu siswa yang Jeonghan tak terlalu urusi karena title nya yang cukup termasyur. Seorang mantan bendahara OSIS—satu-satunya anggota OSIS bergender Omega, juga satu-satunya Omega yang mendapat predikat sepantar para Alpha. Si Pencabut Nyawa.
Rupanya isu seorang mantan bendahara OSIS pencabut nyawa—ya itu sebutannya, benar-benar pantas disemat Minghao. Ekspresinya sama sekali tak terhibur ketika Jeonghan terkekeh senang setelah berhasil mengenalinya. Setenang permukaan air, dan manik kelamnya menusuk batin. Minghao dikenal sangat pendiam—dan sekalinya mengungkap argumen, bisa menjatuhkan satu persatu nyawa, secara metafora. Ucapannya seperti sebutir peluru dari revolver. Gayanya santai nan tenang, namun tidak membuat para Alpha lapar untuk mendekati. Omega ini mampu menciptakan tameng-tak-tampak tanpa perlu harus bersusah payah dengan auranya.
Meskipun semua pengetahuan itu diserap baik-baik oleh Jeonghan, laki-laki itu tak terlalu peduli. Mereka tidak sekelas, tak juga pernah berjumpa. Minghao di kelas paling utama—entah kelas mana lagi itu—Jeonghan jadi sudah mengira tak akan pernah kenal si anak agung itu. Sekolahnya cuman punya 2 jenis kelas. Kelas khusus A (kebanyakan Alpha) dan kelas B (bergender Omega-Beta). Minghao paling pantas di kelas A, tapi terlalu berbahaya. Kelas B, rasanya terlalu rendah buatnya.
"Ah maaf. Kau habis dari perpus?" Jeonghan berlagak akrab.
Memang Omega ini tak kenal betul Minghao, hanya mengabaikan isu-isu mencekam soal Minghao dan deretan orang-orang terpengaruh di Sekolah. Habis baginya, kisah-kisah soal Minghao terkesan berlebihan. Masa bodolah, ia tak akan berurusan dengan mereka kok. Makanya Jeonghan memperlakukan Minghao seperti kebanyakan teman terdekatnya. Anggaplah dia serupa Jihoon, teman sekelasnya. Jutek tapi sebenarnya baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN SETTING ; JC [√]
Fiksi Penggemar[SEVENTEEN's FF : Omegaverse Ver] ** Di dunia ini, omega - alpha - dan beta saja tidak cukup. Dunia ini lebih kompleks dari itu. Lebih banyak derita dan cerita dengan settingan gila dan tidak dapat diekspektasi. Contohnya saja ketika omega dan alph...