"Woy bangun woyyyy!!!!" teriak sesorang dengan rusuh mencoba membangunkanku.
"Apaansi ah, sana pergi jangan ganggu!!!" balasku sambil mencoba menyingkirkan orang ini dari kakiku.
"Dasar kebo, lo! Heh, kalo abangnya ngebangunin tuh bangun, ini malah gamau bangun. Bangun gak lo! Bangun!!" ocehannya sangat mengganggu!
"Rusuh banget sih rumah kalo lo balik! Ish ngapain sih pulang? Sana balik ke asrama lagi, gih!" kataku kesal.
Dia adalah Januar Rezky Saputra atau biasa ku sapa Bang Kiki, kakak ku.
"Dipanggil sama Papa tuh dibawah," katanya sambil membuka jendela kamarku.
"Ada apa sih pagi pagi, hm?" tanyaku masih malas.
"Matamuuu masih pagi! Udah jam 9 kali dekkkk. Makanya melek. Wah, ga shalat subuh ya lo, gue bilangin mama nanti," kata bang Kiki.
"Apaan sih lo, shalat lah gue, liat aja tuh gorden kamar udah gue buka bukain, ga liat emang nih gue tidur make apaan?!" jawabku.
"Astagfirullah hal 'adziim, kesian banget adek gue, yaudah besok gue beliin celana yang banyak, biar kalo tidur gausah pake rok mukena lagi. Duh malu maluin banget," ledeknya.
"Berisikkkkkk," jawabku ketus.
"Cuci muka sono, Mama sama Papa nunggu di halaman belakang," ujarnya seraya ia keluar dari kamarku.
'Dasar biang rusuh!' Batinku.
Kemudian aku menuju kamar mandi untuk cuci muka dan turun ke bawah.
~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
P-AS-A-NG
Подростковая литератураHanya cerita seorang remaja putri (Kayla), yang bertemu orang orang dengan beragam karakter dalam hidupnya. singgah, tinggal atau tidak sama sekali adalah pilihan. Bagi Kayla, Hidup itu adalah tentang peran. Kadang kita menemukan orang yang datang h...