008

223 22 14
                                    

Haiii...
Selamat hari minggu.
Jangan lupa jaga kesehatannya, dan aku denger-denger kalo  UN nya di tiadakan ya?  Karna kasus virus corona ini?. 
Semoga kita di jauhoan dadi wabah penyakit ini ya,  jangan lupa untuk cuci tangan. 

Happy reading 👽...
Maaf ini short ye.
Aku udah usaha update di tengah kesibukan laporan tugas kuliah.  Kok.

Kalo ada waktu senggang lagi aku bakalan update kok.

Love youuuu.

Ini si Jung kalo di bilang Love you langsung malu gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini si Jung kalo di bilang Love you langsung malu gini.  Shy shy cat dia mah. 😄😄😄
.
.
.

"Dimana?"

Shin mengapitkan ponselnya pada bahu dan telinga, sekarang dia sedang berada di supermarket tiba-tiba saja dia ingin memakan sesuatu dan ketika melihat kulkasnya sudah tidak ada persedian, tanpa tunggu lama karna perut juga sudah keroncongan, Shin pun mengambil mantel dan juga dompetnya lalu keluar berjalan kaki untuk pergi ke supermarket di simpang jalan.

"Aku di depan apartemen mu"

Shin memindahkan ponselnya ke sebelah kanan, lalu mengapitnya lagi karna sekarang gilirannya untuk membayar di kasir. 

"Aku sedang di supermarket joen, kenapa?"

Penelepon di sebrang sana malah bertanya balik "Supermarket yang mana?"

"Di simpang jalan-"

"Jangan kemana-mana tunggu di sana, aku akan menyusul"

Tuut

Shin tak jadi bicara karna Jungkook sudah mematikan hubungan panggilan mereka duluan. Setelah selesai membayar di kasir, shin pun keluar dan menunggu Jungkook yang katanya akan menyusul kesini. 

Dan tak lama kemudian pria yang memakai Hoodie lengan panjang serta topi itu pun menghampirinya, tak lain dan tak bukan.  Jeon jungkook kekasihnya.

"Kenapa nggak bilang kalau mau keluar? "

Sepertinya jungkook lupa cara menyapa dengan baik dan benar.

"Kalau kau kenapa-napa nanti siapa yang susah?"

"Aku juga kan"

Jungkook seperti sengaja tidak membiarkan Shin untuk menjelaskan karna ketika shin sedang membuka mulutnya Jungkook langsung saja menimpali. Shin seprti ikan terkapar yang membuka dan menutup mulutnya lagi dan lagi.

"Lain kali jangan seperti itu, kemanapun kau pergi, kau harus memberikan kabar"

Mari selesaikan saja dengan cepat, jika Jungkook sudah bersikap mode posesif seperti ini hanya satu kalimat yang harus kita ucapkan.

"Nde, tuan Jung"

"Aishh.. Ya sudha mana sini belanjaanya"

Tuhkan. Shin tersenyum senang.  Sedangkan jungkook langsung merampas kantong belanjaan Shin dengan mata yang terlihat masih kesal. Lalu jUngkook berbalik memberikan tangan kanannya.

"Cepat! Tak ingin di pegang?" pria itu melirik tangannya yang terjulur. Karna tak ada respon dari Shin,Jungkook pun berdumel dengan menggoyangkan tangganya di hadapan Shin.

"Shin Cepatlah,tanganku sudah keram"

Gadis itu tertawa namun langsung memeluk lengan Jungkook dengan cepat, membuat jUngkook juga terkekeh.

"Aishhh... harga dirimu itu, bilang saja kau ingin bergandengan tangan denganku"

"Tapi kau malab memeluk lenganku"

"Anggap saja bonus karna membawa barang belanjaan ku yang berat itu, tuan Jung"

Jungkook menghentikan langkahnya membuat Shin juga berhenti hampir saja dia menginjak kakinya sendiri. Karna tindakan jungkook yang mengagetkannya. 

"Kenapa?" tanya Shin bingung.

Pria itu menoleh pada Shin yang memeluk lengannya serta kepalanya yang di senderkan di bahunya.

"Aku ingin bonus lebih" ucapan Jungkook benar-benar membuat Shin kaget, bonus?  Bonus lebih katanya?. Seketiak wajah Shin mulai memanas dan memerah.

Ingat, Shin sudah tidak polos lagi akibat Cerita Fanfiction yang sering di bacanya melalui aplikasi.

"A-apa ma-maksudmu? bo-bonus apa?, kau ada-ada saja"

"Jangan pura-pura bodoh, shin." dengus jungkook memutar bola matanya. Namun beberapa detik kemudian Jungkook langsung mengubah ekspresinya.

"Tugas kuliahku, tugas kuliahku, kau memikirkan apa huh?"

Tak

"Ouch!"

"Kotor sekali pikiranmu itu!, ayo cepat sebelum kau mati kedinginan dengan pakaian itu, aishh.. Haruskah aku megatakan sekalian jangan memakai baju  jika kau keluar seprti ini, Huh? Yang benar saja"

Gadis itu langsung memeriksa pakaiannya yang memakai kaus lengan panjang dan rok di atas lutut.
"Memangnya apa yang salah?"

"Apa yang salah?  YAk Shin Lyra!, kau tidak melihat bagaiamana kelaparaannya lelaki di jalan ini sedari tadi melirik mu huh?"

Oke jungkook sedang berada di mode posesif tingkat akhir, jika sperti ini mari membawanya pergi.

Shin langsung menggandeng lagi tangan Jungkook dan membawa pria itu berjalan lagi, walaupun awalnya jungkook memberatkan diri untuk tidak mau berjalan.

"Jangan berantem di sini, di apartemen ku saja lanjutinnya.  Kau mau membuat tugasmu kuliahmu kan?, ayo cepat berjalan"

"Iya Tapi-"

Shin mencubit pinggang Jungkook sehingga pria itu berhenti berbicara "Diam. Jangan bawel"

"Sudah berani mencubitku ya sekarang,baiklaah baiklah sudah ada kemajuan"

Shin mendengus kesal, lalu gadis itu mempercepat langkahnya sehingga melepaskan gandengan tangan mereka.

"Heiiii,, tangankuuu tangankuuu!!"

"Kau mengabaikan tanganku shin!!"

"Tarik tangankuuuu"

"YAK SHIN LYRA!"

Shin semakin mempercepat langkahnya sesekali melihat kearah jungkook yang menghentak-hentakkan kakinya dengan tangan yang dia julurkkan kedepan. 

"Aku tak mengenalinya, sungguh" shin melambaikan tangannya kepada pejalan kaki yang melihat tingkah mereka dan juga melihat kearah shin dengan sedikit berbisik.

"Hei, seharusnya kau merayuku yang sedang merajuk!"

"Yak, berhenti shin lyra!"

"Jeon jungkook sinting" lirih Shin dan semakin memprcepatkan langkahnya meninggalkan Jungkook yang meneriaki namanya.

TBC

###

Jangan lupa mampir ke IG @ohmymymy_series yaaaa...

Oh My Youtuber Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang