Jiwon sangat bahagia. Bangun tidur sudah ada kotak bekal baru didepan matanya. Papanya bilang itu dari paman Chanyeol.
"wah sangat perhatian sekali."Jiwon memeluk kotak bekal barunya dengan wajah kelewat senang tanpa tau ada sosok lain yang memandangnya penuh iri.
"papa bagaimana menurut papa kotak bekal baruku? Bagus tidak?" tanyanya Jiwon dengan mata berbinar.
"hmm bagus." jawab Baekhyun seadanya. Sedikit kesal karena Jiwon semudah itu mendapatkan hadiah dari Chanyeol.
"papa kenapa? Kotak bekalnya jelek ya?"
Baekhyun tak menjawab sama sekali. Ia lebih memilih sibuk dengan setrikaan yang menumpuk. Jiwon cemberut, papanya tak asyik.
"papa masih marahan sama paman Chanyeol?"
Baekhyun menghela nafas berulang kali. Sejak Chanyeol pergi dari hadapannya dengan aura yang menakutkan membuat Baekhyun jadi ikut gundah gulana.
"menurut Jiwon kalau seseorang menyukai kita apa tanda-tandanya?" Baekhyun frustasi sampai ia lupa jika Jiwon hanyalah anak kecil yang terlalu dini untuk mengenal cinta.
"papa suka pada siapa?" tanya Jiwon penuh minat. Ia bahkan langsung mendekat.
Baekhyun kelabakan karena ulah tololnya. Sudah tau jika Jiwon adalah anak ajaib, ia malah menanyakan hal itu kepada Jiwon.
"lu-lupakan saja. Sekarang bantu papa melipat baju." Baekhyun mengalihkan pembicaraan.
Jiwon cemberut, padahal barusan obrolan mereka sangat menarik sekali. "ish papa ini suka sekali membuat orang penasaran."
"lipat bajumu Jiwon! Jangan sampai setrika ini mencium pipimu." ancam Baekhyun.
Jiwon menelan ludah takut. Ia langsung melipat bajunya sendiri. Akhir-akhir papanya sering sekali bertingkah seperti ibu tiri yang ada didalam sinetron. Tangan kecilnya melipat pakain mini itu dengan cekatan. Walaupun masih kecil, Jiwon telah diajari untuk mandiri dan mulai melakukan melakukan pekerjaan rumah. Jiwon juga merasa kasihan dengan sang papa yang harus banting tulang setiap hari belum lagi mengurus rumah tangga, maka karena itulah Jiwon berusaha menjadi anak yang penurut dan mandiri.
*******
Perempuan cantik dengan raut dingin itu masih menatap jendela. Sepertinya hujan diluar sana lebih menarik daripada sosok perempuan paru baya disampingnya.
"kau harus melakukan wasiat ayahmu Rose. Jangan kecewakan dia." sosok wanita dengan balutan gaun coklat itu masih terlihat cantik walaupun usianya sudah memasuki kepala lima.
Rose wanita cantik berambut pirang itu hanya bisa menghela nafas. Korea sudah sangat maju dibandingkan dari beberapa tahun yang lalu. Tapi budaya perjodohan masih saja menjadi momok memuakkan bagi kaum muda sepertinya.
"aku bukan pilihan Park Chanyeol ibu. Bagaimana mungkin aku menikah dengan lelaki yang sama sekali tak mencintaiku. Kau pikir anakmu ini akan bahagia?" suaranya goyang tanda wanita cantik itu semakin frustasi, sungguh ia sudah semakin muak dengan keadaan yang memaksanya.
"tak perlu ada cinta dipernikahan kalian. Kau lihat ibumu masih bahagia walaupun ayahmu mempunyai wanita lain."
Rose ingin sekali berteriak didepan ibunya. "aku bukan ibu, kita berbeda!"
"setidaknya ini semua untuk ibu dan adikmu." wanita parubaya itu memalingkan wajah. Sedikit tersentuh dengan wajah pias anak sulungnya. Ia memilih menghindar daripada terus-terussan berdebat dengan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA APARTEMEN BOBROK (CHANBAEK)
Fiksi PenggemarBaekhyun adalah seorang duda miskin yang mempunyai seorang anak bernama Jiwon, drama hidupnya dimulai semenjak Chanyeol pindah ke apartemen yang sama dengannya. Lelaki kaya, tampan, berasal dari keluarga terpandang tersasar di apartemen bobrok, disa...