"itu, aku hanya terjatuh paman." jawab Jiwon dengan suara mencicit. Chanyeol tau kalau bocah itu tengah berbohong.
"paman tau kau berbohong. Jawab yang jujur atau paman tak akan mau bertemu denganmu lagi." ancaman Chanyeol berhasil membuat Jiwon ketakutan. "jangan berbicara seperti itu. Hiks aku mau bertemu dengan paman terus."
Chanyeol memberikan tatapan tajam, Jiwon tau paman kesayangannya sedang serius dan tidak mau diajak bercanda. "te-temanku mendorongku hingga terjatuh. Mereka bilang aku anak haram karena tak punya ibu. Aku membalas dengan memukul mereka tapi mereka lebih banyak dan kuat."
Chanyeol mendesis marah, ternyata mental bully sudah tertanam semenjak kecil di zaman sekarang. Hanya karena salah satu anak tidak mempunyai keluarga yang lengkap mereka berani mengolok-ngolok sesama. "besok paman akan ke sekolahmu dan berbicara pada gurumu."
Jiwon terlihat ketakutan. "jangan paman."
"kenapa? Kau tak usah takut. Paman akan membuat teman-temanmu minta maaf." Chanyeol tak pernah merasa geram sampai seperti ini. Jiwon anak yang baik dan tidak pernah meganggu orang lain, ya mungkin yang dianggap menganggu adalah sikapnya yang sedikit menyebalkan dan keingintahuan yang berlebihan tapi anak itu tak pernah menghina atau menyakiti perasaan orang lain.
Jiwon pasrah, padahal tadi ia ingin menyembunyikan masalahnya dari para orang dewasa. "tapi bagaimana dengan papa?"
Chanyeol lupa mungkin masalah ini belum sampai ke telinga Baekhyun. "papamu harus tau. Setelah ini kau harus pulang."
"tapi Jiwonie tidak mau papa bersedih."
Chanyeol mengelus kepala Jiwon. Diumur sekecil itu dia sudah mengalami hal sekeras ini. Chanyeol sekarang bersyukur karena dilahirkan di keluarga yang berkecukupan yang mempunyai segalanya, harta, tahta dan orang tua yang lengkap.
"biar paman yang nanti bicara pada papamu."
Jiwon menatap lembut bola mata Chanyeol. Ia mengangguk ragu. "terimakasih paman."
...
Baekhyun hampir saja menangis ketika tau anak semata wayangnya belum pulang juga. Padahal sudah hampir sore. Diujung lorong Baekhyun melihat Chanyeol mengendong Jiwon. Tanpa menunggu lagi Baekhyun berlari menghampiri mereka. "ya tuhan Jiwonie kemana saja kau? Papa khawatir padamu. Kenapa baru pulang?" Baekhyun beralih ke Chanyeol. Ngomong-ngomong tentang kejadian siang tadi, Baekhyun masih marah pada lelaki tinggi itu.
"kau? Kenapa anakku ada padamu? Apa kau sengaja membawanya pergi tanpa seizinku?"
Chanyeol tertegun untuk beberapa saat, lelaki manis yang ia temui tadi telah berubah lagi ke sifat aslinya. Sekarang Chanyeol yakin kalau ada yang tidak beres di otak Baekhyun. "anakmu terjatuh dan kakinya berdarah. Asal kau tau aku hanya menolongnya."
Baekhyun masih belum percaya, dengan secepat kilat ia meraih Jiwon kedalam pelukannya. "Jiwonie jujur pada papa, apa yang terjadi padamu?"
Jiwon merengut sedikit kesal. Digendong Chanyeol lebih enak daripada digendong oleh papanya sendiri. Lengan papang kurus, sedangkan lengan paman kesayangannya itu cukup kekar, Jiwon suka meremasnya diam-diam. "iya pa, apa yang dibilang paman Chanyeol benar. Aku terjatuh masuk parit saat bermain tadi."Baekhyun meneliti anaknya yang kotor dari ujung kaki ke ujung kepala. Lalu menoleh sebentar kearah Chanyeol. "terimakasih telah menolong anakku." tanpa mendengarkan jawaban dari Chanyeol, Baekhyun pergi membawa Jiwon.
Jiwon cemberut padahal ia masih mau bersama dengan Chanyeol tapi setidaknya Jiwon jadi lega Baekhyun tidak tau tentang kebenarannya.
...
![](https://img.wattpad.com/cover/209306108-288-k252762.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA APARTEMEN BOBROK (CHANBAEK)
Fiksi PenggemarBaekhyun adalah seorang duda miskin yang mempunyai seorang anak bernama Jiwon, drama hidupnya dimulai semenjak Chanyeol pindah ke apartemen yang sama dengannya. Lelaki kaya, tampan, berasal dari keluarga terpandang tersasar di apartemen bobrok, disa...