Disappear

358 29 0
                                    

Sudah 1 bulan aku kehilangan Rina dan aku tetap tidak bisa melepaskan dirinya. Dia menghilang bagai debu yang diterpa angin dan aku tiap hari menangis di sendirian di kamar.

Hampir setiap hari aku berjalan sendirian dan semuanya berubah seketika. Hidupku menjadi abu abu dan aku selalu sendirian pergi ke manapun.

Ting!

Aku membuka ponselku dan itu notif dari Carla yang selalu care denganku.

Carla :
Clov
Nonton yuk, bareng Frisly,henry,william.
Ajak Fara juga ya
Kita jalan jalan penuh hari ini.
Gua jemput ya

Aku hanya membaca chat dari Carla tanpa membalasnya sedikitpun dan aku segera turun ke bawah mengetuk pintu Fara.

Ia langsung membukakan pintunya dan aku mengajaknya nonton. Lalu kami dua bersiap siap dan pamit ke papa.

Tin tin!

Klakson mobil membuat perhatianku mengarah ke depan dan itu mobil Hitam Rina yang sering Dipake dia waktu SMA.

Mereka semua menyapa aku ceria dan mengajak aku berbicara. Tapi itu tidak mengembalikan sifat lamaku yang ceria dan super semangat.

Sesampainya di mall kami beli makanan buat nonton nantinya.

"Clov, lu mau apa biar saya beliin" tanya Henry diikuti anggukan wiiliam membuat gerakan popcorn.

"Popcorn aja yang medium"

Henry menggangguk dan dia berbalik ke belakang dan mereka berdua berdebat gajelas akupun sedikit tertawa dengan tingkah mereka dua dan diikuti udah udahan oleh Frisly.

Lalu Carla datang ke arahku dan menanyakan aku tentang minuman.

"Hahaha lu mau minum apa Clov?"

Aku terdiam seketika mengingat lemon tea yang selalu Rina beri kepadaku dan aku menggenggam kalung pemberiannya erat. Lalu tiba tiba badanku terasa berat dan kesadaranku hilang.

"Guys...."

17.00Pm

Aku membuka mataku dan Carla dan yang lain langsung datang kepadaku.

"Gua dimana?"

"Di rumah Rina" kata Carla dan aku meneteskan air mata dan dia langsung memelukku kuat.

"Gua rindu Rina, gua prngen ketemu Rina, gua mau temuin Rina buruan! Bawa gua ke Rina plis..." Aku memeluk Carla kuat dan diikuti elusan punggungku oleh Frisly.

"Kita ke pantai, mau?" Tanya Carla dan aku menggangguk sebagai jawaban.

Kami pergi ke pantai di hari itu dan aku tidur menyender bahu William dan dia tidak lupa menutupi badanku menggunakan jaket.

Sesampainya disana aku melepaskan sepatu vansku dan berjalan menuju tepi pantain bermain pasir dan Carla datang ke sebelahku.

"La, gua kenapa sih akhir akhir ini jadi gila" kataku dan Carla menatapku khawatir

"Ga kok,gua tau lu cuma rindu sama Rina jadi kami semua ngerti elu itu kenapa"

"Lu tau ga tempat lain Rina kalo lagi sedih"

"Lu udah nanyain itu berapa kali sama kami Clov? Cuma kamu yang bisa nyari dia dan kami ga bisa ngelakuin apa apa" ia memegang bahuku membuat aku tenang.

"Gua boleh nemuin Sina ga?" Tanyaku menatap Carla dibalas anggukannya.

~Besoknya~

Aku datang ke Rumah Rina dan masuk ke dalam lalu mencari Sina dan Carla. Sebelum itu aku menelpon Carla bahwa aku telah didepan rumahnya agar dia membuka gerbang depan untukku.

"Sorry lama"

"Gapapa kok" aku masuk ke rumahnya dan Sina langsung berlari ke arahku dan memelukku dengan boneka hiu di genggamannya.

"Kakak ada nampak kak Rin rin tak?" Tanya Sina didepanku dan aku tetap menahan air mata keluar dan berjongkok didepan Sina.

"Kaka juga lagi nyari nih, kakamu suka main petak umpet banget ya...." kataku becanda lalu dibalas oleh anggukan cemberut Sina didepan.

Carla dibelakang memberikan keode untuk mengikutinya.

"Sina tunggu kaka disini benter yaa..., kaka mau bicara sama Kaka Carla dlu boleh ga?" Kataku dibalas oleh anggukan kecil Sina.

Aku berjalan dibelakang Carla dan menuju kamar Rina di atas yaitu di lantai 6.

Cklek

"Kalo butuh apa apa telpon aja ya" aku menggangguk sebagai jawaban.

Aku masuk ke dalam kamarnya yang super rapi dna aku masih ingat dia bercerita tentang tembok dindingnya yang bonyok. Ah... masih ada disini.

Aku dudup di kasur empuknya dan aku mengeluarkan secarik kertas yang pernah diberikan Henry sebelumnya.

Aku tiduran di kasurnya sambil mengangkat kertas tersebut bertanya tanya apakah ada sesuatu di kertas tersebut. Lalu aku melihat seisi kamarnya yang tidak diisi apapun.

Aku teringat dia mempunyai kamar berantakan yang pernah dia tunjukan ke aku sebelumnya.

Aku pun langsung berlari ke lantai bawah menuju kamarnya yang berantakan. Baju dimana mana dan banyak sampah berserakan di lantai.

Aku berinisiatif memberaihkan kamarnya dan kususun semua bajunya kembali ke lemari dan ketika aku hendak menyimpan kaset film ke laci lemari aku menemukan sesuatu.

Itu adalah foto polaroid dia dan adiknya Sina yang masih bayi lalu tertulis sesuatu di belakang.

Cengeng

Aku meneteskan airmata karna itu yang selalu dia bilang ke aku ketika aku nangis. Lalu aku menangis di tempat mengingat tentang dia lagi dan lagi.

Please Rin tunjukin diri lu gua rindu,gua kangen,lu dimana sih? Ga enak tau main petak umpet gini. Please show yourself i know u not die yet.

=+=+=+=

Ola hola
Saya Rajin up lagi ya hohohoho
Oke deh
Jaga kebersihan dimanapun okeh?
Oke
Bye: CSoon

Salam team Clorin

#Secarikertas2
#CloRin
#teamClorin
#Pisangoleng
#Lemonlatte
#infinity
#berightback

Secarik Kertas (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang