20 November
Seorang cewek dengan tato bunga mawar di pergelangan tangan baru sampai di bandara dengan kacamata hitam serta kunyahan permen karet di mulut menambah pesonanya di sana.
Brrm, bam
Ia memutar kunci di mobil dan bergerak keluar dari parkiran menuju suatu tempat. Ia menginjak pedal di mobil sportnya dan pergi ke 1 apartment yang ia kenal. Lalu mengganti pakaiannya karna suhu di Sana sangatlah rendah.
•~Clover~•
Aku sekarang duduk di Cafe dan menukis beberapa not serta teh hangat di sebelah ponselku.
Ting!
Congok :
Lo ngapain sendirian?Me :
Ha? Gua ya sendirian karna ya lagi sendiri
Eh? Lo kok bisa tahu kalo gua sendirian?Congok :
Gua kan india
Eh
IndigoMe :
Wkwkwk serius ih!Congok :
Coba berdiri terus hadap belakangAku berdiri langsung dan berbalik aku mendapatkan sosok Yang ku rindu 1 bulan ini,orang yang nyebelin dan kampretnya ga bisa hilang.
Aku langsung berjalan ke arahnya lalu memeluknya seerat mungkin dan menangis di tempat.
"Cengeng" ujar ia memelukku
Aku melepaskan pelukan dan ku pegang pipinya.
"Ini ga mimpi kan?" Tanyaku dengan mata berkaca kaca
"Dunia mimpi lah, kamu dan aku selalu di dunia mimpi kan?" Gombal ia lagi membuat aku tertawa menatapnya
"Happy anniversary My latte" kata ia membawakan 1 vas bunga dengan bunga mawar di dalamnya.
"Nyebelin" kataku dan langsung ku lumat bibirnya. Ia melumat kembali dengan lembut dan aku kembali memeluknya. Ia pun hanya mengelus kepalaku lembut.
"I wanna show u something" kata ia menatapku
"Then show me" kataku lalu ia mengambil jurnal serta barang barangku lalu menarikku ke depan Cafe dan masuk ke dalam mobil SPORT?!
Mobil. Audi r8 yang kop atasnya terbuka. Ia melemparkan tas serta jurnalku di bagasi lalu aku duduk di kursi depan.
"Ready?" Tanya ia dibalas anggukanku
Ia menancapkan pedal dan angin malam menerbangkan Rambutku. Sehingga aku berdiri di atas lalu menjerit.
"I LOVE THISS!!!"
Wajah Rina langsung panik dan memukul pahaku menyuruh turun namun aku tidak memperdulikannya.
Aku tertawa melihat ia yang panik sendiri melihatku sambil menyetir.
Kami memutari Hamburg dan tiba tiba turun Salju?!
"Hun!! Salju!!!" Teriakku duduk kembali
Ia mengganggam tanganku kuat dan kami tiba di Apartmentku. Dia menarikku ke dalam lift dan menuju lantai 14 kebetulan sekarang sudah jam 9 malam dan Salju turun perlahan.
Di atas Rooftop aku menatap dia heran.
"Sekarang tau kan kenapa gua suka di Rooftop?" Kata ia dengan tangan melipat di dada
"Mmhmm!" Balasku menggangguk mantap dan ia tersenyum sambil mengelus kepalaku.
"Elo nginap disini?" Tanyaku
"Nginap lah, gua mau tidur sama elo lagi" kata ia menggodaku
Bug
Aku memeluknya sekali lagi dan dia tertawa melihatku.