Baekhyun menunduk, entah apa yang lebih menarik dibawah sana selain wajah tampan seorang Park Chanyeol.
Bisakah sedikit Baekhyun iba dengan wajah ketakutan Chanyeol. Jantung lelaki tinggi itu bahkan serasa mau melompat dari tempatnya."saking gelinya sampai kau menunduk begitu."
Baekhyun langsung menegakkan badannya. "siapa yang geli, aku hanya terkejut."
"lalu bagaimana jawabannya?" Chanyeol sudah seperti orang dikejar setan. Begitu penasaran dengan jawaban Baekhyun.
"apa harus dijawab sekarang?"
Chanyeol menarik nafas dalam-dalam. "kalau jawabannya tetap tidak, sebaiknya jangan menyiksaku terlalu lama."
"aku duda-"
"iya aku tau."
"aku miskin-"
"iya aku tau."
"Jiwon anak yang rewel-"
"iya aku tau Baekhyun, apalagi yang kau jadikan alasan untuk menolakku?" Chanyeol ingin menjambak rambutnya sendiri.
"i-tu bukan alasan untuk menolakmu. Tapi pertimbangan untuk kekuranganku. Kau tau kalau aku ini punya banyak sekali kekurangan. Aku tak mau kau menyesal suatu hari nanti." akhirnya Baekhyun bisa juga mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Chanyeol menatap dalam kedua bola mata sipit itu. Berusaha menyampaikan rasa sayangnya. "aku tak bisa menjanjikan kehidupan yang selalu bahagia untuk kedepannya. Tapi aku berjanji akan selalu berusaha membuat bahagia."
Baekhyun terenyuh, Chanyeol sudah seperti aktor favoritnya didalam drama. Sangat klise sekali, mereka berakhir dengan cara yang sangat biasa seperti ftv-ftv murahan yang setiap siang menghiasi layar kaca. Tapi setidaknya perasaannya tak berakhir sad ending dengan cara yang mengenaskan.
"bolehkan?"
Baekhyun tak mengerti ucapan Chanyeol. Untuk apa lelaki itu meminta ijin padanya. "tentu saja kau beleh pulang, tapi ingat secepatnya untuk kembali lagi."
Chanyeol mendekati wajahnya secara perlahan. Baekhyun langsung reflek mundur. "kenapa kau mendekat?"
"aku sudah berusaha meminta ijin padamu."
Baekhyun mengernyit kurang paham. "iya tentu saja aku menginjinkanmu untuk pulang ke rumahmu."
Chanyeol menghela nafas, kekasih barunya ini pura-pura bodoh atau bagaimana. Bukan itu yang ia maksud. "Maksudku ijin untuk menandaimu, karena kita sudah jadi pasangan."
Baekhyun terdiam kaku, lama-lama Chanyeol jadi ingin menyeret Baekhyun ke kasur saking polosnya.
Wajah Baekhyun langsung memerah ketika tau maksud dan tujuan dari perkataan seorang Park Chanyeol.
"ini masih siang- kau tau Jiwon ada di apartemenku dan Kai juga ada dikamarnya. Aku juga belum bersih-bersih." katanya dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.
Chanyeol terbahak keras "hahahhaha ya Tuhan Baek, bukan itu maksudku. Aku ingin menciummu sebagai pertanda kalau kita sudah sah sebagai pasangan."
Baekhyun tak bisa berkata-kata. Ia sudah tak punya muka. Chanyeol masih menertawakannya dan itu menyakiti harga dirinya.
Baekhyun memaki dirinya sendiri. Disaat siang masih terik begini dia sudah memikirkan hal yang tidak-tidak sedangkan mereka baru beberapa detik jadian.
Baekhyun langsung membalikkan badan menjauhi Chanyeol. Ia malu sekali, sangat-sangat malu. Dimana nanti wajahnya akan ia letakkan. Ini pasti akan selalu terukir di otak Chanyeol, moment seorang Byun Baekhyun berfikiran mesum setelah beberapa detik mereka jadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA APARTEMEN BOBROK (CHANBAEK)
FanficBaekhyun adalah seorang duda miskin yang mempunyai seorang anak bernama Jiwon, drama hidupnya dimulai semenjak Chanyeol pindah ke apartemen yang sama dengannya. Lelaki kaya, tampan, berasal dari keluarga terpandang tersasar di apartemen bobrok, disa...