~Adreil Ferupsea~

1K 39 3
                                    

Adreil melepas pisau lipatnya hingga pisau itu jatuh dengan menancab tanah di pinggir jalan raya dan..

Bugh

Melayangkan pukulan itu ke area muka dave, adreil seolah kerasukan jin atau setan atau jenis apapun lainya yang merusak pikiran lelaki itu bahwa yang dia pukul di depanya adalah sahabatnya dia seakan lupa!  dia bahkan tanpa sadar telah memukul lelaki itu sahabatnya sampai mengeluarkan darahnya! Ya dia gila! dia lupa diri!  dia dia ah semua ini gara² wanita sialan itu!!

Seakan tersadar adreil menghentikan pukulanya tepat di depan muka dave adreil menghempaskan tanganya kasar dan memalingkan mukanya kesamping untuk sedikit meredakan emosinya

"sorry gue gak bermaksud melukai lo tapi KARNA LO ARGGHH" adrei meremas rambutnya frustasi tercampur kesal

"TAPI ANDAI AJA LO GAK NAHAN GUE GUE GAK AKAN KAYA GINI KENAPA HAH LO DAN KALIAN UDAH JANJI SAMA GUE TIDAK ATAU NGGAK AKAN IKUT CAMPUR DAN AKAN MENYETUJUI HAL APAPUN YANG GUE LAKUKAN TAPI SEKARANG HARI INI LO DAVE MALIENDRA UDAH KESEKIAN KESEKIAN KALINYA LO DAN KALIAN SEMUA MEMBUAT GUE MUAK!!" adreil mengatur nafasnya karna bentakan dan teriakannya menguras oksigen serta pernapasanya

"jangan dulu temuin gue" lanjutnya seraya meninggalkan sahabat²nya dengan wajah tatapan kosong menahan amarahnya

ini semua gara-gara si sialan itu awas saja tak lama lagi dia akan menderita di tangan gue - batin adreil bersungguh sungguh lelaki itu menarik senyum smirknya seolah merencanakan sesuatu yang akan terjadi dan tentunya membuatnya senang

Sedangkan di sana dave memegang luka yang sudah beberapa kali adreil sahabatnya berikan kepadanya ya dia memang pantas karna dia adreil seperti itu karna dia untuk pertama kalinya adreil melukainya sahabatnya karna dia arghh dave sangat menyesal dave yang salah ya dia yang salah dia tidak menepati janjinya dia telah membuat adreil sahabanya kecewa dan marah untuk kesekian kalinya dia yang salah dave yang salah

Sedangkan ke-4 temanya yang melihat dave dengan tatapan kosong mereka merasa seakan-akan menjadi sahabat yang tidak berguna karna tidak menolong dave saat di pukuli adreil habis²an mereka bukan takut dave akan memukuli mereka juga jika mereka menghentikanya, tapi yang mereka takutkan hanya takut adreil akan lebih terus² memukuli dave membabi buta dan yang sangat paling mereka takuti adalah adreil memutuskan persahabatanya menghentikanya menyekat antara adreil dan mereka sehingga tidak dapat terjangkau lagi oleh mereka walau dengan memakai seribu macam carapun itu itu adalah hal yang ditakuti mereka

"gue salah gue, karna gue dia seperti itu karna gue di dia lebih sangat brutal karna gue dia tidak memandang kita sahabatnya lagi karna gue argghh" dave menjatuhkan dirinya di atas tanah itu dengan tangan meremas rambutnya seolah dia bukan dia tapi dirinya yang membuat adreil seperti itu dia seperti menciptakan sosok iblis baru di dalam diri adreil sehingga adreil arghhh dia tidak menyangka akan hal itu dia tidak terpikir adreil akan semarah itu terhadapnya dia tidak menyangka adreil akan memukulinya karna hal yang adreil benci dia dave orang yang saat ini sedang berlutut di atas tanah dengan tangan memeras rambutnya kencang seolah melampiaskanya

Rednal farid reyhan dan herry menghampiri dave sahabatnya yang terlihat sangat² terluka mereka tau diantara mereka dave lah yang sangat² dekat dengan adreil dan sangat mengetahui hal apapun tentang adreil kebanding mereka tapi saat ini detik ini hari ini justru dave lah sahabatnya yang membuat adreil murka yang membuat lelaki itu tak segan² memukulinya yang membuat lelaki itu seolah menciptakan sosok iblis baru untuk benar² tidak segan² memukuli siapapun yang menghalangi tujuannya yang dia inginkan termasuk sahabatnya sendiri!!

"gue tau kita tau hal yang terjadi saat ini detik ini itu bukan salah lo tapi takdir yang sudah menggariskan hal ini akan terjadi" herry menepuk pundak dave seolah menenangkan lelaki di sampingnya agar tenang dan tersadar hal ini terjadi bukan salahnya tapi ini sudah menjadi takdir bagi mereka dan persahabatan mereka

ADREIL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang