4. Pasar Malam

8.3K 1K 63
                                    

Pasar malam sangat ramai sekali. Jiwon dengan mata berbinar tidak menyangka akan dibawah kesini oleh paman tampannya. Ia mengira mereka akan pergi ke supermarket dekat apartemen untuk membeli es krim dan setelah itu langsung pulang.

Siapapun yang melihat mereka berdua pasti akan menyanka pasangan muda dengan anak lucunya sedang bertamasya dipasar malam. Jiwon digandeng oleh Chanyeol dan Baekhyun. Tawanya riang sejak tadi. Mata kecilnya tidak berhenti merasa terpana melihat arena permaian dan mainan-mainan lucu yang dijual oleh pedagang disana.

"paman disini ramai sekali. Wah banyak yang jualan juga." ungkap Jiwon penuh kekaguman dengan mata berbinar.

"memangnya kau belum pernah kesini?" apartemen mereka sebenarnya dekat dengan pasar malam, hanya membutuhkan waktu sepuluh menit dengan berjalan kaki.

Jiwon menggeleng pelan. "belum, ini pertama kalinya aku kesini." jawab anak itu tiba-tiba lesu. "jajanan disini dan masuk wahana bermainnya mahal kata temanku. Aku takkan mampu kalau pergi kesini. Jiwon juga tidak mau menyusahkan papa." Baekhyun memalingkan wajah. Ia sebenarnya sedih sekaligus malu karena tidak bisa membuat anaknya bahagia selama ini.

Gajinya sebagai buruh pabrik kadang hanya mampu menutupi kebutuhan sehari-hari saja. Baekhyun juga harus menyisihkan uang gajinya untuk masa depan Jiwon. Hingga melupakan hal yang menyenangkan untuk sang anak seperti pergi berwisata, berkunjung ke taman bermain dan pasar malam.

Chanyeol merasa sedikit terenyuh mendengar penuturan Jiwon. "kau mau naik wahana apa?"

"bena-benarkah? Aku boleh naik?" Jiwon menatap Chanyeol penuh harap.

"iya kau pilih saja mau naik apa."

Jiwon berfikir sebentar sambil melihat-lihat pilihannya jatuh pada bianglala. "aku ingin naik itu." tunjuknya.

Chanyeol menggandeng Jiwon kesana. Mereka tiba didepan tempat pembelian karcis. "kalian saja yang naik, aku akan menunggu disini." Baekhyun merasa tak enak dengan Chanyeol. Pria itu pasti terpaksa memenuhi permintaan anaknya.

"papa juga ikut ne? Diatas pasti indah sekali. Kitakan belum pernah naik ini." Jiwon menarik-narik celana papanya.

"naik saja, anakmu ingin kau juga ikut. Jangan membuat dia bersedih, tujuan kita kesini ingin membuat Jiwon senang." ujar Chanyeol. Walaupun pria itu masih bersikap dingin padanya, Baekhyun tau Chanyeol lelaki yang cukup hangat dari ucapannya.

"baiklah kalau begitu. Papa akan menemani Jiwon." Baekhyun sebenarnya juga penasaran naik bianglala. Seumur hidupnya belum pernah naik wahana itu.

...

Langit malam penuh bintang, Jiwon menengadah kagum. Angin malam juga membelai pipi tembemnya. Ia melirik sang papa yang juga menatap kagum kesekeliling dan mengeluarkan ponsel. "ayo Jiwonie kita ambil foto."

Jiwon menyegir manis dengan gaya lucu. Baekhyun juga tak mau kalah, jiwa narsisnya keluar. Ia berpose imut dan lucu mengikuti gaya sang anak.

Chanyeol menahan senyum, kalau dilihat seperti ini. Baekhyun dan Jiwon malah terlihat seperti adik kakak bukan ayah dan anak.

"ayo ambil foto juga dengan paman Chanyeol. Sebagai kenang-kenanggan karena paman Chanyeol telah mengajak kita kesini." Jiwon pindah kekursi Chanyeol menghadap Baekhyun. "ayo pah."

Baekhyun mengambil foto dengan canggung. "senyum dong pah." pinta Jiwon. Papanya malah terlihat aneh.

"kau tidak ikhlas berfoto denganku ah- atau kau salah tingkah karena belum pernah berfoto dengan pria setampan diriku?" goda Chanyeol.

Baekhyun menahan nafas mulai kesal. "siapa yang salah tingkah. Wajahmu menakutkan tau."

Chanyeol mengernyit, alasan Baekhyun aneh sekali dimatanya. "tampan begini dibilang menakutkan. Sepertinya matamu terkena rabun dekat."

DUDA APARTEMEN BOBROK (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang